1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Xi Jinping: Cina dan Asia Tengah Harus Tingkatkan Kerja Sama

19 Mei 2023

Pada KTT Asia Tengah, Presiden Xi Jinping menyerukan kepada Cina dan Asia Tengah untuk "memberdayakan sepenuhnya" potensi mereka dalam kerja sama perdagangan, ekonomi, infrastruktur dan keamanan.

https://p.dw.com/p/4RZ1P
Presiden Xi Jinping dalam konferensi pers KTT Asia Tengah
Presiden Xi Jinping dalam konferensi pers KTT Asia Tengah di Xi'an, CinaFoto: Florence Lo/REUTERS

Presiden Cina Xi Jinping hari Jumat (19/5) mengatakan, Cina dan negara-negara Asia Tengah harus "sepenuhnya memberdayakan potensi kerja sama tradisional di bidang ekonomi, perdagangan, kapasitas industri, energi, dan transportasi." Hal itu disampaikan pada penutupan pertemuan puncak dengan para kepala negara Asia Tengah.

Cina menjadi tuan rumah KTT Asia Tengah yang dihadiri para pemimpin dari Kazakstan, Kirghizia, Tajikistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan yang digelar di Xi'an. Beijing menyebut KTT ini sebagai "tonggak sejarah" yang penting.

Beijing mengatakan, perdagangan dengan Asia Tengah pada tahun 2002 mencapai nilai USD70 miliar, dan pada kuartal pertama 2023 meningkat 22 persen. Asia Tengah merupakan kawasan penghubung penting dalam proyek infrastruktur global Cina Belt and Road Initiative (BRI) yang bernilai triliunan dolar.

Xi Jinping juga menekankan perlunya mengembangkan "pendorong pertumbuhan baru... seperti keuangan, pertanian, pengentasan kemiskinan, rendah karbon, kesehatan, dan inovasi digital". Cina dan negara-negara Asia Tengah juga perlu memperdalam rasa saling percaya strategis, dan selalu menawarkan dukungan yang jelas dan kuat satu sama lain dalam isu-isu kepentingan inti.

Para pemimpin negara-negara Asia Tengah berfoto bersama Xi Jinping
Para pemimpin negara-negara Asia Tengah berfoto bersama Xi JinpingFoto: Florence Lo/REUTERS

Invasi Rusia ke Ukraina tinggalkan kekosongan

BRI adalah proyek geopolitik yang sangat penting bagi Xi Jinping. Invasi Rusia ke Ukraina menjadi peluang baru Cina untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan Rusia. Xi Jinping menekankan, Cina dan Asia Tengah harus "memimpin" pembaruan di kawasan.

"Keenam negara harus dengan tegas menentang campur tangan eksternal dalam urusan internal negara-negara regional," kata Xi Jinping, merujuk pada beberapa kerusuhan di negara-negara bekas Soviet itu. Dia juga menekankan perlunya memperluas kerja sama keamanan pada apa yang disebut Beijing sebagai "tiga kejahatan" di wilayah tersebut: separatisme, terorisme, dan ekstremisme.

Invasi Moskow ke Ukraina membuat banyak orang di Asia Tengah mempertanyakan hubungan lama mereka dengan Rusia dan mencari kerjasama ekonomi, diplomatik, dan keamanan baru. KTT Asia Tengah berikutnya tahun 2025 akan digelar di Kazakstan.

KTT Asia Tengah di Xi'an, 19 Mei 2023
KTT Asia Tengah di Xi'an, Cina, 19 Mei 2023Foto: Mark Cristino/REUTERS

Peluang Xi Jinping menjadi "pemimpin global”

"Keterlibatan militer Rusia di Ukraina telah menyebabkan pengenaan sanksi oleh Barat, yang telah melemahkan kekuatan Rusia dan menyebabkan pengaruhnya mengecil di Asia Tengah," kata Lu Gang, direktur Pusat Studi Asia Tengah East Cina Normal University kepada kantor berita AFP.

"Ini akan membuat negara-negara Asia Tengah lebih menekankan kerja sama ekonomi dan dukungan politik dari Cina," kata Lu. KTT Asia Tengah menjadi peluang baru bagi Xi Jinping memposisikan dirinya sebagai pemimpin global.

"Xi akan memposisikan dirinya sebagai pemimpin yang dapat mempromosikan pembangunan dan perdamaian global," kata Zhiqun Zhu, Profesor Hubungan Internasional dan Ilmu Politik di Bucknell University kepada AFP.  KTT Asia Tengah digelar hampir bertepatan dengan KTT G7 di Hiroshima, Jepang, yang kemungkinan akan membahas upaya untuk "meredam kembali pengaruh Cina yang tumbuh di seluruh dunia", kata Zhu. hp/yf (afp, rtr, ap)