1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Tajuk: AS, Iran dan Suriah Akan Berembuk Minggu Depan

Peter Philipp1 Maret 2007

Tentunya kalau para politisi negara-ngara itu tidak ingkar janji, pertemuan untuk membicaraan keadaan yang rumit di Irak, akan diselenggarakan tanggal 10 Maret.

https://p.dw.com/p/CIuU
Presiden Suriah Assad disambut Ahmadinejad di Teheran, 17 Feb
Presiden Suriah Assad disambut Ahmadinejad di Teheran, 17 FebFoto: AP

Anjuran Komisi Baker-Hamilton untuk mengurangi konfrontasi di Irak tidak disambut gembira oleh pemerintah Bush. Berhubung anjuran itu tidak mengikat, nampaknya pemerintah akan mengabaikannya. Pasukan di Bagdad akan diperkuat dan dilancarkan pula aksi militer besar-besaran yang selama ini kurang sukses.

Tetapi dalam satu hal terlihat adanya kesadaran. Washington nampaknya mau mengikutkan Suriah dan terutama juga Iran dalam upaya yang dilakukan di Irak. Beberapa hari lagi para wakil dari Iran dan Suriah akan bertemu dengan pemerintahan Irak dan Amerika Serikat di Bagdad. Selain itu direncanakan pula pertemuan berikutnya untuk tingkat menteri.

Teheran pun nampaknya tidak berkeberatan. Tetapi masih tetap ragu. Karena, kalau dalam soal Irak Washington nampaknya mendekati Iran, tetapi dalam soal atom, AS tetap bersikap keras. Demikian pula gertakan-gertakan AS untuk menggunakan senjata terhadap Iran tidak berkurang.

AS hendak memisahkan penanganan soal Irak dan atom. Walaupun demikian kalau dilakukan pembicaraan mengenai masa depan Irak, artinya sudah ada langkah pertama untuk mengatasi kesenjangan besar antara Washington dan Teheran. Dan bila dalam soal Irak hendak dicapai kemajuan, maka tentunya tidak mustahil kalau dalam soal atom akan terwujud pula fleksibilitas dan kepercayaan timbal-balik.

Kurangnya sikap saling percaya itulah yang mempersulit dan memustahilkan penyelesaian masalah. Washington menganggap Teheran ingin memiliki senjata atom dan menuduhnya ikut campur tangan di Irak. Tetapi Washington tidak dapat membuktikan kedua hal tersebut. Sebaliknya Teheran menuduh Washington hendak menggulingkan pemerintah yang berkuasa dan hendak mengubah sistem yang berlaku. Selain itu belum dilupakan bahwa kerjasama dengan Washington di bidang strategi tidak banyak manfaatnya. Iran membantu AS menggulingkan Taliban di Afghanistan. Tetapi itu tidak membawa pendekatan melainkan menimbulkan iritasi. Karena sesudahnya, George W. Bush menyebut Iran sebagai bagian dari "poros kejahatan".

Semua itu menyulitkan upaya baru untuk bekerjasama. Dan demikian pula di Washington, orang-orang seperti Wakil Presiden AS Dick Cheney menganggapnya mustahil. Sebaliknya Menlu Condoleezza Rice berharap, pendekatan akan membalikkan perkembangan yang nampaknya sedang melaju menuju bencana baru.

Pertemuan dengan semua pihak yang berkepentingan, yaitu AS, Irak dan negara-negara tetangganya, lebih dari sekedar bermakna penting. Itu seharusnya sudah lama dilakukan. Pada pertemuan itu direncanakan pula kehadiran wakil-wakil dari negara lain. Ini pun merupakan gagasan yang baik.

Konflik Irak menyangkut semua, dan wajarlah bila masing-masing pihak memberikan kontribusi untuk menyelesaikannya. Hal yang sama berlaku pula bagi konflik dalam sengketa atom dengan Iran dan kemungkinan bahayanya. Penyelesaiannya hanya mungkin diperoleh lewat pendekatan antara Washington dan Teheran. Oleh sebab itu segala jalan harus ditempuh untuk mewujudkannya