1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Senat AS Loloskan Reformasi Pasar Keuangan

16 Juli 2010

Ini merupakan kemenangan Obama yang ke dua. Yang pertama, menggolkan reformasi undang-undang kesehatan. Dari 100 orang anggota senat, 60 anggota mendukung reformasi ini, termasuk 3 suara dari kubu Republik.

https://p.dw.com/p/ONKE
Presiden AS Barack ObamaFoto: AP

Bagi sejumlah orang, rancangan undang-undang setebal 2300 halaman itu merupakan paket reformasi pasar keuangan yang paling luas sejak lebih 70 tahun di Amerika Serikat. Bagi sejumlah orang lainnya, peraturan di dalamnya dianggap belum mengatasi masalah sebenarnya.

Philip Swagel, profesor di Universitas Georgetown dan mantan ekonom di Kementrian Perekonomian AS, berpendapat, undang-undang baru ini merupakan kantong yang campur-aduk. Ada memang sejumlah hal yang berguna, ada yang tak mengubah apa-apa dan ada juga beberapa aturan yang sangat berbahaya. Serupa dikatakan oleh Thomas Ferguson, seorang ahli politik di Universitas Massachussets.

Paket reformasi pasar uang yang akan ditandatangani Presiden AS Barack Obama pekan depan hanya mengandung 90% dari rancangan awalnya. Meski begitu, tetap saja hanya 3 anggota senat dari kubu Republik yang mendukungnya. Dari 100 orang anggota senat, reformasi itu didukung oleh 60 suara. Mayoritas, atau 57 suara lainnya datang dari kubu Demokrat.

Christopher Dodd adalah salah seorang perancang utama undang-undang baru ini. Menyambut kemenangan besar ini, ia mengatakan, "Kami tidak bisa membuat undang-undang yang mengatur integritas, juga tak bisa mengundangkan kearifan, gairah maupun keahlian. Yang dapat kami lakukan adalah menciptakan seperangkat alat dan rambu-rambu yang mengizinkan orang untuk berkarya dengan baik untuk publik Amerika dan peraturan-peraturan ini dirancang untuk itu.”Dodd menambahkan, bahwa meski banyak dana dan lapangan kerja yang lenyap akibat krisis keuangan global itu, pemerintah bisa menjaga agar bangsa Amerika tidak terpaksa menghadapi situasi yang separah itu lagi.

Peraturan baru ini memberikan pemerintah kewenangan yang lebih luas dalam memantau pasar hedgefunds dan pasar-pasar derivatif. Di samping membuka peluang bagi pemerintahan untuk mengatur lembaga-lembaga keuangan yang kesulitan. Peraturan baru itu juga menetapkan sebuah dewan pengawas yang bertugas memonitor resiko-resiko sistemik. Selain itu, akan dibentuk badan perlindungan konsumen untuk menghambat penawaran produk keuangan yang tidak transparan.

Bagi Presiden Obama lolosnya reformasi keuangan ini merupakan kemenangan rakyat. Dalam pidatonya, ia mengatakan, “Berkat reformasi ini, rakyat Amerika tidak akan pernah lagi diminta untuk menanggung kesalahan Wall Street. Tidak akan ada lagi dana penyelamatan yang menggunakan uang pajak rakyat. Bila nanti ada lembaga keuangan besar yang bermasalah, kami akan bisa menyelesaikannya tanpa membahayakan ekonomi yang lebih luas.”

Pasar keuangan Amerika Serikat yang berpusar di Wall Street, menyambut reformasi ini dengan dingin. Kuatir akan terkikisnya laba yang diraih, Wall street masih berusaha untuk melonggarkan sejumlah aturan. Meski begitu sektor keuangan Amerika Serikat juga menyadari bahwa hilangnya sebagian besar independensinya adalah akibat dampak krisis ekonomi terhadap rakyat, yang sampai kini masih sangat marah.

dpa/afp/Edith Koesoemawiria
Editor: Hendra Pasuhuk