1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
SosialInggris

Elizabeth II, Ratu Terlama Inggris Lewati Perang dan Krisis

Timothy Jones
9 September 2022

Ratu Elizabeth II meninggal di Balmoral, Skotlandia, pada usia 96 tahun. Kematiannya membuat Inggris berkabung, warga mencintai ratu yang telah lama menjabat itu. Bagi banyak orang, Elizabeth adalah perwujudan negara.

https://p.dw.com/p/4Gbzr
Ratu Elizabeth II didampingi putranya Pangeran Charles
Foto: Toby Melville/REUTERS

Meninggalnya Ratu Elizabeth II direspons dengan duka yang mendalam oleh para pemimpin dunia. Sosok Ratu Elizabeth dianggap sebagai lambang yang kuat bagi Inggris.

Presiden AS Joe Biden dan istrinya, Jill Biden, merilis pernyataan bersama yang menggambarkan Elizabeth sebagai "seorang perempuan negarawan dengan martabat dan keteguhan yang tak tertandingi yang memperdalam aliansi dasar antara Inggris dan Amerika Serikat."

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan dalam sebuah cuitan bahwa dia merespons kematian ratu dengan "kesedihan yang mendalam."

Bahkan Presiden Rusia Vladimir Putin menulis sebuah telegram kepada Raja Charles, mendoakan "keberanian dan ketabahan dalam menghadapi kehilangan yang berat dan tidak dapat tertahankan ini."

Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan bahwa ratu "adalah contoh dan inspirasi bagi jutaan orang, serta di sini di Jerman. Komitmennya untuk rekonsiliasi Jerman-Inggris setelah kengerian Perang Dunia II tidak akan pernah dilupakan. Dia akan dirindukan, tidak terkecuali untuk humornya yang luar biasa."

Ratu Elizabeth II adalah kepala negara untuk 16 negara: Ratu Inggris Raya serta Persemakmuran. Sebagai Ratu Inggris, dia juga Kepala Gereja Anglikan.

Dia dilahirkan sebagai Putri Elizabeth Alexandra Mary Windsor pada 21 April 1926 di London, putri tertua Raja George VI dan Elizabeth Bowes-Lyon. Pada saat itu, tidak diketahui bahwa dia akan menjadi ratu, karena pamannya, Pangeran Wales dan kemudian Raja Edward VIII, dan ayahnya secara tatanan keluarga berada di atasnya.

Namun, dia kemudian pada 21 Desember 2007 menjadi Ratu Inggris yang paling lama hidup dan Ratu Inggris yang paling lama memerintah pada 9 September 2015, melampaui nenek buyutnya Ratu Victoria dalam kedua hal.

Disiplin dan dedikasi

Elizabeth menggantikan ayahnya yang wafat akibat kanker. Ayahnya meninggal pada 6 Februari 1952, ketika berada di Kenya, dan Elizabeth diangkat menjadi ratu pada hari yang sama. Elizabeth secara resmi dimahkotai di Westminster Abbey pada 2 Juni 1953.

Mahkota jatuh kepadanya tidak hanya sebagai akibat dari kematian dini ayahnya, tetapi juga karena pamannya turun takhta karena cinta dan pernikahannya dengan seorang janda Amerika yang bercerai, Wallis Simpson. Elizabeth tidak pernah bisa benar-benar memaafkannya untuk itu. Sejak awal, pemerintahan Elizabeth, dia tandai dengan disiplin dan rasa kewajiban.

Elizabeth yang bisa mengklaim pendidikan yang "layak", jadi lelucon populer di kalangan warga Inggris, karena dia adalah seorang montir mobil dan pengemudi truk yang terlatih selama Perang Dunia II. Untuk waktu yang lama, dia adalah satu-satunya anggota keluarga kerajaan yang pernah bertugas di militer. 

Ratu Elizabeht II saat muda
Foto pada Oktober 1940 di Windsor ketika Putri Elizabeth (calon Ratu Inggris Elizabeth II) dan saudara perempuannya Putri Margaret mengirim pesan dalam program anak-anak BBC, terutama kepada anak-anak yang dievakuasi karena Perang Dunia II.Foto: AFP/Getty Images

Pernikahan kerajaan pertama di Eropa pascaperang berlangsung pada 20 November 1947, ketika Elizabeth menikah dengan Pangeran Philip Mountbatten, keturunan keluarga kerajaan Yunani dan Denmark yang menjadi perwira Angkatan Laut Kerajaan dan dianugerahi gelar Duke of Edinburgh sesaat sebelum pernikahan dilangsungkan.

Ketika dinobatkan pada tahun 1953, Elizabeth bersumpah untuk mendedikasikan hidupnya untuk rakyat Inggris. Itu adalah sumpah yang dia anggap serius: Ratu akan memiliki rata-rata 500 janji resmi pada tahun tertentu. Ini membuatnya menjadi kepala negara yang paling sering bepergian dalam sejarah, dengan melakukan ratusan kunjungan kerajaan di seluruh dunia dengan kapal pesiar kerajaan, HMY Britannia.

Dari Bayern ke Inggris

Sang Ratu sangat menyukai Jerman dan mengunjunginya lebih sering daripada hampir semua negara lain, dimulai dengan perjalanan pada tahun 1965 ke Berlin yang saat itu masih terbagi antara Timur dan Barat.

