1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kelompok Radikal Islam Perluas Pengaruh di Somalia

28 Agustus 2010

Kelompok radikal Somalia mengumumkan tindakan nyata melawan pemerintah sementara. Milisi Al Shabaab mengancam akan adakan "perang besar". Jumat malam (27/08) kembali terjadi serangan di Mogadishu.

https://p.dw.com/p/OyNe
Tentara Somalia di depan Hotel Muna, di Mogadishu (24/08), tempat terjadi serangan bunuh diri, yang menyebabkan sedikitnya 15 tewas.Foto: AP

Sekarang, situasi tenang jarang dapat ditemukan di ibukota Somalia, Mogadishu. Kalau sedang tenang, warga akan keluar dari persembunyiannya dan meninjau serusak apa rumah mereka dan di mana terjadi ledakan granat. Seorang warga Mogadishu, Ibrahim Omar mengatakan, keluarganya sudah melarikan diri. Tetapi ia masih tinggal untuk menjaga rumah mereka. Ia bercerita, warga sudah tidak dapat berbelanja lagi. Hidup di kota itu sudah tidak normal lagi.

Perlawanan Nyata

Somalia Scheich Scharif Ahmed
Presiden Somalia Sheik Sharif AhmedFoto: AP

Awal pekan ini milisi Islam radikal Al Shabaab mengumumkan akan melakukan perlawanan nyata terhadap pemerintah sementara, dan itu bukan ancaman kosong. Selasa lalu (24/08) beberapa orang yang menyamar sebagai tentara memasuki sebuah hotel di Mogadishu, di mana politisi kerap bertemu. Salah seorang dari mereka meledakkan bom yang ditempatkan di badannya. Lebih dari 30 orang tewas, di antaranya enam anggota parlemen.

Presiden Somalia Sheikh Sharif Ahmed merasa perlu memberikan pernyataan mengenainya. Ia mengatakan, "Berkaitan dengan keamanan anggota pemerintahan, rupanya musuh sudah menggunakan taktik baru. Oleh sebab itu, kami akan menggunakan strategi baru, dan akan segera kami laksanakan.“ Pengumuman tidak jelas tersebut tidak dapat menyelubungi fakta lagi. Presiden sudah terdesak. Pemerintahannya masih berdiri hanya karena dukungan sekitar 6.000 tentara perdamaian, yang ditempatkan Uni Afrika di negaranya.

Dapat Dukungan Al Qaida

Somalia Kämpfe in Mogadishu AU Panzer
Pasukan perdamaian Uni Afrika yang sedang berpatroli di Somalia (16/08).Foto: AP

Kelompok-kelompok radikal Islam tidak hanya mengambil alih kekuasaan di ibukota, melainkan di hampir seluruh negara. Dalam bulan-bulan terakhir mereka semakin kuat. Menteri Penerangan Abdirahman Osman mengatakan, "Al Shabaab didukung secara finansial oleh Al Qaida. Mereka melancarkan perang terhadap kami. Dan insiden seperti kali ini tambah memperkuat tekad mereka. Semakin banyak pejihad akan datang ke Somalia. Jadi pemerintah dan militer kami akan tetap berada di sini dan menghadapi mereka.“

Sering dilaporkan bahwa negara itu menjadi tempat perkumpulan teroris internasional. Bersama milisi Al Shabaab juga ikut orang-orang dari Afghanistan, Pakistan dan Chechnya. Terutama AS menganggap Somalia, seperti halnya Yaman, tempat pelatihan teroris. Oleh sebab itu, menurut laporan yang tidak dibenarkan, AS sekarang telah menempatkan militer dan agen rahasia CIA di negara tetangga Somalia, yaitu Kenya dan Ethiopia, agar aksi terselubung di daerah Tanduk Afrika dapat dilaksanakan.

Sulit Dihadapi

Somalia Mogadischu
Sheik Ali Mohamud Rage, jurubicara milisi Al Shabaab, menyatakan sebagian anggotanya melaksanakan serangan Selasa (24/08) di Mogadishu.Foto: AP

Tetapi Al Shabaab sangat besar dan sulit dihadapi. Pemimpinnya sering berganti. Kadang mereka tampaknya bekerjasama dengan kelompok Islam lainnya, Hizbul Islam. Tetapi setelah itu keduanya saling berperang. Menurut anggota parlemen dan mantan menteri Mowlid Mohamud, Al Shabaab hampir berhasil mengendalikan seluruh Mogadishu, karena pemerintah kurang mendapat dukungan dari dunia internasional. Di Somalia PBB sampai sekarang tidak aktif secara militer. Taktik utama mereka adalah mendukung pemerintahan sementara.

Sekarang dikhawatirkan rangkaian serangan Al Shabaab dapat sepenuhnya menjatuhkan pemerintah. Bagi banyak orang di Somalia itu tidak penting lagi. Mereka hanya berharap perdamaian segera datang, dan berlangsung lebih lama dari sekedar beberapa menit.

Antje Diekhans / Marjory Linardy

Editor: Christa Saloh