1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Trump Terima Nominasi Partai Republik Sambil Serang Biden

28 Agustus 2020

Partai Republik secara resmi mengusung presiden petahana Donald Trump untuk berlaga di pilpres AS November mendatang. Dalam pidatonya, Trump sebut Biden akan menjadi “penghancur kejayaan Amerika” jika diberi kesempatan.

https://p.dw.com/p/3hcJR
Presiden AS - Donald Trump
Presiden AS - Donald TrumpFoto: Reuters/K. Lamarque

Presiden AS Donald Trump pada Kamis (28/08) mengakhiri Konvensi Nasional Partai Republik (RNC) dengan menerima nominasi sebagai calon presiden yang diusung Partai Republik untuk berlaga pada pilpres AS November mendatang. 

Saat berpidato dari panggung besar di halaman depan Gedung Putih, Trump mengatakan bahwa ia menerima nominasi dengan “hati yang penuh rasa syukur dan optimisme tak terbatas,” dan menggambarkan pemilu yang akan datang sebagai “yang paling penting dalam sejarah AS”. 

Serangan terhadap rivalnya Joe Biden dan juga Partai Demokrat turut ia lontarkan. Ia menggambarkan agenda Demokrat sebagai “rangkaian proposal paling ekstrem yang pernah ada, yang diajukan oleh calon partai besar.” 

Joe Biden bukanlah penyelamat jiwa Amerika, dia adalah penghancur dan jika diberi kesempatan dia akan menjadi penghancur kejayaan Amerika,” kata Trump. 

Pesan lain yang Trump sampaikan 

Trump juga bersumpah akan mengalahkan pandemi virus corona yang saat ini masih melanda dunia, dengan mengatakan bahwa AS akan siap memiliki vaksin “pada akhir tahun ini, atau mungkin lebih cepat.” 

Dia berjanji bahwa negara akan melihat “rekor kemakmuran” jika dirinya terpilih kembali dan berjanji untuk “membangun kembali ekonomi terbesar dalam sejarah.” 

Dan merujuk pada kerusuhan karena ketidaksetaraan rasial di negara itu, Trump menjanjikan warga Afrika-Amerika bahwa “yang terbaik masih akan datang.” 

Sebuah panggung kontroversial 

Lokasi pidato Trump telah melanggar tradisi dan peraturan untuk tidak menggunakan Gedung Putih hanya untuk acara politik. 

Tidak ada social distancing atau jaga jarak yang diterapkan di antara kerumunan yang duduk saat menonton pidato Trump dan penggunaan masker juga tidak diwajibkan. 

Pencalonan kembali Trump sebagai capres dari Partai Republik berlangsung saat kerusuhan di Wisconsin masih menggelora. Kerusuhan ini dipicu oleh tewasnya Jacob Blake, seorang pria kulit hitam yang ditembak oleh polisi beberapa kali saat masuk ke mobilnya di Kota Kenosha. 

Pencalonan Trump juga dilakukan di tengah pandemi corona yang sangat keras melanda AS. AS dilaporkan memiliki jumlah infeksi tertinggi di dunia dengan lebih dari 5,8 juta kasus dan jumlah kematian terbesar di dunia, yaitu lebih dari 180.000 kematian.

Presiden AS - Donald Trump
Tidak ada social distancing atau jaga jarak yang diterapkan di antara kerumunan yang duduk saat menonton pidato Trump dan penggunaan masker juga tidak diwajibkan. Foto: Reuters/C. Barria

Apa saja yang terjadi selama RNC? 

Wakil Presiden Mike Pence juga telah menerima pencalonannya kembali pada Rabu (28/08). 

Dia menyuarakan pembelaan terhadap polisi dan menyerukan diakhirinya kerusuhan di kota-kota yang menjadi lokasi demonstrasi anti-polisi berlangsung.  

“Kita tidak akan membubarkan polisi. Tidak sekarang, tidak selamanya,” katanya dalam pidato. 

Sejumlah besar pembicara kulit hitam ikut berpidato dalam konvensi tersebut, termasuk Kim Klacik yang mencalonkan diri di Baltimore, Menteri Perumahan dan Pembangunan Perkotaan Ben Carson dan staf kulit hitam di gedung putih, Ja’Ron Smith. 

Dalam pidatonya pada Kamis (27/08), Smith mengatakan bahwa ia sangat berharap semua orang dapat melihat “empati yang dalam” yang ditunjukkan Trump kepada keluarga yang orang-orang terkasihnya tewas akibat kekerasan yang tidak masuk akal. 

Konselor Gedung Putih Kellyanne Conway dan Juru bicara Gedung Putih Kayleigh McEnany juga berpidato tentang dukungan Trump untuk perempuan. (gtp/ha) (Reuters, AP)