1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Olahraga

Peran Saudara Perempuan dalam Karier Pebulu Tangkis Dunia

26 Juli 2021

Dari total 173 pemain bulu tangkis yang berlaga di Olimpiade Tokyo 2020, banyak atlet yang menuruti permintaan orang tua untuk menekuni olahraga ini dan berharap mengikuti kesuksesan legenda asal Cina, Lin Dan.

https://p.dw.com/p/3y34D
Wakana Nagahara dan Mayu Matsumoto
Atlet bulu tangkis asal Jepang, Wakana Nagahara dan Mayu MatsumotoFoto: Leonhard Foeger/REUTERS

Beberapa pemain bulu tangkis mengakui bahwa tidak ada motivasi yang lebih kuat dibanding kekecewaan dan kemarahan atas kekalahan dari saudara perempuan mereka.

Dari pemain bintang tunggal putra Kento Momota (Jepang) hingga pengungsi Suriah Aram Mahmoud dan pebulu tangkis dari Belanda, Maladewa, dan Mesir, percikan motivasi itu berasal dari persaingan antar saudara kandung, sehingga muncul ketakutan akan ketertinggalan.

"Adikku bermain dan sebelum menyadarinya, aku melakukan hal yang sama,” kata Momota, yang tidak akan sukses menjadi pahlawan bulu tangkis tanpa peran kakak perempuannya, Meiko.

Besarnya pengaruh keluarga

Bulu tangkis dianggap sebagai permainan ramah keluarga yang inklusif, khususnya di Asia, dengan banyak pemain top juga turut memuji peran kakek-nenek, bibi, paman, dan saudara laki-laki atas kesuksesan mereka.

"Ketika Anda bertanya mereka, 'Bagaimana Anda mulai bermain?', jawabannya adalah: 'Saya pergi dengan kakak perempuan saya', 'Saya pergi dengan ayah saya', 'Saya pergi dengan saudara laki-laki saya dan mengikuti jejaknya'," ucap Steve Kearney, Direktur Analis Bulu Tangkis AS Para-Badminton dan NBC Olympics.

Para atlet yang mengatakan mereka mengikuti jejak saudara perempuannya bermain bulu tangkis, seperti ganda putri Wakana Nagahara dari Jepang dan Jongkolphan Kititharakul dari Thailand.

Ganda putri nomor satu Yuki Fukushima juga tertarik pada olahraga ini karena mendapat dorongan dari saudara perempuannya, Kaori. "Saya mengikutinya ke mana-mana,” kata Mahmoud dari Suriah, salah satu dari 29 atlet yang bersaing di bawah bendera Tim Olimpiade Pengungsi IOC, tentang saudara perempuannya, Sanaa. "Saya mulai bermain dengannya dan bersama-sama kami menjadi yang terbaik di Suriah.”

Saat ditanya alasan mulai bermain bulu tangkis, nomor dua tunggal putri Chen Yu Fei dari Cina hanya menjawab: "Karena saya terlalu nakal saat kecil.”

ha/hp (Reuters)