UNWTO: Perjalanan Internasional Melonjak di Tahun 2022
18 Januari 2023Menurut sebuah laporan baru yang dirilis oleh Organisasi Pariwisata Dunia PBB (UNWTO) pada Selasa (17/01), jumlah perjalanan internasional di tahun 2022 meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun 2021.
Badan PBB untuk pariwisata itu mengatakan ada lebih dari 900 juta turis yang melakukan perjalanan ke luar negeri pada tahun 2022. Angka tersebut mewakili 63% dari jumlah turis yang melakukan perjalanan internasional pra-pandemi, tepatnya di tahun 2019 yang mencapai 1,5 miliar orang.
Sementara jika dibandingkan dengan tahun 2021, hanya ada sekitar 455 juta turis yang melakukan perjalanan internasional, kata laporan tersebut.
Sebelum pandemi COVID-19 melanda dunia, industri perjalanan dan pariwisata menyumbang hampir 10% dari PDB global. Di tahun 2019 misalnya, industri perjalanan bernilai sekitar $3,5 triliun (sekitar Rp52,7 kuadriliun).
Pemulihan kuat di Timur Tengah dan Eropa
Timur Tengah jadi kawasan yang mencatat peningkatan relatif terkuat di tahun 2022, dengan kedatangan internasional mencapai 83% dari tingkat pra-pandemi.
Eropa, kawasan di mana 31 negara tidak lagi memiliki pembatasan virus sejak 2 Juni 2022, juga menunjukkan pemulihan yang kuat, dengan capaian 80% dari tingkat perjalanan pra-pandemi.
Afrika dan Amerika Serikat mencatat kedatangan internasional sekitar 65% dari tingkat pra-pandemi, sementara Asia-Pasifik pulih dengan kecepatan yang jauh lebih lambat, yaitu hanya 23% dari tingkat pra-pandemi.
Meski begitu, para peneliti menyebut bahwa pembukaan kembali Cina kemungkinan akan menguntungkan destinasi wisata di Asia dalam jangka pendek.
Industri pariwisata bangkit kembali
UNWTO "mengantisipasi tahun yang kuat untuk sektor pariwisata meski dihadapkan dengan beragam tantangan ekonomi dan ketidakpastian geopolitik yang berkelanjutan,” demikian disampaikan Sekretaris Jenderal UNWTO Zurab Pololikashvili dalam sebuah pernyataan.
Badan PBB yang berbasis di Madrid, Spanyol, itu juga optimis perjalanan internasional bisa pulih sepenuhnya di tahun 2023, dengan harapan perjalanan internasional bisa mencapai 80-95% dari tingkat pra-pandemi.
Meski begitu, mereka juga memperingatkan bahwa faktor-faktor seperti inflasi, perlambatan ekonomi, atau perang Rusia, harus diantisipasi karena dapat berdampak pada keputusan masayarakat terkait perjalanan.
(gtp/ha)
Jangan lewatkan konten-konten eksklusif berbahasa Indonesia dari DW. Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!