1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sosial

Pengadilan Jerman: Bawa Pulang Tiga Anak Terafiliasi ISIS

8 November 2019

Pengadilan Jerman dalam agenda bandingnya putuskan pemerintah Jerman harus bawa pulang warganya, yaitu seorang ibu berserta tiga orang anaknya yang terafiliasi dengan kelompok ISIS, dari Suriah utara.

https://p.dw.com/p/3Sffn
Syrien, Al-Hasakeh: Flüchtlingslager  Al-Hol
Foto: Getty Images/AFP/D. Souleiman

Kamis (08/11), pengadilan tinggi administrasi Jerman (OVG) di Berlin-Brandenburg memutuskan bahwa tiga orang anak beserta ibu mereka harus dipulangkan ke Jerman dari Suriah utara.

Kementerian Luar Negeri Jerman tengah berusaha untuk memulangkan ketiga anak tersebut, namun pemerintah menolak untuk membawa pulang juga sang ibu, seperti yang dilakukan negara-negara di Eropa lainnya karena dianggap berisiko bagi keamanan negara.

Sang ibu diketahui bergabung dengan kelompok ISIS di Suriah pada tahun 2014, dengan membawa kedua orang anakya. Sedangkan anak ketiganya lahir ketika ia berada di Suriah.

Dalam putusannya, pengadilan mengatakan bahwa ketiga anak tersebut yang berusia 8, 7, dan 2 tahun, masih membutuhkan kehadiran sang ibu setelah mereka semua dipulangkan dari kamp tahanan al-Hol milik pasukan milisi Kurdi, mengingat truma yang mereka alami.

Lebih lanjut, pengadilan juga menyatakan bahwa pemerintah Jerman gagal dalam memberikan bukti atau indikasi "konkret" apapun terhadap ancaman kemanan yang mungkin dilancarkan ibu ketiga anak tersebut.

Sebelumnya pada bulan Juli, pengadilan memutuskan bahwa ketiga anak tersebut berhak mendapat perlindungan konsuler untuk warga negara Jerman di luar negeri.

Pada saat itu kuasa hukum Dirk Schoenian, yang mewakili keluarga ketiga anak itu mengatakan pada media Jerman ARD, bahwa Kementerian Luar Negeri tidak boleh lepas tangan akan tanggung jawab politik dang tanggung jawab hukum mereka.

Hampir 70.000 orang termasuk wanita dan anak-anak tercatat masih berada di kamp tahanan al-Hol dan 11.000 di antaranya merupakan warga negara asing.

Baca juga: Pemimpin IS Tewas di Perbatasan Negaranya, Mengapa Turki Lalai Mendeteksi?

Masih ada 68.000 orang

Kamis (07/11) kemarin, seorang anak laki-laki berusia 11 tahun asal Albania pulang ke Italia bersama ayahnya, sebagaimana yang disampaikan petugas Palang Merah Internasional (IFRC).

Anak laki-laki bernama Alvin itu, berangkat dari kamp al-Hol menuju Italia, setelah ibunya tewas dalam pertempuran. Ia pun hidup sebatang kara di Suriah dan IFRC segera menangani kasusnya.

Hal ini lantas viral dan menjadi sorotan publik Italia, setelah media televisi Italia juga menayangkan upaya keras sang ayah untuk membawa pulang Alvin.

Francesco Rocca, Presiden IFRC, menyampaikan bahwa pulangnya Alvin merupakan berkah bagi keluarganya dan menjadi sebuah kelegaan tersendiri di tengah penderitaan yang dialami Alvin dan keluarganya.

"Apa yang kami bisa dan kami harus lakukan adalah fokus bahwa faktanya masih ada lebih dari 68.000 orang tinggal di kamp tahanan al-Hol dan dua per tiganya masih anak-anak," ujar Rocca.

Sekitar setengah dari mereka merupakan warga negara Jerman dan sisanya adalah warga negara Turki, Suriah, dan Irak.

Tercatat sebanyak 100 warga negara Jerman telah kembali ke Jerman, dengan disertai 30 kasus penuntutan.

rap/ml (ap, dpa, afp)