1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
SosialJerman

Proyek Köln: Vaksinasi di Daerah Tinggi Infeksi COVID-19

Peter Hille
11 Mei 2021

Proyek Koln bertujuan memberikan vaksinasi di wilayah dengan tingkat infeksi paling tinggi, seperti di Kölnberg, kompleks di pinggiran Köln. Proyeknya terlihat sederhana, tetapi apakah bisa bertahan lama?

https://p.dw.com/p/3tBzs
Antrean panjang di pusat vaksinasi COVID-19
Penduduk Meschenich rela bangun pagi untuk mengantre vaksinasi COVID-19Foto: Peter Hille/DW

Kölnberg, sebuah kompleks bertingkat di pinggiran desa Meschenich adalah rumah bagi sekitar 4.000 orang yang berasal dari 60 negara. Pada Jumat (07/05), banyak penduduk rela bangun pagi-pagi untuk mendapatkan suntikan vaksin COVID-19.

"Saya ingin divaksinasi agar saya merasa aman kembali," kata Sahin Aydogan.

Apartemen Kölnberg
Pemandangan salah satu blok apartemen KölnbergFoto: Peter Hille/DW

Kepada DW, Aydogan mengatakan bahwa dia mengenal banyak orang yang sudah terinfeksi virus corona. Menurutnya di lokasi padat penduduk seperti tempatnya tinggal sulit untuk menjaga jarak sosial. Sebagai gambaran, sebuah apartemen kecil yang luasnya tidak lebih dari 50 meter persegi ditinggali oleh keluarga dengan empat anak.

Bertujuan untuk menghambat penyebaran infeksi

"Banyak orang di sini hidup dalam kondisi yang sangat genting," kata Michael Kliem, seorang dokter setempat. Kliem bertanggung jawab melakukan vaksinasi di adaerah itu bekerja sama dengan organisasi kesejahteraan Katolik Caritas dan pemerintah kota Köln.

Pemerintah kota Köln ingin memvaksinasi sebanyak mungkin orang di distrik dengan tingkat infeksi sangat tinggi. Upaya ini merupakan bagian dari proyek percontohan yang bertujuan untuk mencegah situasi buruk menjadi lebih buruk. Kota-kota lainnya juga berencana mengikuti jejak Köln. "Ini membantu kami menahan tingkat infeksi," kata Kliem.

'BioNTech adalah yang terbaik'

Angelina, yang tidak mau menyebutkan nama belakangnya, adalah salah satu pasien Kliem. "Saya hanya ingin merasa lebih aman," katanya. "Banyak orang di sini tidak memakai masker dan tidak mengikuti aturan. Selama bekerja di toko, saya melihat pelanggaran itu sepanjang waktu."

Angelina
Sebagai karyawan toko, Angelina tidak bisa menghindari kontak dengan banyak orang. Vaksin membuatnya merasa lebih aman.Foto: Peter Hille/DW

Angelina akan menerima vaksin Johnson & Johnson dan merasa cukup senang karena hanya disuntik satu kali. Kelebihan dan kekurangan berbagai merk vaksin menjadi topik pembicaraan di antara mereka yang menunggu mendapatkan vaksin.

"BioNTech adalah yang terbaik," kata seorang pria muda dengan hoodie abu-abu. "Bahkan lebih baik dari Moderna," kata yang lain. Ketika ditanya soal AstraZeneca, beberapa mengatakan: "Tidak apa-apa, tapi tidak terlalu bagus."

Peran anak-anak muda

Amir Rakhsh-Bahar, seorang pekerja sosial berusia 33 tahun telah tinggal di Kölnberg selama bertahun-tahun dan mengenal hampir semua orang di lingkungannya. "Di sanalah saya dibesarkan," katanya sambil menunjuk ke balkon di lantai lima.

Amir Rakhsh-Bahar
Amir Rakhsh-Bahar, seorang pekerja sosial berusia 33 tahun tetap bekerja membantu kebutuhan anak-anak di Kölnberg.Foto: Peter Hille/DW

Rakhsh-Bahar dan rekan-rekannya di karang taruna ingin memastikan anak-anak Kölnberg tetap mendapat bantuan meski di tengah pandemi. Sebelum pandemi, mereka sering bermain dengan anak-anak, membantu mereka mengerjakan pekerjaan rumah, hingga memberi mereka makanan hangat.

Bagaimana ketika pandemi? "Tujuan kami sekarang adalah setidaknya memastikan mereka mendapatkan bantuan untuk pekerjaan rumah mereka," kata Rakhsh-Bahar. "Sangat menyakitkan ketika Anda harus memberi tahu seorang anak berusia 8 tahun bahwa mereka tidak bisa bermain."

Banyak orang belum divaksinasi

Setelah tiga jam mengantre, Angelina dan Sahin Aydogan akhirnya mendapatkan suntikan vaksin COVID-19. "Saya merasa terbebaskan," kata Angelina. "Kini saya bisa bebas menyongsong hari ke depan dan tidak perlu takut lagi ketika sedang bekerja - seperti yang saya alami selama satu setengah tahun terakhir", tambahnya.

Aydogan
Sahin Aydogan merasa senang telah mendapatkan vaksin COVID-nyaFoto: Peter Hille/DW

"Saat ini saya sedang mencari pekerjaan, dan karena COVID lebih sulit lagi untuk mendapatkannya. Mungkin saya punya peluang lebih baik setelah divaksinasi," kata Aydogan. "Namun, masih banyak orang yang belum divaksinasi."

Masih belum jelas apakah proyek vaksinasi percontohan Koln akan berlanjut. Pada Jumat (07/05) malam, kota itu mengumumkan kekurangan vaksin.

(ha/ gtp)