1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
PolitikInggris

Raja Charles III Resmi Dinyatakan sebagai Raja Inggris

Detik News
10 September 2022

Charles telah secara resmi ditetapkan sebagai Raja Inggris dalam seremoni aksesi yang digelar di Istana St James, London, pada Sabtu (10/9) waktu setempat.

https://p.dw.com/p/4GfCE
Raja Charles III
Raja Charles IIIFoto: Jonathan Brady/AP Photo/picture alliance

Seremoni itu mengakui kedaulatannya sebagai Raja Charles III yang akan memimpin KerajaanInggris dan persemakmurannya. Seperti dilansir The Guardian, Sabtu (10/9/2022), seremoni ini dihadiri oleh para anggota Dewan Aksesi (Accession Council) -- lembaga seremonial yang terdiri atas para bangsawan, tokoh politik dan keagamaan, yang mencakup Permaisuri Camilla, Pangeran William, Perdana Menteri (PM) Inggris Liz Truss, juga anggota kabinet dan anggota kabinet bayangan, serta Uskup Agung Canterbury.

Selain Truss, enam mantan PM Inggris lainnya termasuk Boris Johnson dan Theresa May, juga hadir dalam seremoni ini.

Seremoni aksesi yang merupakan seremoni bersejarah yang telah dilakukan selama berabad-abad ini, untuk pertama kalinya disiarkan televisi. Ketua House of Commons dan Presiden House of Lords pada parlemen Inggris, Penny Mordaunt, yang memimpin seremoni ini mengawali dengan secara simbolis mengumumkan wafatnya Ratu Elizabeth II.

"Menjadi tugas menyedihkan bagi saya untuk memberi tahu Anda bahwa Yang Mula Ratu Elizabeth II yang paling murah hati telah meninggal dunia pada Kamis, 8 September 2022, di Kastil Barmoral," ucap Mordaunt di hadapan para anggota Dewan Aksesi.

Jumlah anggota Dewan Aksesi mencapai 700 orang, namun yang hadir dilaporkan hanya sekitar 250 orang. Keterbatasan kapasitas di lokasi menjadikan harus ada surat bagi anggota yang ingin hadir namun tidak lagi aktif dalam jabatan publik.

Panitera Dewan Penasihat pada Dewan Aksesi ini, Richard Tilbrook, kemudian menyampaikan penetapan Charles sebagai Raja Inggris yang baru, dengan sebutan Raja Charles III.

"Bahwa Tuhan Yang Maha Kuasa berkenan untuk mengampuni mendiang Ratu Elizabeth II yang berdaulat dari kenangan yang diberkati dan dimuliakan, yang dengan kematiannya, mahkota Inggris Raya dan Irlandia Utara semata-mata dan sesuai hak datang kepada Pangeran Charles, Philip Arthur George," ucap Tilbrook.

"Oleh karena itu, kami, penguasa spiritual dan temporal dari kerajaan ini, dan para anggota House of Commons bersama dengan anggota lainnya dari Dewan Penasihat mendiang Yang Mulia dan perwakilan dari kerajaan dan wilayah, anggota dewan, warga London dan lainnya, dengan satu suara dan persetujuan dari lidah dan hati mempublikasikan dan menyatakan bahwa Pangeran Charles Philip Arthur George sekarang, dengan kematian mendiang penguasa kami, menjadi satu-satunya Lord kami yang sah," imbuhnya.

"Charles III, dengan rahmat Tuhan, Kerajaan Inggris Raya dan Irlandia Utara, dan kerajaan dan wilayah lainnya, Raja, kepala persemakmuran, pembela kesetiaan, kepada siapa kami memberikan kesetiaan dan kepatuhan dengan rendah hati," tegas Tilbrook.

"God Save the King," imbuh Tilbrook yang dibalas oleh para anggota Dewan Aksesi dengan ungkapan yang sama. (yp/)

Baca selengkapnya di: Detik News

Charles Resmi Jadi Raja Inggris dalam Seremoni Bersejarah