1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Uni Eropa Tekan AS dan Cina

23 November 2009

Dua pekan sebelum KTT iklim PBB, Uni Eropa tingkatkan tekanan terhadap Cina dan AS. Para menteri lingkungan hidup Eropa mengatakan Senin di Brussel, pengurangan emisi gas rumah kaca harus ditetapkan dengan jelas.

https://p.dw.com/p/KdwT
Logo Konferensi Iklim PBB di Kopenhagen, Denmark

Tampaknya sekarang sudah jelas, bahwa di dalam konferensi puncak iklim yang akan diadakan di Kopenhagen, tidak akan ada kesepakatan mengikat, yang mencantumkan jumlah emisi yang harus dikurangi. Menteri Lingkungan Hidup Jerman, Norbert Röttgen memperingatkan di Brussel, bahwa konferensi Kopenhagen tidak boleh gagal.

Röttgen mengatakan, "Konferensi harus berhasil. Jika tidak, pertama, kita harus memikul dampak bencana iklim di seluruh dunia dan kedua, masalah ini menyangkut juga modernisasi ekonomi. Ini menyangkut kepemimpinan dalam bidang teknologi, ini juga berkaitan dengan inovasi. Karena dua alasan ini, ekologis dan ekonomis, maka tidak ada pilihan lain. Konferensi harus berhasil."

Bundesumweltminister Norbert Röttgen
Menteri Lingkungan Hidup Jerman, Norbert RöttgenFoto: picture-alliance/ dpa

Tetapi bagaimanakah definisi keberhasilan? Jika para wakil pemerintah menetapkan tujuan jelas di Kopenhagen, tetapi kesepakatan baru diputuskan belakangan, apakah itu sebuah keberhasilan? Menteri Lingkungan Hidup Swedia Andreas Carlgren mengatakan, banyak pihak sekarang berbicara tentang dua langkah. Tetapi Eropa memandang konferensi Kopenhagen sebagai satu-satunya langkah. Jadi Eropa menginginkan adanya kesepakatan yang mencakup semuanya. Demikian Carlgren.

Uni Eropa telah mewajibkan diri untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sedikitnya 20% sampai tahun 2020. Eropa juga bersedia menambah jumlah pengurangan sampai 30%, jika mitra-mitra penting ikut serta. Tetapi AS, Cina dan beberapa negara lainnya sampai sekarang tidak mau menetapkan jumlah tertentu. Carlgren menilai, Uni Eropa tidak dapat dibiarkan sendirian dalam hal ini.

Belgium EU Environment
Andreas Carlgren (kanan) dan Norbert Röttgen (kiri) di Brussel, 23 Nov 2009.Foto: AP

Ia mengatakan, "Kami menuntut negara-negara lain untuk melakukan lebih banyak lagi. Karena kita semua tahu, kesepakatan Kopenhagen harus mencakup tujuan pembatasan pemanasan global sebanyak dua derajat." Bagi para ilmuwan, pemanasan suhu bumi sebanyak dua derajat adalah jumlah maksimal. Jika suhu meningkat lebih dari itu, iklim bumi terancam akan kacau-balau.

Sementara itu, Yvo de Boer, pejabat PBB urusan iklim, menyatakan optimis akan adanya kesepakatan baru mengenai iklim. Ia terutama mengandalkan negara-negara Eropa.

Belgien EU Umwelt Yvo de Boer
Yvo de Boer di Brussel, 23 Nov 2009Foto: AP

De Boer mengatakan, "Saya terutama berharap, Eropa mengulurkan tangan kepada mitranya, kepada AS dan negara-negara berkembang. Saya juga berharap Eropa membantu Denmark agar konferensi Kopenhagen berhasil. Untuk itu Eropa harus menciptakan kejelasan, apakah ada syarat-syarat untuk pengurangan emisi sebanyak 30%. Kedua, Eropa juga harus mengurus bantuan keuangan jangka pendek dan panjang bagi negara-negara miskin."

Tetapi dua hal inilah yang sampai sekarang tidak jelas. Dan tampaknya Uni Eropa baru akan membeberkan rencananya di Kopenhagen.

Christoph Hasselbach / Marjory Linardy

Editor: Dyan Kostermans