1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Apa Isi Pidato Pertama Kanselir Olaf Scholz di Bundestag?

Alistair Walsh
16 Desember 2021

Kanselir Jerman Olaf Scholz memberikan pengarahan resmi pertamanya kepada parlemen sejak menjabat pekan lalu. Adapun fokus yang dibahas, mulai dari pandemi hingga perubahan iklim, dan beberapa kebijakan luar negeri.

https://p.dw.com/p/44LSN
Kanselir Jerman Olaf Scholz saat sampaikan pidato perdananya di Bundestag
Foto: Michael Sohn/AP Photo/picture alliance

Kanselir Jerman Olaf Scholz memberikan pidato perdananya di Bundestag pada Rabu (15/12), menguraikan agenda kebijakan pemerintah baru. Kepala Editor Politik DW Michaela Küfner mengatakan pidato itu banyak membahas isu, termasuk tentang kebijakan luar negeri yang konkret dan kebijakan Uni Eropa.

Seruan vaksinasi

Di awal pidatonya, Scholz fokus pada pandemi virus corona, seraya menyerukan warga Jerman untuk divaksinasi dan membantu mengembalikan kehidupan normal.

"Sangat penting bagi kita untuk terus bekerja sama, bergandengan tangan, dan mengalahkan virus corona," katanya. Dia mengatakan pemerintah baru Jerman akan bekerja secara intensif untuk mendistribusikan vaksin ke negara-negara miskin.

Scholz sangat menentang ekstremis, merujuk pada teori konspirasi dan penyebar informasi yang salah.

"Kami tidak akan mentolerir bahwa sejumlah kecil ekstremis mencoba memaksakan kehendak mereka pada seluruh masyarakat kami," katanya, secara eksplisit mengacu pada pawai obor baru-baru ini di negara bagian Sachsen. "Demokrasi kita siap untuk mempertahankan dirinya sendiri, dan tahu bagaimana melakukannya."

Apresiasi Angela Merkel untuk transisinya

Scholz berterima kasih kepada pendahulunya Angela Merkel untuk transisi yang mulus.

"Kesopanan transisi dari mantan ke pemerintah saat ini dikagumi di seluruh dunia, dan mendapatkan rasa hormat dari banyak orang di seluruh dunia," ucapnya.

Transisi energi dan netralitas iklim

Kanselir Scholz mengatakan pemerintahnya akan memiliki fokus yang kuat pada perubahan iklim, terutama pada transisi ke energi terbarukan.

Tema utama pidato tersebut adalah menenangkan kekhawatiran tentang dampak pribadi yang akan ditimbulkan oleh perjuangan perubahan iklim. Scholz mengaku dia memahami kekhawatiran tentang transisi, dengan kemungkinan efek pada pekerjaan dan kualitas hidup. Dia mengatakan transisi ke energi terbarukan harus menguntungkan semua orang. "Kami akan memberikan keselamatan dan keamanan melalui perubahan."

Kanselir mengatakan langkah menuju ekonomi dan masyarakat yang lebih ramah iklim hanya akan berhasil jika mendapat dukungan dari "mayoritas luas." Untuk tujuan ini, dia menjanjikan distribusi beban keuangan yang adil dan berjanji bahwa "kebijakan iklim yang baik tidak menuntut penolakan, melainkan memungkinkan peralihan ke alternatif ramah iklim."

Scholz mengatakan target koalisinya untuk memajukan penghapusan batu bara dari tahun 2038 hingga 2030 bergantung pada kemampuan energi terbarukan untuk mengatasi kekurangan tersebut.

Mobilitas

Scholz mengatakan akan ada investasi yang signifikan dalam mobilitas, dengan fokus pada kereta api dan menjanjikan lebih banyak kereta malam, sehingga kota-kota terhubung lebih baik, serta lebih banyak koneksi kereta api untuk daerah pedesaan.

