1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sosial

Polisi Menduga, Anti-Semitisme Motif Penembakan di Halle

Jon Shelton | Kristie Pladson
10 Oktober 2019

Dua orang tewas dan dua lainnya luka-luka setelah serangan terjadi di sebuah sinagoge (tempat ibadah umat Yahudi), di kota Halle, Jerman. Pihak berwenang menduga serangan itu dimotivasi oleh anti-Semitisme.

https://p.dw.com/p/3R0ne
Halle Aufnahme des Täters
Foto: Reuters/ATV Studio Halle

Sebuah penembakkan yang terjadi di sinagoge (tempat ibadah umat Yahudi) di kota Halle, Jerman timur, Rabu (9/10) malam, menggemparkan dunia. Pihak berwenang telah menangkap seorang pelaku, Stephan B, warga negara Jerman berusia 27 tahun, yang diyakini beraksi seorang diri. 

Polisi mengatakan, tersangka tidak memiliki catatan kriminal sebelumnya. Namun pihak berwenang menduga tersangka memiliki paham anti-Semitisme (sentimen terhadap orang Yahudi) dan Xenofobia (ketakutan terhadap orang asing).

Menteri Dalam Negeri Jerman, Horst Seehofer mengatakan, bahwa anti-Semitisme jelas merupakan salah satu motif tersangka.

Baca juga: Serangan Antisemitisme Meningkat, Warga Yahudi di Jerman Diimbau Tidak Pakai Kippah

Penembakkan bermula di sinagoge dan berakhir di toko kebab

Penembakkan terjadi sekitar pukul 12.00 waktu setempat (17.00 WIB). Awalnya tersangka berusaha memasuki sinagoge tetapi tidak berhasil. Dia kemudian menembak seorang wanita di dekat pintu masuk.

Tersangka lalu kembali ke mobilnya dan pergi ke toko kebab terdekat, kemudian membunuh seorang pria. Polisi mengatakan, mereka juga menemukan alat peledak rakitan di dekat sinagoge.

Tak hanya itu, dua orang lainnya juga menjadi korban peristiwa penembakan ini. Namun, pihak rumah sakit setempat mengatakan kondisi mereka telah berangsur membaik.

Saksi mata mengatakan, tersangka mengenakan pakaian ala militer, menggunakan helm dengan kamera yang digunakan untuk menyiarkan secara langsung serangan tersebut di platform video game Twitch. Dalam video tersebut terlihat tersangka mengamuk dan mengatakan bahwa Holocaust tidak pernah terjadi. 

Saksi mata: 'Kami bersyukur pelaku tidak bisa masuk sinagog’

Jeremy Borovitz, seorang pelajar yang berada di dalam sinagog ketika penembakan terjadi, memuji tindakan cepat dari penjaga keamanan dan pemimpin di sinagog.

"Sekitar tengah hari, penjaga keamanan setempat mengamati seorang pria yang berada di luar lewat kamera. Ketika kami mendengar ledakan, kami segera memanggil polisi. Para penjaga dan pemimpin sinagog segera menyuruh semua orang naik ke atas dan menunduk," katanya kepada DW.

Borovitz, yang menghadiri perayaan penebusan dosa (Yom Kippur) bersama istrinya Rebecca Blady dan sekitar 12 orang Amerika lainnya, menambahkan: "Kami harus banyak bersyukur untuk hari ini."

Ezra Waxmann, salah seorang warga Amerika lainnya mengatakan, segalanya cukup tenang selama penembakan, tetapi masalah keamanan telah dibahas pada malam sebelumnya.

"Hari ini saya merasa sangat berduka karena ada orang-orang terbunuh. Saya bersyukur ada keajaiban (pelaku penembakan) tidak bisa masuk ke sinagoge, jika tidak tragedi lebih besar bisa terjadi." katanya kepada DW.

Tersangka menyangkal Holocaust dalam video serangan

Saksi mata mengatakan, pelaku mengenakan pakaian ala militer, menggunakan helm dengan kamera yang digunakan untuk menyiarkan secara langsung serangan tersebut di platform videogame Twitch. Dalam video berdurasi 35 menit tersebut terlihat pelaku mengamuk dan mengatakan bahwa Holocaust tidak pernah terjadi.

Video tersebut dengan cepat dihapus dari situs Twitch.

