1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Facebook Disebut Bahayakan Anak-anak dan Memicu Perpecahan

6 Oktober 2021

Seorang mantan karyawan Facebook Frances Haugen memberikan kesaksian di depan Senat AS bahwa Facebook membahayakan anak-anak, memicu perpecahan dan melemahkan demokrasi. CEO Mark Zuckerberg menolak klaim tersebut.

https://p.dw.com/p/41JwH
Frances Haugen
Mantan karyawan Facebook, Frances Haugen, memberikan kesaksian kepada Senat AS bahwa raksasa media sosial itu berbahaya bagi anak-anak dan memicu perpecahanFoto: Drew Angerer/Pool via AP/picture alliance

Frances Haugen, seorang whistleblower (pelapor tindak pidana), yang merupakan mantan karyawan Facebook mengatakan kepada anggota parlemen AS,  raksasa media sosial itu memicu perpecahan, merugikan anak-anak dan sangat perlu diatur. Haugen juga menagih janji Kongres yang akan mengambil tindakan yang lama tertunda.

Kesaksian Haugen memicu salah satu krisis paling serius di Facebook. CEO Mark Zuckerberg merespons dengan mengatakan dalam sebuah postingan di akunnya, klaim tentang perusahaannya memprioritaskan keuntungan daripada keselamatan adalah "tidak benar. "

Haugen bersaksi di Gedung Capitol setelah dia membocorkan banyak penelitian internal kepada pihak berwenang dan The Wall Street Journal.

"Saya meyakini produk Facebook membahayakan anak-anak, memicu perpecahan dan melemahkan demokrasi kita," kata Haugen kepada panel Senat Amerika Serikat (AS).

"Tindakan kongres diperlukan. Mereka tidak akan menyelesaikan krisis ini tanpa bantuan Anda," tambahnya.

Facebook picu gangguan pada anak muda

Dalam kesaksiannya, dia menekankan kekuatan Facebook yang terjalin erat dalam kehidupan sehari-hari miliaran pengguna. Serta juga mencatat risiko bahwa platform raksasa media sosial itu memicu makin maraknya gangguan makan, celaan fisik (body shaming) dan ketidakpuasan diri yang sangat berbahaya bagi kaum muda. 

Eksploitasi Rasa Takut Remaja Membuat Facebook Tambah Kaya?

"Akan banyak perempuan yang berjalan di planet ini dalam 60 tahun dengan tulang rapuh karena pilihan yang dibuat Facebook demi keuntungan hari ini," katanya, mengacu pada dampak gangguan makan.

Zuckerberg membantah semua klaim dalam catatan yang ditujukan kepada karyawan Facebook yang dia posting di akunnya, dengan berargumen bahwa perusahaan mendorong konten yang membuat orang marah demi keuntungan "sangat tidak masuk akal."

"Kami mendapatkan uang dari iklan, dan pengiklan secara konsisten memberi tahu kami bahwa mereka tidak ingin iklan mereka berdampingan dengan konten berbahaya. Dan saya tidak tahu perusahaan teknologi mana pun yang membuat produk yang membuat orang marah atau tertekan. Moral, insentif bisnis dan produk semuanya mengarah ke arah yang berlawanan," katanya.

Dari semua klaim, Zuckerberg mengatakan "sangat fokus" tentang Facebook dan anak-anak, dia menambahkan "bangga" dengan pekerjaan yang telah dilakukan perusahaannya untuk membantu kaum muda dalam kesulitan.

Zuckerberg juga menyitir ulang seruannya sendiri yang sudah dilontarkan bertahun-tahun silam, agar peraturan industri diperbarui, menyebut ulang sikap Facebook bahwa Kongres adalah "badan yang tepat" untuk melakukan itu.

Setelah mendengar kesaksian Haugen, beberapa anggota Kongres setuju.

"Ini pesan saya untuk Mark Zuckerberg. Waktu Anda untuk menyerang privasi kami, mempromosikan konten berbahaya, dan memangsa anak-anak dan remaja telah berakhir," kata Senator Ed Markey.

"Kongres akan mengambil tindakan... kami tidak akan membiarkan perusahaan Anda membahayakan anak-anak kami, keluarga kami, dan demokrasi kami lagi," tambahnya.

Senator Amy Klobuchar mengatakan dia melihat pengungkapan pelapor sebagai dorongan lama yang dibutuhkan untuk membuat Kongres bergerak.

"Saya pikir waktunya telah tiba untuk bertindak, dan saya pikir Anda adalah katalis untuk tindakan itu," katanya kepada Haugen. 

Titik perubahan yang nyata?

Facebook telah menolak keras berita The Wall Street Journal yang didukung oleh studi internal yang banyak yang dibocorkan Haugen. Bahkan sebelum Zuckerberg memposting penolakannya terhadap klaim itu, Facebook telah dengan keras menolak kesaksian Haugen pada Selasa (06/10).

Sebuah pernyataan Facebook menyebut Haugen sebagai "mantan manajer produk yang bekerja di perusahaan selama kurang dari dua tahun, tidak memiliki laporan langsung, tidak pernah menghadiri pertemuan poin keputusan dengan eksekutif tingkat C."

"Kami tidak setuju dengan karakterisasi dia tentang banyak masalah yang dia ungkapkan," kata Lena Pietsch, direktur komunikasi kebijakan.

Haugen, seorang ilmuwan data berusia 37 tahun dari Iowa yang telah bekerja untuk perusahaan termasuk Google dan Pinterest, menyampaikan kesaksian selama berjam-jam yang menunjukkan pemahaman mendalam tentang mentalitas Facebook.

Haugen berulang kali kembali ke gagasan bahwa Facebook adalah platform di mana perilaku manusia dimanipulasi untuk membuat orang tetap menggunakan aplikasinya dan terlibat.

Haugen mengatakan, dia percaya Facebook pada dasarnya tidak buruk, tetapi membutuhkan intervensi eksternal untuk membimbingnya menjauh dari tempat yang menghasilkan toksisitas.

Para pakar tidak yakin bahwa pengungkapan dari kesaksian Haugen akan mengakhiri perdebatan selama bertahun-tahun tentang masalah ini.

"Itu mungkin, tetapi jauh dari kepastian bahwa sidang hari ini akan menandai titik perubahan yang nyata," kata Paul Barrett, wakil direktur Pusat Bisnis dan Hak Asasi Manusia Universitas New York.

Haugen berbicara kurang dari sehari setelah Facebook, Instagram dan layanan pesan WhatsApp offline selama sekitar tujuh jam. Dampaknya dirasakan oleh miliaran pengguna dan kasus ini menyoroti ketergantungan global pada layanan raksasa media sosial dari AS itu.

pkp/as  (AFP)