1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

060111 Ägypten Christen

6 Januari 2011

Gereja Ortodoks merayakan Natal pada tanggal 7 Januari, Pun umat Kristen Koptik di Mesir mulai merayakan Natal pada malam 6 Januari. Namun perayaan itu kini diwarnai kesedihan.

https://p.dw.com/p/zuGQ
Paus Schenuda III ketika memimpin misa Natal tahun 2010Foto: AP

Di sebuah jalan di Kairo, lamat-lamat terdengar musik Natal dari sebuah toko. Baik jendela toko, maupun kaki lima di depan toko itu dipenuhi dengan hiasan dan pohon-pohon Natal. Namun toko di kawasan perbelanjaan Zamalek itu sepi pengunjung.

"Jelas saja, lebih sedikit pelanggan yang datang. Kami semua sedih dan prihatin atas peristiwa di Aleksandria. Tapi ya bagi kami, bukan hal itu yang membuat bangkrut, karena sebelumnya pun tidak begitu banyak pembeli. Dalam situasi ekonomi seperti ini tidak banyak orang yang mampu membeli hiasan baru," keluh seorang pedagang.

Seperti kaum Muslim di Jerman dan Belanda, banyak umat Muslim di Mesir yang akan menemani teman-teman Kristen Koptik mereka ke gereja memperingati Hari Suci ini. Selain untuk menunjuk solidaritas, mereka ingin melindungi teman-temannya dari serangan baru.

Di Kairo, Paus kaum Koptik, Schenuda III, telah memutuskan untuk tetap menyelenggarakan Misa Natal, "Kami akan merayakan Natal. Kelahiran Yesus Kristus merupakan peristiwa yang sangat penting bagi kami sebagai umat Kristen. Saya juga meminta agar tetap tenang, karena dalam ketenangan semua masalah bisa diselesaikan," disampaikan Schenuda III.

Tidak semua umat Koptik menuruti imbauan pemimpin gereja Koptik itu agar menghentikan aksi protes. Di beberapa tempat, masih ada yang berdemonstrasi. Meski ada laporan mengenai upaya penangkapan dalang aksi teror malam Tahun Baru lalu, orang-orang masih takut. Media juga mengingatkan ancaman masih cukup besar. Di beberapa situs Islam radikal di internet, tertera bahwa gereja-geraja Koptik termasuk dalam daftar sasaran. Ini menyebabkan banyak kaum Koptik memilih untuk merayakan Natal kali ini di rumah.

Tapi tak sedikit, yang berusaha mengatasi ketakukan itu. "Kami akan ke gereja. Kami tidak menyediakan apa-apa di rumah. Saya akan pergi bersama-sama anak-anak saya ke gereja untuk mengikuti misa. Saya tidak takut, karena kehidupan kami berada di tangan Tuhan. Bagi kami mati syahid tidak menjadi masalah," ujar Meriam, seorang penganut Koptik.

Untuk menunjukkan solidaritasnya, Walikota Roma Gianni Alemanno akan terbang dari Italia untuk menghadiri perayaan Natal Koptik di Mesir. Dukungan dari Sri Paus di Vatikan untuk kaum Koptik sudah disampaikan sejak kabar pemboman gereja Al-Qiddissin di Aleksandria yang menewaskan 23 orang. Perayaan Natal Koptik di Kairo kali ini akan berjalan dengan penjagaan ketat. Di dekat gereja-gereja para ahli penjinak bom bersiaga. Juga panser dikerahkan untuk berjaga di persimpangan jalan yang besar. Misa yang biasanya berlangsung sepanjang malam hingga tengah malam, akan dipersingkat. Juga dengan alasan keamanan.

Linda Staude / Edith Koesoemawiria
Editor: Hendra Pasuhuk