1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Presiden Jokowi Minta Kekerasan di Myanmar Dihentikan

24 April 2021

Dalam pertemuan pemimpin ASEAN yang dihadiri pemimpin junta militer Myanmar ini, Presiden Jokowi meminta agar kekerasan dihentikan dan dimulai proses dialog inklusif.

https://p.dw.com/p/3sWNp
Presiden Joko Widodo dalam pertemuan para pemimpin ASEAN di Jakarta, Sabtu (24/04)
Presiden Joko Widodo dalam pertemuan para pemimpin ASEAN di Jakarta, Sabtu (24/04)Foto: Präsidentenbüro von Indonesien

Dalam pertemuan para pemimpin dan perwakilan negara-negara ASEAN atau ASEAN Leaders' Meeting (ALM), Presiden Joko Widodo menyebut bahwa perkembangan situasi di Myanmar adalah sesuatu yang tidak dapat diterima dan tidak boleh terus berlangsung. Presiden juga meminta dihentikannya penggunaan kekerasan di Myanmar.

"Kekerasan harus dihentikan dan demokrasi, stabilitas, dan perdamaian di Myanmar harus segera dikembalikan. Kepentingan rakyat Myanmar harus selalu menjadi prioritas," ujar Presiden Joko Widodo saat menyampaikan sejumlah pandangan dalam ASEAN Leaders' Meeting (ALM), Sabtu (24/04), di Jakarta.

Selain itu, Jokowi juga menyampaikan pentingnya pemimpin militer Myanmar untuk memberikan komitmen pertama dalam menghentikan penggunaan kekerasan oleh militer, serta meminta adanya komitmen kedua yakni untuk memulai proses dialog yang inklusif.

"Di saat yang sama, semua pihak harus menahan diri sehingga ketegangan dapat diredakan," imbuh Jokowi. 

Jenderal Min Aung Hlaing di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Sabtu (24/04).
Pemimpin junta militer Jenderal Min Aung Hlaing tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Provinsi Banten, Sabtu (24/04).Foto: Rusman/Indonesian Presidential Palace/AP/picture alliance

Presiden juga meminta tahanan politik di Myanmar untuk segera dibebaskan dan mendorong dibentuknya special envoy ASEAN yaitu Sekretaris Jenderal (Sekjen) dan Ketua ASEAN untuk mendorong dialog dengan semua pihak di Myanmar.

Sementara, permintaan komitmen ketiga yaitu pembukaan akses bantuan kemanusiaan dari ASEAN yang dikoordinir oleh Sekjen ASEAN bersama dengan AHA Centre.

ASEAN capai konsensus soal Myanmar

"Indonesia berkomitmen untuk mengawal terus tindak lanjut dari komitmen tersebut agar krisis politik di Myanmar dapat segera diatasi," ungkapnya.

Jokowi menjelaskan bahwa pandangan yang disampaikan oleh pihak Indonesia ternyata sejalan dengan yang disampaikan oleh para pemimpin negara-negara ASEAN.

"Sekjen ASEAN telah menyampaikan lima butir konsensus yang nanti akan disampaikan oleh Ketua atau Sekjen ASEAN. Isi konsensus isinya kurang lebih sama dengan apa yang tadi saya sampaikan dalam pernyataan nasional yang telah saya sebutkan tadi," ujar Jokowi. 

Pertemuan ini merupakan inisiatif Indonesia dan tindak lanjut dari pembicaraan Presiden Joko Widodo dengan Sultan Brunei Darussalam selaku Ketua ASEAN pada 23 Maret 2021 lalu, tentang situasi di Myanmar.

Dihadiri pemimpin junta militer Myanmar

Selain dihadiri oleh Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah dan Presiden Joko Widodo, sejumlah pemimpin atau perwakilan dari negara-negara ASEAN hadir dalam pertemuan tersebut.

Tampak dalam pertemuan antara lain yaitu Perdana Menteri Vietnam Phạm Minh Chính, Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin, dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong.

Selain itu, Panglima Militer Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing turut hadir dalam ALM kali ini. Jenderal Min Aung Hlaing tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Provinsi Banten, pada siang ini (24/04) sekira pukul 11.00 WIB untuk menghadiri pertemuan para pemimpin ASEAN ini.

KTT ini diharapkan dapat mencapai kesepakatan mengenai langkah-langkah yang baik bagi rakyat Myanmar dan membantu Myanmar untuk keluar dari konflik berkepanjangan

ae/yp (BPMI Setpres)