1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Penegakan HukumKorea Selatan

PM Korsel Desak Polisi Jelaskan Lambatnya Respons Itaewon

2 November 2022

Perdana Menteri Korea Selatan Han Duck-soo mengatakan bahwa polisi harus menjelaskan respons mereka atas panggilan darurat sebelum pesta Halloween di Itaewon menewaskan lebih dari 150 orang.

https://p.dw.com/p/4IwfW
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mendatangi lokasi kejadian tragedi Itaewon
Duka Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol atas tragedi ItaewonFoto: Ahn Young-joon/AP/picture alliance

Tragedi Itaewon pada Sabtu (29/10) malam menewaskan 156 orang dan melukai 151 orang lainnya, sementara 29 orang masih dirawat karena luka serius. Sedikitnya 26 warga dari 14 negara termasuk di antara korban tewas.

"Polisi harus melakukan pemeriksaan menyeluruh dan memberikan penjelasan yang jelas dan transparan kepada publik," kata Perdana Menteri Korea Selatan Han Duck-soo pada awal pertemuan dengan satuan tugas membahas insiden tersebut.

Keputusasaan sebelum ratusan orang tewas

Transkrip dari 11 panggilan darurat yang dilakukan beberapa jam sebelum tragedi Itaewon menewaskan ratusan orang mengungkap ketakutan orang-orang yang ada di gang-gang sempit itu. Mereka mendesak polisi untuk mengatasi kerumunan massa.

Transkrip panggilan darurat yang dirilis oleh polisi menunjukkan peringatan pertama pada Sabtu (29/10) pukul 18:34 waktu setempat atau sekitar empat jam sebelum kemungkinan lonjakan kasus kematian. Komisaris Jenderal Polisi Nasional Yoon Hee-keun pada hari Selasa (01/11) mengakui pengendalian massa di tempat kejadian "tidak memadai", seraya mencatat bahwa polisi telah menerima banyak laporan yang memperingatkan kemungkinan terjadinya kecelakaan pada malam itu.

Permintaan maaf kepolisian Korea Selatan
Kepala kepolisian Korea Selatan membungkuk dan meminta maaf saat konferensi pers di Seoul, Selasa (02/11)Foto: YONHAPNEWS AGENCY/picture alliance

Transkrip yang dirilis ke media itu memberikan prediksi mengerikan tentang bagaimana tragedi itu akan terungkap. "Sepertinya Anda bisa tergilas sampai mati dengan orang-orang terus datang ke sini sementara tidak ada ruang bagi orang untuk turun," kata seorang warga dalam panggilan pertama itu.

"Saya nyaris tidak berhasil keluar, ada terlalu banyak orang, sepertinya Anda harus datang dan mengendalikan."

Tidak ada pengendalian massa

"Orang-orang berjatuhan di jalanan, sepertinya akan terjadi kecelakaan, kelihatannya sangat berbahaya," kata penelepon lain pada pukul 20:33, menurut transkrip polisi.

Panggilan terakhir yang dikeluarkan oleh polisi terjadi pada pukul 22:11, beberapa menit sebelum orang-orang yang memadati satu gang sangat sempit itu mulai berjatuhan. "(Orang-orang) bisa mati di sini. Ini kacau," demikian isi transkrip panggilan itu.

Polisi berangkat menuju ke lokasi kejadian setelah menerima empat dari 11 panggilan, kata seorang pejabat polisi kepada wartawan. Tidak ada informasi lebih lanjut mengapa mereka tidak segera mengerahkan petugas atau mengambil tindakan keamanan setelah tiba di lokasi.

"Semuanya sedang diperiksa sekarang, jadi sulit bagi saya untuk menjawab saat ini," kata seorang pejabat Badan Kepolisian Nasional ketika ditanya oleh Reuters.

"Polisi akan dengan cepat dan ketat melakukan inspeksi dan penyelidikan intensif pada semua aspek tanpa kecuali untuk menjelaskan penyebab kecelakaan ini," kata komisaris polisi Yoon pada konferensi pers sebelumnya.

ha/pkp (Reuters)