1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Dites Negatif Dua Kali, Presiden Jerman Lanjutkan Karantina

19 Oktober 2020

Hasil tes corona Presiden Jerman Frank Walter Steinmeier negatif untuk kedua kalinya pada hari Minggu (18/10), setelah seorang pengawal kepresidenan tertular COVID-19. Steinmeier mengatakan akan melanjutkan isolasi diri.

https://p.dw.com/p/3k7Uc
Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier dengan masker
Presiden Jerman Frank-Walter SteinmeierFoto: Reuters/H. Hanschke

Presiden Jerman Frank Walter Steinmeier pada hari Minggu (18/10) dinyatakan negatif COVID-19 untuk kedua kalinya, setelah salah seorang pengawal kepresidenan terbuktiterpapar virus corona. Presiden Jerman menyatakan akan tetap menjalankan karantina mandiri dan akan melakukan tes lagi dalam beberapa hari mendatang.

Jumlah kasus infeksi COVID-19 di negara bagian Bayern hari Minggu (18/10) terus meningkat pesat, mendorong separuh distrik dan kota di negara bagian itu memberlakukan pembatasan yang lebih ketat.

Aturan itu termasuk persyaratan pemakaian masker yang lebih ketat dan penerapan jam malam yang lebih awal untuk restoran dan bar. Mulai hari Senin (19/10) aturan itu akan ditetapkan di daerah di mana jumlah kasus melebihi rata-rata 35 per 100.000 penduduk selama tujuh hari terakhir.

Frank-Walter Steinmeier berbicara di Berlin, Akhir Agustus 2020
Frank-Walter Steinmeier berbicara di Berlin, akhir Agustus 2020Foto: Maja Hitij/Getty Images

Aturan yang ditetapkan sesuai dengan kesepakatan yang telah dicapai para pemimpin negara bagian dengan pemerintahan federal di Berlin. Jika jumlah infeksi harian lebih dari 50, maka negara bagian Bayern akan membatasi pertemuan di rumah pribadi hanya untuk dua rumah tangga, atau maksimal lima orang.

Mayoritas warga Jerman puas dengan kebijakan corona pemerintah

Menurut jajak pendapat terbaru yang dirilis hari Minggu (18/10), lebih dari dua pertiga penduduk Jerman, tepatnya 68 persen, puas dengan pengelolaan pandemi virus corona yang dilaksanakan pemerintah Jerman.

Pengetatan aturan corona diberlakukan di berbagai daerah Jerman, setelah angka infeksi hari Minggu (18/10) kemarin tetap tinggi dan mencapai 5.587 kasus infeksi baru, sedangkan sehari sebelumnya tercatat ada 7.830 kasus baru. Lembaga pengendalian pandemi Jerman Robert Koch Institute (RKI) mengingatkan bahwa angka pada akhir pekan biasanya rendah, karena banyak kasus baru akan dilaporkan pada hari Senin.

Sekitar 1.100 orang berdemonstrasi di kota Dortmund menentang pembatasan virus corona yang ditetapkan otoritas lokal.

Kebanyakan aksi protes diorganisir oleh gerakan protes yang menamakan diri Querdenken (Berpikir Melintang), yang menolak pemakaian masker. Kelompok ini juga berada di belakang aksi-aksi protes besar yang digalang di ibukota Berlin dan diikuti juga oleh banyak pendukung ekstremis kanan Neonazi.

hp/ha (dpa