1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
EkonomiCina

Cina: Pengucilan Ekonomi adalah 'Proposisi yang Salah'

27 Juni 2023

Beijing berada di jalur yang tepat untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 5% pada tahun 2023, kata Perdana Menteri Cina Li Qiang pada pertemuan Forum Ekonomi Dunia di Tianjin.

https://p.dw.com/p/4T6Ev
Perdana Menteri Cina Li Qiang
Perdana Menteri Cina Li Qiang menyampaikan pidato pada upacara pembukaan Pertemuan Tahunan Forum Ekonomi Dunia di Tianjin pada 27 Juni 2023Foto: TOBIAS SCHWARZ/AFP

Perdana Menteri Cina Li Qiang mengecam upaya-upaya Barat untuk "menghilangkan risiko" ekonomi global sebagai "proposisi palsu" pada hari Selasa (27/06), dan menyerang balik kebijakan Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE) yang bertujuan mengurangi ketergantungan mereka pada Cina.

AS dan UE dalam beberapa bulan terakhir telah melakukan upaya lebih untuk "menghilangkan risiko" dari negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia ini.

"Di Barat, beberapa orang menggembar-gemborkan apa yang disebut 'mengurangi ketergantungan dan menghilangkan risiko'," kata Li kepada para delegasi pada pembukaan pertemuan Forum Ekonomi Dunia di Tiannin, Cina utara.

"Kedua konsep ini ... adalah proposisi yang salah, karena perkembangan globalisasi ekonomi yang sedemikian rupa sehingga ekonomi dunia menjadi sebuah entitas yang sama di mana Anda dan saya saling berbaur," katanya dalam sebuah pidato.

"Perekonomian banyak negara bercampur satu sama lain, saling bergantung satu sama lain, mencapai prestasi karena satu sama lain, dan berkembang bersama," tambahnya.

"Ini sebenarnya adalah hal yang baik, bukan hal yang buruk."

KTT Forum Ekonomi Dunia pertama setelah pandemi

KTT Forum Ekonomi Dunia yang akan berlangsung hingga hari Kamis (29/06) di Kota Tianjin, juga dikenal dengan nama Davos Musim Panas, adalah pertemuan pertama dari jenisnya setelah tertunda tiga tahun akibat pandemi COVID-19. Pertemuan ini akan berlangsung hingga hari Kamis.

Pada Januari lalu, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menggambarkan pendekatan Uni Eropa terhadap Cina sebagai upaya "mengurangi risiko daripada memutuskan hubungan" karena blok tersebut masih berusaha untuk bekerja dan berdagang dengan Beijing.

Presiden AS Joe Biden juga telah mempertahankan kebijakan keras dari mantan pemimpin Donald Trump terhadap Cina, termasuk melarang ekspor semikonduktor kelas atas ke negara yang sedang naik daun tersebut.

Menanggapi kritik pedas Beijing terhadap langkah tersebut, Menteri Luar Negeri Antony Blinken menegaskan bahwa Amerika Serikat tidak sedang mencari "pengekangan ekonomi" terhadap Cina.

"Namun, pada saat yang sama, bukan kepentingan kami untuk memberikan teknologi kepada Cina yang dapat digunakan untuk melawan kami."

Target pertumbuhan sebesar 5%

Cina berada di jalur yang tepat mencapai target lima persen untuk pertumbuhan ekonomi pada tahun 2023 yang ditetapkan pada awal tahun ini, Li juga mengatakan kepada para hadirin di forum tersebut, yang dihadiri oleh para pemimpin dari Selandia Baru, Mongolia, Vietnam, dan Barbados, serta delegasi besar dari Arab Saudi.

"Untuk keseluruhan tahun ini, kita diharapkan dapat mencapai target pertumbuhan ekonomi sekitar lima persen yang telah ditetapkan pada awal tahun ini," kata Li Qiang.

"Kami sepenuhnya yakin dan mampu mendorong perkembangan ekonomi Cina yang stabil dan berjangka panjang di jalur pembangunan berkualitas tinggi dalam jangka waktu yang relatif panjang."

Cina bergulat dengan pemulihan pasca-COVID yang melambat, dengan sejumlah indikator yang lesu dalam beberapa minggu terakhir. Bank sentral Beijing pekan lalu memangkas dua suku bunga utama dalam upaya untuk melawan perlambatan ekonomi dalam negeri.

Sejumlah laporan bulan ini menunjukkan bahwa Beijing sedang mempersiapkan serangkaian langkah-langkah yang menargetkan berbagai bidang ekonomi, terutama sektor real estat, yang merupakan bagian besar dari produk domestik bruto.

Beijing menetapkan target pertumbuhan ekonomi "sekitar lima persen" pada bulan Maret, salah satu yang terendah dalam beberapa dekade terakhir karena muncul dari aturan nol-COVID yang ketat yang menghantam aktivitas bisnis. Perdana Menteri Li Qiang ketika itu mengatakan, target tersebut akan menjadi "tugas yang tidak mudah".

ha/hp (AFP)