Dalam pernyataan di Twitter, Twitch menyampaikan, "Kami bekerja cepat menghapus konten ini dan akan secara permanen menangguhkan semua akun yang kedapatan mengeposkan ulang tindakan menjijikkan ini,”

Kegagalan teknis senjata, menyelamatkan banyak nyawa

Dalam aksinya, tersangka menggunakan bermacam-macam senjata, termasuk bom rakitan dan senapan buatan. Tak berjalan mulus, senjatanya berulang kali mengalami kegagalan teknis. Seorang pria yang sempat menolong korban tertembak di luar sinagog pun, berhasil melarikan diri tanpa terluka akibat senjata tersangka gagal berfungsi.

Saksi mata menyampaikan bahwa bom rakitan yang diletakkan di sinagog juga gagal meledak. Mirisnya, dalam rekaman yang menyiarkan secara langsung aksi keji tersebut, tersangka berulang kali meminta maaf kepada penonton karena gagal membunuh.

Deutschland Halle Karte
Kota Halle, Jerman, lokasi penembakan.

Kota Halle sempat ditutup untuk beberapa waktu

Serangan itu membuat kota Halle sempat ditutup selama beberapa jam, saat polisi melakukan pengejaran terhadap tersangka. 

Penutupan ini berpengaruh terhadap lalu lintas kereta api, yang menghubungkan Berlin, München dan Hamburg, serta jalan tol. Polisi menindaklanjuti laporan bahwa juga terjadi penembakkan di kota Landsberg, yang berdekatan dengan kota Halle. Tak lama, polisi kemudian menyatakan kondisi telah aman untuk beraktivitas kembali.

Namun laporan koresponden DW di Jerman, Kate Brady, menggambarkan situasi keheningan masih berlangsung. 

Reaksi dunia dan ekspresi belasungkawa

Politisi dan pemuka agama mengutuk serangan yang telah mencederai perayaan hari suci Yahudi (Yom Kippur) tersebut. Mereka kompak menyatakan solidaritas kepada orang-orang dari komunitas Yahudi di Jerman. 

Kanselir Jerman, Angela Merkel, yang menghadiri acara menyalakan lilin untuk mengenang korban, di sebuah sinagoge di Berlin, menyampaikan "belasungkawa terdalam".

"Sangat disayangkan, pada hari besar Yahudi hari ini, kami justru menyaksikan sesuatu yang mengerikan. Ada serangan terhadap orang Yahudi di Jerman dan dua orang terbunuh,” ujarnya.

Deutschland Solidaritätskundgebung an Neuer Synagoge Berlin
Kanselir Jerman, Angela Merkel, dalam acara menyalankan lilin di sinagog, Berlin.Foto: AFP/A. Roland

"Tujuan saya, dan pemerintah adalah memastikan bahwa warga dapat hidup dengan aman. Dan hari ini menunjukkan bahwa itu semua belum cukup, kami harus berbuat lebih banyak," tambahnya.

Steffen Seibert, juru bicara Merkel, menulis di Twitter: "Kami menunjukkan belasungkawa untuk orang-orang Yahudi di Jerman. Kami berterima kasih kepada petugas keamanan yang masih bersiaga."

Menteri Luar Negeri, Heiko Maas juga menuliskan cuitan di Twitternya: "Bahwa di perayaan penebusan dosa, sebuah sinagoge ditembak, ini melukai hati kita semua. Kita semua harus bertindak melawan anti-Semitisme di negara kita."

Polisi dikritik tidak menjaga ketat sinagog

Josef Schuster, Presiden Dewan Pusat Yahudi di Jerman mengatakan, "Kebrutalan serangan ini yang terparah dalam beberapa tahun terakhir, dan sangat mengejutkan bagi semua orang Yahudi di Jerman."

Schuster sempat mengkritik pihak kepolisian dengan mengatakan, "Sangat memalukan bahwa polisi tidak melakukan pengamanan di sinagoge pada hari raya besar seperti Yom Kippur."

Sinagoge yang ada kota di Jerman biasanya mendapat perlindungan polisi khusus. Yom Kippur, yang sejatinya merupakan perayaan penebusan dosa, dan merupakan hari paling suci umat Yahudi.

Para pemimpin gereja-gereja Katolik dan Protestan Jerman juga menyatakan belasungkawa terhadap orang-orang Yahudi, dan menyerukan untuk melawan anti-Semitisme.