1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
BencanaIndonesia

Basarnas: Erupsi Gunung Marapi, 11 Pendaki Ditemukan Tewas

Detik News
4 Desember 2023

Sebanyak 11 pendaki di Gunung Marapi, Sumatera Barat (Sumbar), dilaporkan tewas setelah gunung tersebut mengalami erupsi.

https://p.dw.com/p/4Zjas
Erupsi Gunung Marapi
Gunung Marapi erupsi pada hari Minggu (03/12)Foto: Iggoy el Fitra/Antara Foto/REUTERS

Basarnas memberikan update kondisi pendaki yang terjebak saat terjadinya erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat. Basarnas menyebut pihaknya mendata ada 75 pendaki yang berada di sekitar gunung saat erupsi terjadi.

"Jumlah survivor saat ini sudah mencapai 75 orang yang sudah terdata di posko," kata Kepala Basarnas Padang, Abdul Malik, Senin (04/12).

Data itu dikumpulkan hingga pukul 07.10 pagi ini. Dari jumlah itu, 49 orang sudah berhasil dievakuasi.

"49 sudah terevakuasi dengan selamat, sebagian sudah kembali ke rumah, sebagian di dua rumah sakit yaitu di Padang Panjang dan di Bukittinggi," ucapnya.

Basarnas yang melakukan pencarian pendaki lainnya menemukan tiga orang dalam kondisi selamat. Sementara itu 11 orang dalam kondisi meninggal dunia.

"Tim gabungan sudah berhasil menemukan tiga orang selamat dan 11 orang dalam keadaan mike delta (meninggal dunia)," tuturnya.

"Dan saat ini lagi proses evakuasi dari puncak ke bawah," sambungnya.

Dengan ini, total pendaki yang masih belum ditemukan berjumlah 12 orang lagi.

Gunung Marapi yang terletak di wilayah Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, mengalami erupsi pada hari Minggu (03/12) pukul 14:54 WIB. Dampak erupsi Gunung Marapi, wilayah Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, dan Kota Bukittinggi mengalami hujan abu vulkanik.

Sementara, PVMBG Pos Pengamatan Gunung Marapi menyebut durasi letusan Gunung Marapi terjadi selama selama 4 menit 41 detik. Ketinggian dari erupsi ini mencapai 30 mm.

Upaya tim gabungan

Tim gabungan masih terus berupaya melakukan pencarian dan pertolongan (search and rescue/SAR) terhadap para pendaki yang belum berhasil turun. Oleh sebab itu, masyarakat diminta agar tidak terlalu cepat mengambil kesimpulan yang belum dapat dipastikan kebenarannya.

"Masih simpang siur. Belum dapat dipastikan," jelas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Bambang Warsito.

Hingga saat ini pihaknya bersama BPBD Kabupaten Tanah Datar terus berkoordinasi dengan lintas instansi terkait guna memonitor perkembangan di lapangan, termasuk melakukan tindakan cepat apabila kembali terjadi aktivitas vulkanik susulan.

Di samping itu, BPBD Kabupaten Agam dan Tanah Datar juga terus memberikan imbauan kepada masyarakat, wisatawan, dan pendaki untuk terus mengenakan masker, menyusul terjadinya abu vulkanik yang ditimbulkan atas erupsi Gunung Marapi. Di sisi lain, khususnya bagi wisatawan maupun pendaki dilarang keras untuk melakukan aktivitas di radius 3 kilometer dari kawah utama.

Berdasarkan data yang dihimpun, dampak yang ditimbulkan pada kejadian erupsi Gunung Marapi tidak hanya sebaran hujan abu vulkanik saja namun juga hujan abu yang disertai batu. Adapun wilayah yang terdampak hujan abu vulkanik mencakup empat wilayah kecamatan, yakni Canduang, Sungai Pua, Ampek-Ampek, dan Malalak.

Kemudian wilayah yang dilaporkan terdampak hujan abu disertai batu terjadi di kecamatan Banuhampu, Tilatang Kamang, Baso, Tanjung Raya, Lubuk Basung, IV Koto, Matur, Tanjung Mutiara, Palembayan, dan Kamang Magek. (ha)

 

Baca selengkapnya: Detik News

BNPB: 47 Pendaki Terdampak Erupsi Gunung Marapi, 28 Orang Belum Turun

11 Pendaki Ditemukan Tewas di Lokasi Gunung Marapi yang Erupsi