1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Konflik

Dokumen Rahasia Bocorkan Kesepakatan Awal AS-Rusia

3 Februari 2022

Harian Spanyol, El Pais, menerbitkan dua dokumen resmi yang menandakan kesediaan AS bersepakat dengan Rusia untuk saling menarik sistem peluru kendali di perbatasan. Namun, dokumen itu tidak menyebut status Ukraina.

https://p.dw.com/p/46QPn
AS-Rusia
Presiden AS Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir PutinFoto: ERIC BARADAT/AFP

Pemerintah Amerika Serikat bersedia membantu meredakan ketegangan di Eropa Timur, jika Rusia mau mengurangi pasukannya di perbatasan Ukraina. Sikap tersebut tertuang dalam jawaban tertulis AS dan NATO kepada Rusia pekan lalu.

Kedua dokumen yang dipublikasikan harian Spanyol, El Pais, pada Rabu (2/2), mengindikasikan jalan keluar pertama dari situasi mencekam di timur Ukraina. 

Di dalamnya, Amerika Serikat dan NATO sepakat membahas "mekanisme transparan untuk mengonfirmasikan absennya peluru kendali Tomahawk dalam sistem pertahanan udara Aegis Ashore di Rumania dan Polandia.”

Klausul itu berlaku hanya jika Rusia "menawarkan langkah balasan yang transparan untuk memonitor penarikan sistem peluru kendali dari dua situs pilihan kami di Rusia.” 

Lokasi pasukan Rusia di perbatasan Ukraina
Lokasi pasukan Rusia di perbatasan Ukraina

Sejauh ini, pemerintah AS atau NATO menolak mengomentari dokumen rahasia "nonkertas” tersebut. Meski demikian, ia merefleksikan pandangan Sekretaris Jendral NATO, Jens Stoltenberg, yang dia publikasikan pekan lalu, sebagai sikap resmi yang mewakili ke30 anggota pakta pertahanan terkait isu Rusia.

Aegis Ashore adalah sistem pertahanan udara untuk menghadang peluru kendali jarak menengah buatan AS yang digunakan Polandia dan Ukraina. Namun, Rusia mengklaim sistem ini bisa menopang rudal Tomahawk yang mampu menjangkau wilayahnya. Sebab itu, Moskow menentang rencana AS menempatkan senjata tersebut di kedua negara.

Jalan keluar diplomasi

Dalam pernyataan publiknya pada Selasa (1/2), sejak lebih dari satu bulan, Presiden Vladimir Putin menuduh AS mengabaikan kepentingan keamanan Rusia. Namun, begitu dia mengklam Moskow siap berunding untuk meredakan ketegangan di Ukraina.

Pernyataannya mengindikasikan Rusia belum akan menginvasi jirannya itu dan masih membuka peluang bagi diplomasi. Tawaran itu disambut Perdana Menteri Mark Rutte saat menemui Presiden Volodymyr Zelenskyy di Kiev, Ukraina, Rabu, (2/2).

Menurutnya "adalah hal yang sangat penting untuk melanjutkan dialog,” kata dia. Jika tidak, "sudah jelas bahwa agresi lanjutan terhadap Ukraina akan mengundang konsekuensi yang serius.”

Namun begitu, kesepakatan awal Rusia dan AS tidak membahas tuntutan sentral lain dari Rusia, agar NATO menolak keanggotaan Ukraina. Putin tidak hanya menuntut NATO menghentikan perekrutan negara anggota baru, tetapi juga mendesak penarikan semua pasukan dari sistem alutsista dari negara anggota yang bergabung sejak 1997, hampir separuh dari jumlah anggota NATO.

Dalam dokumen yang dibocorkan El Pais, NATO "menegaskan komitmen terhadap kebijakan pintu terbuka,” tanpa menyebut Ukraina. Menurut Pasal 10 Anggaran Dasar NATO, negara Eropa lain bisa diundang jika membantu memperkuat misi keamanan Eropa.

Dalam KTT 2008 lalu, NATO mendukung "aspirasi Ukraina dan Georgia untuk menjadi anggota NATO,” dan negara-negara anggota telah "sepakat bahwa negara-negara ini kelak akan menjadi anggota NATO.” 

rzn/as (ap,rtr)