Dia mengatakan orang masih akan dipersilakan untuk mengendarai mobil pribadi, selama mereka menjadi lebih ramah iklim. Infrastruktur pengisian kendaraan listrik juga diupayakan lebih mudah diakses dan akan didanai lebih efisien.

Biaya perumahan yang terjangkau

Scholz berbicara panjang lebar tentang krisis  perumahan di Jerman. "Situasi di pasar perumahan mengharuskan pemerintah federal untuk mengambil tindakan tegas," katanya.

Dia mengatakan kementerian baru akan dibentuk untuk mengatasi krisis perumahan dan membangun 400.000 unit rumah setiap tahun. Sementara itu, akan ada batas kenaikan sewa 11% di daerah perkotaan.

Kewarganegaraan dan migrasi

Scholz mengatakan Jerman adalah negara tujuan para imigran dan berjanji mempermudah mereka menjadi warga negara Jerman. Kewarganegaraan akan dapat diperoleh setelah tinggal di Jerman selama lima tahun.

Scholz akan membuat perwakilan demokratis lebih memungkinkan bagi para imigran. Hambatan migrasi akan dibatasi, termasuk akan membuat prosedur suaka yang cepat, tetapi pemulangan kembali orang-orang berisiko juga akan diterapkan.

Supremasi hukum

Kanselir Olaf Scholz mengatakan pemerintah baru akan mengambil tindakan terhadap kejahatan terorganisir. "Ancaman terbesar bagi demokrasi adalah ekstremisme sayap kanan, itulah sebabnya kami akan melawannya dengan segenap tekad," katanya.

Fokus pada supremasi hukum ini meluas ke ekstremisme politik dan kejahatan keuangan. Pemerintah baru juga akan menangani para penghindar pajak dan akan memperkuat otoritas anti-trust.

Persatuan Eropa

Scholz menyerukan penguatan persatuan Eropa dan menjanjikan dukungan berkelanjutan untuk proyek Eropa.

"Keberhasilan Eropa adalah perhatian nasional kami yang paling penting," tegasnya. "Jika kita ingin dengan percaya diri mempertahankan cara hidup Eropa kita, kita hanya bisa melakukannya bersama-sama sebagai Uni Eropa."

Dia ingin memperkuat hubungan dekat Jerman dengan Prancis, seraya mengatakan akan bekerja sama dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Scholz menyatakan solidaritas dengan Polandia, mengingat situasi di perbatasannya dengan Belarus. "Setiap pelanggaran integritas teritorial akan mendapat harga tinggi," katanya, menekankan bahwa UE akan bertindak sebagai satu badan.

Cina, pertahanan dan hubungan dengan AS

Scholz mengatakan bahwa pemerintah baru tidak akan menutup mata terhadap pelanggaran hak asasi manusia di Cina. Pada saat yang sama, dia juga menyebut Cina adalah mitra ekonomi yang penting.

"Kita harus menyelaraskan kebijakan Cina dengan yang kita temukan secara nyata," katanya, menyerukan pendekatan pragmatis.

Oleh karena itu, Jerman menawarkan "kerja sama kepada Cina dalam menghadapi tantangan yang mempengaruhi kemanusiaan" seperti perang melawan perubahan iklim dan pandemi, serta di bidang pengendalian senjata, katanya.

Kanselir juga menekankan hubungan transatlantik. "Persahabatan Jerman-Amerika dan NATO adalah fondasi yang tak terpisahkan dari keamanan kami." Jerman akan berinvestasi dalam pertahanan untuk menyediakan kemampuan NATO yang diperlukan, tetapi dia tidak menyebutkan komitmen negara-negara NATO untuk menghabiskan 2% dari produk domestik bruto untuk persenjataan.

Kanselir memiliki keyakinan yang sama dengan Presiden AS Joe Biden "bahwa demokrasi liberal dunia harus membuktikan lagi bahwa mereka dapat memberikan jawaban yang lebih baik, lebih adil, lebih setara untuk tantangan abad ke-21."

(ha/yf)