1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pria Iran Bantah Terlibat Plot Serang Israel

15 Maret 2012

Seorang pria Iran yang ditahan di Malaysia dengan tuduhan terlibat dalam upaya percobaan serangan atas kepentingan Israel di Bangkok, hari Kamis (15/03) menolak diekstradisi ke Thailand.

https://p.dw.com/p/14KvM
Rekaman salah satu tersangka pelaku plot serangan atas Israel di BangkokFoto: AP/ Spokesman Office of National Thai Police/

Masoud Sedaghatzadeh (31 tahun), yang tampil singkat di pengadilan Kuala Lumpur, mengaku dirinya berada di Thailand untuk berlibur dan tidak ada sangkut pautnya dengan tuduhan berencana melakukan serangan atas diplomat Israel di Bangkok.

Sedaghatzadeh ditangkap di bandara Malaysia, sesaat setelah insiden ledakan yang mengguncang sebuah rumah di Bangkok, pada 14 Februari silam, yang disusul dua ledakan lainnya di dekat lokasi. Polisi Thailand menemukan bom lain di rumah itu dan menyebut bahwa Sedaghatzadeh bersama dua pria Iran lainnya terlihat meninggalkan rumah tersebut setelah ledakan.

Pejabat Thailand mengatakan bahwa diplomat Israel kemungkinan telah menjadi target serangan. Israel menuding Iran bertanggungjawab atas terjadinya ledakan, yang melukai lima orang termasuk diantaranya seorang tersangka.

Pengacara Sedaghatzadeh yakni Nashir Hussin mengatakan bahwa kliennya berkeras pergi ke Thailand hanya untuk berlibur di pantai Pattaya, sebelum datang ke Malaysia untuk membeli suku cadang kendaraan bermotor untuk keperluan bisnisnya di Teheran. “Dia bertemu dengan banyak orang Iran di sana (di Thailand-red), berfoto dan saling menyapa“ kata Nashir kepada wartawan sambil menambahkan bahwa kliennya tidak mengenal atau mengingat satupun dari orang-orang Iran itu.

Kepolisian Thailand menuduh Sedaghatzadeh ikut merakit dan memiliki bahan peledak yang menyebabkan ledakan dan menimbulkan korban cidera dan merusak properti orang lain. Jika terbukti, ia menghadapi ancaman hukuman penjara seumur hidup di Thailand.

Pengadilan Malaysia akan melanjutkan proses persidangan 16 April mendatang untuk menunggu bukti-bukti berupa foto dan rekaman kamera dari Thailand. Pemerintah Thailand telah meminta Malaysia agar segera mengekstradisi Sedaghatzadeh, namun Malaysia mengatakan bahwa proses ekstradisi itu harus melalui proses pengadilan.

Andy Budiman/ ap

Editor: Hendra Pasuhuk