1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

KTT G20 Bali: Perluas Perpecahan atau Temukan Jalan Tengah?

6 Juli 2022

Para menteri luar negeri G20 akan bertemu di Bali mulai Kamis (07/07) untuk membahas masalah ketahanan pangan global dan perubahan iklim, tetapi tema perang di Ukraina tetap akan mendominasi pertemuan itu.

https://p.dw.com/p/4DkRC
Pertemuan Menteri Keuangan G20 di Jakarta, Februari 2022
Pertemuan Menteri Keuangan G20 di Jakarta, Februari 2022Foto: Hafidz Mubarak A/REUTERS

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, Menteri Luar Negeri China Wang Yi dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov sudah memberi konfirmasi kehadirannya di Bali. Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock juga akan terbang sore ini dari Jerman. Pertemuan tingkat menteri ini dimaksudkan untuk mempersiapkan KTT G-20 di Bali November mendatang. Namun pembahasan tetap akan didominasi tema invasi Rusia ke Ukraina dan dampak globalnya.

Pertemuan di Bali akan menandai pertama kalinya Menlu AS Blinken dan Menlu Rusia Lavrov berada di ajang yang sama, setelah invasi Rusia ke Ukraina. Tidak ada indikasi bahwa keduanya akan bertemu dan melakukan pembicaraan empat mata. Namun tanpa pertemuan terpisah itu pun, Blinken dan Lavrov akan menjadi sorotan dan berada dalam posisi yang sulit.

Departemen Luar Negeri AS hari Selasa (05/07) mengumumkan, Antony Blinken akan mengadakan pembicaraan terpisah dengan Wang Yi. Pertemuan itu diumumkan setelah utusan perdagangan Cina menyatakan keprihatinannya, terkait pengenaan tarif atas impor Cina oleh Washington dalam percakapan telepon dengan Menteri Keuangan AS, Janet Yellen. Kelihatannya, kedua pihak sekarang akan berusaha mencapai kemajuan dalam masalah ini dan membuat terobosan jangka pendek.

Menlu AS Antony Blinken (kiri) dan Menlu Cina Wang Yi (kanan) di Roma
Menlu AS Antony Blinken (kiri) dan Menlu Cina Wang Yi (kanan) di KTT G20 Roma, OKtober 2021Foto: Tiziana Fabi/pool/AP/picture alliance

Tidak ada pertemuan formal AS-Rusia

Para pejabat AS mengatakan, selain dengan Wang, Blinken juga akan mengadakan pembicaraan bilateral di Bali dengan rekan-rekan dari negara-negara lain, terutama India, yang telah meningkatkan pembelian minyak Rusia, bahkan ketika AS dan Eropa mencoba untuk menghentikan aliran uang dari pendapatan minyak untuk Moskow.

Departemen Luar Negeri AS menyatakan, tidak akan ada pertemuan formal antara Blinken dan Lavrov di Bali. "Kami ingin melihat Rusia serius dalam diplomasi," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price. "Itu yang belum kita lihat. Kami ingin agar Rusia memberi kami alasan untuk bertemu secara bilateral dengan mereka, dengan Menteri Luar Negeri Lavrov, tetapi satu-satunya hal yang kami muncul dari Moskow adalah lebih banyak kebrutalan dan agresi terhadap rakyat dan negara Ukraina.”

Pemerintahan Biden sudah menyatakan, tidak akan ada "bisnis seperti biasa" dengan Moskow selama perang di Ukraina berlanjut. Tetapi baik Ned Price maupun pejabat AS lainnya tidak mengesampingkan kemungkinan pertemuan Blinken dan Lavrov dalam satu ruangan di Bali, yang akan menjadi yang pertama sejak mereka terakhir bertemu di Jenewa pada Januari lalu. Ned Price sendiri menolak untuk membahas apa yang disebutnya sebagai "koreografi” G20.

Kedutaan Besar Rusia di Jakarta mengatakan, Menlu Sergei Lavrov akan melakukan serangkaian pembicaraan bilateral di Bali. Lavrov sendiri mengatakan kepada kantor berita Rusia,Tass: Mengenai pertemuan (bilateral), ada beberapa permintaan. Akan ada serangkaian pertemuan." Namun Lavrov yang saat ini berada di Vietnam tidak merinci, negara mana saja yang akan melakukan pertemuan bilateral dengannya di Bali.

Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock
Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena BaerbockFoto: Britta Pedersen/dpa/picture alliance

Menlu Jerman ke Indonesia, Palau dan Jepang

Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock akan berangkat menuju Bali hari Rabu sore (06/07), kemudian akan melanjutkan perjalanan ke Palau dan Jepang, kata Kementerian Luar Negeri di Berlin.

Annalena Baerbock juga akan melakunkan serangkaian pembicaraan bilateral, antara lain dengan Menlu Indonesia Retno marsudi, kata kemenlu di Berlin. Setelah pertemuan tingkat menteri luar negeri G20 berakhir hari Jumat (08/07), Menlu Jerman direncanakan akan melanjutkan perjalanan ke Palau, yang terutama menghadapi dampak perubahan iklim.

Mengakhiri lawatannya ke Asia kali ini, Annalena Baerbock akan melakukan lawatan ke Jepang dan mengunjungi museum bom atom di Nagasaki pada hari Minggu (10/07), kemudian melakukan serangkaian pembicaraan politik keesokan harinya di Tokio.

hp/as (ap, dpa)