1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
KonflikEropa

Uni Eropa Sepakat Larang Sebagian Besar Impor Minyak Rusia

31 Mei 2022

Uni Eropa (UE) akhirnya sampai pada kesepakatan yang telah lama tertunda untuk memberlakukan embargo minyak Rusia. Para pemimpin UE juga setuju untuk menghapus Sberbank dari sistem pembayaran SWIFT.

https://p.dw.com/p/4C4FQ
Foto kilang minyak milik produsen Gazprom Neft
Ukraina telah berulang kali meminta Uni Eropa untuk berhenti membeli minyak RusiaFoto: Natalia Kolesnikova/AFP/Getty Images

Presiden Dewan Eropa Charles Michel mengumumkan pada Senin (30/05) malam bahwa seluruh 27 anggota Uni Eropa menyetujui paket sanksi baru yang melarang lebih dari dua pertiga impor minyak Rusia.

Melalui Twitter, Michel mengatakan sanksi itu "memotong sumber pembiayaan untuk mesin perang Rusia. Tekanan maksimum pada Rusia untuk mengakhiri perang."

UE juga setuju untuk menghapus Sberbank, bank terbesar dan milik negara Rusia, dari sistem pembayaran internasional SWIFT. Para pemimpin dari 27 negara anggota Uni Eropa bertemu untuk pertemuan puncak selama dua hari di Brussel pada hari Senin (30/05) dengan tujuan mengesahkan kesepakatan tentang memberlakukan embargo minyak Rusia.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, yang telah berulang kali meminta UE untuk menghentikan semua impor bahan bakar fosil dari Rusia, berpidato di KTT melalui tautan video.

"Semua pertengkaran di Eropa harus diakhiri, perselisihan internal yang hanya mendorong Rusia untuk semakin menekan Anda," kata Zelenskyy.

"Sudah waktunya bagi Anda untuk bersatu, bukan terpecah, tetapi satu kesatuan," tambahnya, seraya menyerukan sanksi baru dan embargo minyak.

Sebelumnya, sanksi putaran keenam oleh UE terhadap Moskow telah terhenti selama hampir sebulan karena perselisihan di dalam blok tersebut akibat pertimbangan tingkat ketergantungan pada energi yang bersumber dari Rusia.

Hungaria memimpin para anggota oposisi, termasuk Slovakia, Republik Ceko, dan Bulgaria, yang mengatakan mereka tidak dapat menghentikan impor. Namun, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell optimis dengan mengatakan kepada media France Info pada Senin (30/05) pagi bahwa: "Saya pikir sore ini, kami bisa menawarkan sebuah kesepakatan kepada para kepala negara anggota."

"Tidak ada yang bisa memprediksi apakah itu akan benar-benar terjadi, tetapi semua yang saya dengar seolah-olah akan ada konsensus cepat atau lambat," kata Kanselir Jerman Olaf Scholz saat tiba di Brussel.

Pandangan ini ditentang oleh Perdana Menteri Estonia Kaja Kallas yang mengatakan: "Saya tidak berpikir kita akan mencapai kesepakatan hari ini (30/05)." Kallas menyarankan mungkin masih memakan waktu berminggu-minggu, seperti yang dilakukan Perdana Menteri Belgia Alexander de Croo.

Apa penentangan Hungaria terhadap embargo?

Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban, salah satu sekutu terdekat Presiden Rusia Vladimir Putin, telah menuntut agar pembahasan embargo minyak dihapus dari agenda KTT. Negaranya bergantung pada Rusia untuk pasokan 60% minyaknya dan 85% gas alamnya.

Salah satu solusi yang telah dilayangkan adalah dengan menjatuhkan sanksi hanya pada minyak yang diangkut oleh kapal dan membiarkan pipa Druzhba yang ''memberi makan'' Slovakia dan Hungaria tidak tersentuh.

Orban menyebut ini "pendekatan yang baik" pada hari Senin (30/05), tetapi bersikeras bahwa Hungaria "harus memiliki hak untuk mendapatkan minyak Rusia dari sumber lain" jika "sesuatu terjadi pada pipa yang membawa minyak Rusia." Ini adalah "sesuatu yang telah dibicarakan oleh Ukraina dan lainnya," kata pemimpin nasionalis sayap kanan itu.

Namun, pelarangan minyak dengan kapal akan memicu lonjakan harga yang akan memukul negara-negara seperti Belgia, Belanda, dan Jerman, serta memaksa mereka untuk membayar lebih untuk minyak daripada Hungaria.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan pada hari Senin (30/05) bahwa poin pentingnya adalah untuk tidak membebani anggota UE tertentu secara tidak adil, sambil menambahkan bahwa "pertanyaan pasti ini belum terjawab."

Apa lagi yang ada dalam agenda KTT?

Usulan lain untuk mendukung Ukraina juga akan dibahas selama KTT, termasuk tawaran bantuan keuangan sebesar €9 miliar (Rp141 triliun), bantuan militer lebih lanjut, dan bantuan investigasi kejahatan perang.

Para pemimpin juga akan membahas masalah ketahanan pangan dengan proposal tentang bagaimana membantu Ukraina mengekspor banyak produk pertaniannya. Invasi Rusia memicu krisis pangan global dengan mencekik ekspor Ukraina melalui Laut Hitam. Ukraina adalah salah satu pengekspor barang pokok terbesar di dunia seperti gandum dan minyak sayur.

ha/pkp (AP, Reuters)