1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Republik, Penguasa Baru di Kongres AS

6 Januari 2011

Dalam sidang pertama di Dewan Perwakilan Rakyat AS, juru bicara dewan dari Partai Republik John Boehner menegaskan, partainya ingin haluan politik yang radikal.

https://p.dw.com/p/zuG7
Kongres ASFoto: AP

Diawali sebuah doa, Pastor Daniel Coughlin membuka sidang pertama Kongres Amerika Serikat. Pastor Coughlin mengharapkan, agar Tuhan menjadikan anggota kongres alat kebajikannya. Untuk itu para anggota kongres diharapkan menaati undang-undang dan tak hanya menaruh perhatian pada hasil jajak pendapat, melainkan harus memenuhi kepentingan umum. Setelah pembacaan doa, 434 anggota kongres tersebut kemudian memilih ketua mereka.

Ini hanyalah sebuah formalitas. Fraksi Partai Republik, yang pada akhir November lalu, memenangkan tambahan 63 kursi dan menjadi fraksi mayoritas dalam kongres, menunjuk kandidatnya John Boehner sebagai ketua. Maka dengan demikian pria berusia 61 tahun asal Ohio yang sudah 20 tahun lamanya menjadi anggota kongres, akhirnya mengambil sumpah.

Sebelumnya Boehner dengan gamblang mengatakan, bahwa angin baru kini bertiup di gedung parlemen, sebagaimana yang disebutnya sebagai „kerja keras dan keputusan sulit“ menanti: „Kita tidak boleh gagal lagi, dan kita tidak dapat bermain lagi dengan waktu, rakyat telah memutuskan untuk menghentikan kebiasaannya dan kini kita memulai untuk melaksanakan perintah mereka,“ tambah Boehner.

Fraksi Republik memahami kemenangan mereka sebagai sebuah mandat, untuk membatalkan lagi reformasi dari kongres sebelumnya, terutama di sektor pelayanan kesehatan publik. Pekan depan akan ada pemungutan suara yang menentukan. Namun ini hanya sebagai hal simbolis. Agar dapat berlaku, undang-undangnya juga harus disahkan senat. Senat juga akan membuka persidangannya yang pertama. Partai Demokrat sejauh ini masih menguasai mayoritas senat, dan Presiden AS Barack Obama dapat melakukan veto.

Namun demikian, kini kubu Republik menguasai Dewan Perwakilan Rakyat. Pada hari pertama bekerja, mereka mengesahkan beberapa perubahan prosedur. Mereka mempermudah pemotongan anggaran pengeluaran negara dan keringanan pajak, dua prioritas kerja kubu Konservatif. Eric Cantor dari Partai Republik memaparkan, "Kami akan memotong anggaran pengeluaran negara dan menghapuskan undang-undang yang menutup kesempatan lapangan kerja. Kami akan mendorong ekonomi dan menciptakan lapangan kerja di sektor swasta."

Hingga akhir tahun 2010 lalu, Presiden Obama masih berhasil menggolkan sejumlah undang-undang penting yang digagasnya. Namun kini akan lebih berat untuk memuluskan pengesahan undang-undang yang diusulkannya yaitu undang-undang imigrasi dan reformasi energi. Partai Demokrat dan Republik harus mencapai kompromi, bila tidak, akan mengancam kemandegan. Juru bicara Obama, Robert Gibbs, Rabu (05/01), mengingatkan, pemerintah harus menyadari bahwa dua tahun ke depan tak lagi sama dengan masa lalu.

Perubahan struktur personal juga terjadi di Gedung Putih. Bulan depan, Gibbs akan menanggalkan jabatannya, kepala penasihat David Axelrod akan memimpin kampanye untuk pemilu 2012, sedangkan mantan kepala bank Sentral AS Paul Volcker akan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai kepala penasihat ekonomi presiden. Jumat (07/01), Presiden Obama akan mengumumkan pengganti Larry Summers, salah seorang penasihat ekonomi yang juga mengundurkan diri. Komposisi tokoh politik AS kini dikocok lagi.

Christina Bergmann/Ayu Purwaningsih

Editor: Agus Setiawan