1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
SosialIndonesia

Syarif Zapata si 'Guide Santai'

30 April 2022

Bertahun-tahun jadi pemandu wisata dan pembuat konten YouTube mendorong Syarif Zapata yang tinggal di Swiss membangun aplikasi Guide Santai bagi para pelancong, terutama yang berasal dari Indonesia.

https://p.dw.com/p/49txn
Syarif Zapata Sang YouTuber
YouTuber Syarif Zapata bersama sang buah hatiFoto: Privat

Influencer Syarif Zapata kembali bergairah. Pariwisata di Eropa mulai kembali menggeliat, dua tahun setelah pandemi COVID-19 mendera. Kesibukannya kembali menyita waktunya sebagai pemandu wisata sambil mengembangkan aplikasi Guide Santai, panduan bagi para pelancong. Padahal sehari-hari pun ia sibuk kerja sebagai tenaga teknologi informatika, ditambah lagi membuat konten di media sosial."Bukan itu saja, keluarga juga prioritas. Sebetulnya tidak mudah ya kalau boleh jujur, pusing juga. Jadi harus bagi-bagi waktu karena YouTube juga benar-benar, bisa dibilang hobi saya membuat konten, tapi saya harus membagi waktu dengan pekerjaan utama saya," seloroh YouTuber dan pemandu wisata yang bermukim di Basel, Swiss ini.

Awalnya sekitar tahun yang lalu saat Syarif masih kerja sebagai pelayan restoran dan punya waktu lebih untuk kerja sambilan. Ia ingin menambah penghasilan tambahan, "Saya mencoba memberikan layanan saya ke orang-orang yang mau mengunjungi Swiss atau Jerman waktu itu. Dan banyak juga orang yang bertanya, Syarif tinggal di Eropa, kenapa tidak jadi pemandu saja? Begitu kata mereka. Nah, dari sana terus saya coba begitu kan, coba oke saya terima pekerjaan sebagai pemandu dan ternyata asyik," tutur Syarif.

Menjadi Guide Santai

 "Waktu itu tamu-tamu saya juga orangnya asyik, kebetulan, dan saya menikmati sekali jadi saya juga sambil memandu tapi saya santai juga, ikut jalan-jalan, mengobrol, dapat pelajaran dari tamu-tamu saya. Tamu-tamunya juga seru-seru sekali waktu itu, makanya saya pikir memandu santai. Memandu tapi santai, dapat penghasilan pula," kata Syarif. Dari situlah ide awalnya muncul untuk membuat platform pemandu wisata Guide Santai.

”Banyak diaspora yang punya waktu luang juga dan punya pengalaman jalan-jalan yang banyak. Dan saya rasa, kenapa tidak kita bikin platform supaya permintaan dari Indonesia untuk pemandu bisa ketemu dengan layanan diaspora-diaspora di Eropa," tandasnya.

Kembali menggeliatnya pariwisata setelah dua tahun pandemi COVID-19 membawa angin segar. Natasha Wali, yang mengaku disiplin dalam menjaga diri agar tidak terkena virus.

"Saya sudah rindu sekali jalan-jalan, karena saya seorang petualang. Kerja di rumah membuat saya semakin stres. Bolehlah kiranya tahun ini saya mengunjungi Eropa lagi. Saya ingin sekali mengunjungi negara-negara Skandinavia. Jika ada diaspora Indonesia di sana yang bisa menemani tentu senang sekali, jadi tidak ada masalah dengan bahasanya," ungkap sekretaris perusahaan besar di Jakarta yang sudah dua tahun lamanya "work from home". 

Ia sebelumnya sering  berjalan-jalan bersama kawan-kawannya ke berbagai negara. Dia juga senang menonton konten-konten YouTube Syarif Zapata yang membuatnya ‘ngiler‘ jalan-jalan ke Eropa.

Hidup dari YouTube?

Syarif  yang mengaku cukup kelabakan dalam mengatur waktu dengan ‘bejibun‘ kesibukan, ingin berusaha untuk menjaga regulitas kontennya. Meski demikian menurutnya tak mungkin bisa totalitas hanya mengandalkan YouTube untuk menghidupi dirinya.

"Belum cukup kalau hanya dari YouTube saja. Cuma, kalau misalnya kita pindah ke Indonesia misalnya, mungkin cukup ya. Itu juga salah satu rencana saya, mungkin kita bisa fokus total di YouTube saja tapi kita pindah ke negara yang lebih murah sedikit dibanding Swiss. Karena biaya hidup di Swiss cukup tinggi, jadi pendapatan dari YouTubenya belum sebanding dengan biaya hidup yang dikeluarkan di sini. Karena penonton-penonton YouTube saya utamanya dari Indonesia juga. Kalau kita punya konten bahasa Indonesia pendapatannya beda dengan konten berbahasa Inggris," ujar Syarif yang  bekerja di bidang teknologi informatika.

Oleh sebab itu ia berusaha untuk mengombinasikan semua kegiatannya: bekerja di perusahaan sambil menjalani hobinya sebagai pemandu wisata sekaligus YouTuber, ditambah dengan mengembangkan aplikasi Guide Santai.