1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
KriminalitasEropa

Tersangka Korupsi Parlemen Eropa Siap Bersaksi

18 Januari 2023

Tersangka utama skandal korupsi Uni Eropa, Pier Antonio Panzeri, bersepakat dengan penyidik untuk membocorkan rahasia keterlibatan pemerintahan asing. Sebagai gantinya dia ditawarkan "hukuman terbatas."

https://p.dw.com/p/4MLzW
Pier Antonio Panzeri
Pier Antonio PanzeriFoto: Amine Landoulsi/AA/picture alliance

Meski mendapat keringanan hukuman berupa pengurangan masa tahanan, Panzeri yang bekas anggota parlemen Eropa dari Italia itu tetap dikenakan hukuman denda dan perampasan aset senilai satu juta Euro, tulis kejaksaan dalam keterangan persnya, Rabu (18/1).

Kesediaan Panzeri membongkar skandal korupsi di parlemen Eropa dinilai menjadi titik balik dalam kasus yang diduga melibatkan Qatar dan Maroko. Kedua negara dicurigai menyuap anggota parlemen demi keuntungan politik.

Qatar sejauh ini menepis dugaan korupsi. Maroko malah menyerang balik media karena dianggap melakukan "serangan-serangan" yang tidak berdasar.

Kasus korupsi di parlemen turut menciptakan kerasahan di institusi lain Uni Eropa, lantaran mengkhawatirkan cacatnya kredibilitas politik.

Panzeri adalah salah seorang dari empat tersangka yang ditahan kepolisian Belgia dalam sebuah aksi penggerebekan pada Desember silam, dengan uang tunai senilai 1,5 juta Euro. Keempatnya didakwa terlibat dalam "organisasi kriminal, korupsi dan pencucian uang."

Suspect in EU Qatargate graft scandal ready to talk

Panzeri kedapatan menggunakan sebuah LSM untuk menerima uang suap dari pemerintah asing. Tugasnya menggalang dukungan di parlemen untuk menyesuaikan kebijakan yang berkaitan dengan negara tersebut.

Pemerintah Italia sudah menahan isteri dan anak perempuan Panzeri atas permintaan otoritas di Belgia. Keduanya akan diekstradisi dalam waktu dekat.    

Sindikat lobi asing di parlemen

Kejaksaan mengatakan, perjanjian yang dibuat dengan Panzeri mewajibkannya membocorkan "identitas orang yang dia akui memberikan uang suap." Dia juga harus membeberkan "perjanjian keuangan dengan negara lain yang terlibat dan keterlibatan semua individu, baik yang dikenal atau belum dikenal dalam investigasi."

Penyidik juga memantau pejabat UE atau anggota parlemen yang pernah membuat pernyataan yang membela Qatar dari tuduhan pelanggaran hak buruh selama persiapan Piala Dunia. Kampanye itu dilancarkan ketika Doha berusaha melobi untuk mendapat pembebasan visa dari Uni Eropa.

Adapun Maroko ingin meredam kritik di Brussels ihwal perang yang dilancarkan melawan gerakan Polisario di Sahara Barat.

Saat ini, kejaksaan Belgia sudah meminta pencabutan imunitas terhadap dua anggota parlemen Eropa lain, yakni Marc Tarabella dari Belgia dan Andrea Cozzolino dari Italia. Keduanya dinilai penting bagi kelanjutan penyidikan.

Prosedur pencabutan imunitas diperkirakan baru akan tuntas bulan depan. Permohonan Kaili untuk mendapat imunitas ditolak, antara lain karena dia tertangkap basah.

Senin (16/1) lalu, Ketua Parlemen Eropa, Roberta Metsola, mengumumkan proposal untuk mereformasi parlemen dan melindunginya dari "korupsi" dan "campur tangan asing." Proposal tersebut mencakup pengawasan terhadap individu asing di kompleks parlemen, membatasi aktivitas anggota dengan negara non-EU, serta melaporkan kekayaan anggota parlemen secara publik. 

rzn/hp (dpa,afp)