Keluarga kerajaan Inggris berakar di Kastil Callenberg di Coburg, sekarang di Bayern. Pada tahun 1840, Pangeran Albert dari Saxe-Coburg dan Gotha menikahi sepupunya, Ratu Victoria. Mereka memiliki sembilan anak. Raja George V mengubah nama keluarga menjadi Windsor pada tahun 1917 karena sentimen anti-Jerman selama Perang Dunia I.

Krisis kerajaan

Ratu Elizabeth II adalah orang yang tertutup. Dia punya kecintaan yang besar terhadap kuda dan anjing, dan pakaian warna-warni. Selama pemerintahannya, dia mengawasi 15 perdana menteri Inggris, dari Winston Churchill hingga Liz Truss yang sangat bergantung pada nasihatnya, meskipun dia berhati-hati untuk menjaga opini politiknya dari pandangan publik. 

Ratu Elizabeth II dan PM Inggris Liz Truss
Ratu Elizabeth II menerima kunjungan Perdana Menteri Inggris yang baru, Liz Truss, di Balmoral, SkotlandiaFoto: Jane Barlow/ ASSOCIATED PRESS/picture alliance

Setiap minggu, dia menerima para politisi untuk pembicaraan rahasia, meski tidak terbatas hanya pada perdana menteri. Dia juga mengadakan pembicaraan dengan hakim, serikat pekerja, pengusaha, dan orang-orang biasa yang diundang ke istana.

Pada tahun 1992, kebakaran merusak Kastil Windsor, rumah keluarga, dan pernikahan tiga dari empat anaknya runtuh. Putri Anne menceraikan Mark Phillips, Pangeran Andrew dan Sarah Ferguson berpisah, dan Pangeran Charles, pewaris takhta, juga menghadapi pernikahan yang bermasalah dengan Putri Diana, yang kemudian diceraikannya pada tahun 1996.

Dalam periode yang sama, Pangeran Charles secara terbuka mengungkapkan hubungan kontroversial yang dia miliki dengan ibunya dan dengan istrinya, Diana, yang dianggap sebagai orang yang jauh lebih ramah daripada Elizabeth.

Kematian mendadak Diana dalam kecelakaan mobil di Paris tahun 1997 membuat keluarga kerajaan semakin hancur. Elizabeth dikritik karena tidak segera membatalkan liburan keluarga yang dia jalani saat itu, dan banyak warga Inggris memandang komentar publiknya sebagai terlalu sedikit dan terlalu terlambat.

Sang Ratu bekerja untuk mengubah citranya dan monarki. Dia menjadi tuan rumah konser rock di Istana Buckingham untuk merayakan ulang tahun ke-50 di atas takhta pada tahun 2002, dan memberikan restu untuk pernikahan Pangeran Charles dan Camilla Parker Bowles.

Citra monarki, bagaimanapun, mendapat pukulan lain atas persahabatan antara Pangeran Andrew, Duke of York, dan terpidana pelanggar seks Jeffrey Epstein, yang pada 2019 ditangkap dengan tuduhan menjalankan jaringan perdagangan seks. Tuduhan muncul kembali bahwa dia melakukan pelecehan seksual terhadap seorang gadis berusia 16 tahun sekitar 20 tahun sebelumnya, tuduhan yang secara konsisten dibantah oleh sang duke. Dia mundur dari tugas kerajaan setelah wawancara TV dengan pangeran ditayangkan.

Era baru

Elizabeth mengadakan perayaan ulang tahunnya yang ke-60 sebagai ratu pada tahun 2012 dan mengejutkan semua orang ketika dia muncul di depan kamera dengan aktor James Bond Daniel Craig untuk membuka Olimpiade London pada tahun itu.

Cucu-cucunya juga membantu memodernisasi monarki. Pangeran William, bersama istrinya, Kate, sangat dicintai banyak orang, dan banyak yang ingin melihat ayahnya, Pangeran Charles, meninggal sebagai raja demi William. Ini adalah sebuah terobosan dalam tradisi yang tidak disukai Elizabeth.

Pecahnya tradisi lain terjadi pada Januari 2020, ketika saudara laki-laki William, Pangeran Harry, Duke of Sussex, dan istrinya yang berkebangsaan Amerika, Meghan, Duchess of Sussex, memutuskan untuk mundur dari tugas keluarga kerajaan Inggris. Langkah itu dijuluki "Megxit" dalam kiasan untuk "Brexit" penarikan Inggris dari UE, juga pada tahun 2020.

Pada saat keputusan itu dibuat, Elizabeth membuat pernyataan pribadi yang langka di mana dia mengatakan bahwa meskipun dia lebih suka mereka untuk tetap sebagai anggota keluarga kerajaan yang bekerja penuh, dia menghormati dan memahami keinginan mereka untuk hidup "yang lebih mandiri sebagai keluarga sambil tetap menjadi bagian berharga dari keluarga saya." Tanggapan terukur ini dipuji secara luas. 

Pada April 2021, suami Ratu Elizabeth selama 73 tahun, Philip, meninggal dunia.

Dikagumi, dikritik, kadang-kadang diejek, tetapi selalu dihormati: Ratu Elizabeth II memberikan stabilitas bangsanya selama beberapa dekade. Di era ketika banyak monarki digulingkan, dia membantu mengamankan keluarga kerajaan Inggris dan menata ulang Persemakmuran, mengubah mereka menjadi entitas yang cocok untuk abad ke-21.

pkp/ha (AFP, AP, Reuters)