1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Uni Eropa Kritik PM Inggris Cameron

Haase, Nina29 November 2013

Perdana Menteri Inggris David Cameron ingin mengusir warga Uni Eropa yang menganggur di Inggris. Uni Eropa melayangkan protes keras atas tulisan Cameron di harian Financial Times.

https://p.dw.com/p/1AQTw
Foto: Reuters

Dalam wawancara dengan stasiun siaran BBC, Komisaris Eropa urusan sosial Laslo Andor melayangkan kritik keras terhadap Cameron. "Retorika ini sangat mengganggu", kata Andor dengan nada kesal. "Inggris mengambil resiko dipandang sebagai negara anggota yang ngawur… Kalau ada masalah, kami harus membahas situasinya bersama-sama dan bereaksi dengan wajar."

PM Inggris David Cameron dalam sebuah artikel di harian Financial Times menulis, para pendatang dari Uni Eropa yang ada di Inggris tidak akan mendapat tunjangan sosial. Selain itu, mereka perlu "disingkirkan" jika tidak mendapat pekerjaan setelah sembilan bulan. Mulai tahun 2014, warga Romania dan Bulgaria akan memiliki kebebasan bergerak di seluruh Uni Eropa. Inggris khawatir banyak pendatang hanya ingin menikmati tunjangan sosial.

Komisaris Eropa urusan hukum Vivianne Reding mengecam keras tulisan itu. "Kebebasan bergerak bagi warga Uni Eropa tidak bisa ditawar-tawar, jika Inggris menjadi anggota pasar domestik Uni Eropa", kata Reding kepada harian Jerman Die Welt. "Jika Inggris ingin keluar dari pasar domestik ini, silahkan mengatakannya dengan jelas."

Mempermasalahkan Bulgaria dan Romania

David Cameron menulis: "Kalau orang-orang ini tidak datang ke Inggris untuk bekerja, kalau mereka mengemis atau tidur di tempat terbuka, mereka akan disingkirkan". Bulgaria dan Romania menjadi anggota Uni Eropa tahun 2007. Setelah tenggang waktu tujuh tahun, mulai 2014 warganya akan bebas bergerak dan berdomisili di seluruh Uni Eropa.

Sebagai anggota Uni Eropa, Inggris secara teoritis bisa mengusir seorang pendatang dari negara Uni Eropa lain. Tapi orang itu secara hukum punya hak untuk datang lagi ke Inggris pada hari berikutnya. David Cameron menuntut agar ada larangan berkunjung yang berlaku selama 12 bulan bagi warga Romania dan Bulgaria yang pernah diusir.

Tapi menurut aturan yang berlaku, seorang warga Uni Eropa hanya bisa dilarang masuk ke satu negara anggota jika ia terlibat tindakan kriminal. Kebebasan bergerak dan berdomisili adalah prinsip penting dalam Perjanjian Uni Eropa.

Komisaris Eropa Cecilia Malmström menegaskan: "Kebebasan bergerak warga Uni Eropa adalah hak fundamental, yang akan kami pertahankan".

Persiapan kampanye pemilu

Menurut pengamat politik Liz Collet dari "Migration Policy Europe", retorika Cameron adalah persiapan untuk kampanye pemilu. Akhir-akhir ini, makin banyak warga Inggris yang menolak Uni Eropa. Ini terlihat dari menguatnya partai anti Eropa UKIP.

"Ini adalah kombinasi dari gaya UKIP dan gaya media di Inggris yang makin pesimis terhadap mata uang Euro dan Uni Eropa. Ini memang lagi trend di Inggris", kata Collet. Perdana Menteri David Cameron sedang berusaha tampil sebagai pemimpin yang tegas membela kepentingan Inggris, karena popularitasnya makin turun.

Cameron mengatakan, pemerintah Inggris akan memperketat pengawasan terhadap warga asing yang menerima tunjangan sosial. Baru-baru ini, Menteri Dalam Negeri dari Inggris, Jerman, Belanda dan Austria memang memperingatkan makin banyaknya penyalahgunaan tunjangan sosial. Ada kecenderungan penduduk miskin dari Eropa timur pindah ke Eropa barat untuk mendapat tunjangan sosial yang lebih baik.