1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pelosi akan Kunjungi Taiwan, Biden dan Xi Adakan Pembicaraan

29 Juli 2022

Xi dan Biden diperkirakan membicarakan banyak isu, mulai dari Taiwan, Ukraina, hingga perdagangan AS-Cina. Percakapan telepon itu dipandang sebagai upaya menjaga komunikasi tetap terbuka antara dua ekonomi terbesar.

https://p.dw.com/p/4EoBN
Pecakapan bilateral Joe Biden dan  Xi Jinping
Panggilan kelima kepresidenan Biden dan Xi direncanakan jauh sebelumnya dan mencakup berbagai topik, termasuk invasi Rusia ke UkrainaFoto: Susan Walsh/AP/picture alliance

Presiden Cina Xi Jinping dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengadakan panggilan telepon kelima kepresidenan mereka pada Kamis (28/07) dengan latar belakang isu rencana Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengunjungi Taiwan. Percakapan itu berlangsung selama dua jam dan 17 menit, menurut Gedung Putih.

Media pemerintah Cina melaporkan bahwa Xi memperingatkan Biden agar tidak "bermain dengan api" atas Taiwan, dengan dia mengatakan bahwa AS harus mengikuti "prinsip satu Cina" karena otoritas Cina sangat menentang kemerdekaan Taiwan serta campur tangan kekuatan eksternal.

"Mereka yang bermain api hanya akan terbakar," media pemerintah mengutip Xi sebagai peringatan Biden. "[Kami] berharap pihak AS dapat melihat ini dengan jelas."

Sementara Gedung Putih mengatakan Presiden Biden berkomitmen pada kebijakan Amerika Serikat tentang Taiwan dan sangat menentang upaya sepihak untuk merusak perdamaian dan stabilitas antara negara pulau itu dan Cina.

Menurut pernyataan pers, kedua presiden berbicara tentang "berbagai masalah penting bagi hubungan bilateral dan masalah regional dan global lainnya."

Mengapa Biden dan Xi bahas isu Taiwan?

Cina telah bersumpah untuk menyatukan kembali Taiwan yang memiliki pemerintahan terpisah dengan Beijing. Bahkan Cina bersikeras untuk menyatukan Taiwan meskipun menggunakan kekuatan militer.

Invasi Rusia baru-baru ini ke Ukraina, kekhawatiran tentang Cina yang mengubah ancaman itu menjadi kenyataan pun meningkat.

"Ini tentang menjaga jalur komunikasi tetap terbuka dengan Presiden Cina, salah satu hubungan bilateral paling penting yang kita miliki, tidak hanya di kawasan itu, tetapi di seluruh dunia, karena itu sangat menyentuh," kata juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby kepada wartawan pada Rabu (27/07) sebelum panggilan telepon kepresidenan antar kedua negara.

Cina telah memperingatkan "dampak serius" jika Pelosi mengunjungi Taiwan, karena ini akan menjadi simbol dramatis dukungan untuk pulau itu dan pertama kalinya seorang juru bicara Dewan Perwakilan Rakyat AS melakukan perjalanan ke sana selama 25 tahun.

Pelosi dikenal sebagai pengkritik lama Cina dan mengutuk pelanggaran hak asasi manusia di negara itu.

Washington mengikuti kebijakan "satu Cina" dan mengakui Beijing alih-alih Taipei secara diplomatis. Hal ini berarti bahwa Taiwan tidak memiliki hubungan resmi dengan Amerika Serikat. Cina menuntut agar negara-negara memilih antara mengadakan hubungan formal dengan Beijing atau Taipei. Namun, AS juga memberikan dukungan politik dan militer yang cukup besar ke Taiwan sambil menghentikan hubungan diplomatik formal.

"Jika AS bersikeras untuk menempuh jalannya sendiri dan menantang garis bawah Cina, itu pasti akan disambut dengan tanggapan yang kuat," papar Zhao Lijian, juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, mengatakan kepada wartawan awal pekan ini, "semua konsekuensi berikutnya harus ditanggung oleh AS.''

Pada pekan lalu, Biden mengatakan kepada wartawan bahwa pejabat militer AS percaya "bukan ide yang baik" bagi Pelosi untuk mengunjungi Taiwan saat ini. Kirby mengatakan pemerintah AS telah menghubungi kantor Pelosi untuk memastikan dia memiliki "semua konteks" tentang perjalanannya.

Invasi Rusia ke Ukraina turut dibicarakan?

Bonnie Glaser, pakar kajian Cina di German Marshall Fund Amerika Serikat, mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa Biden dan Xi perlu memfokuskan seruan mereka pada deeskalasi, termasuk kemungkinan mekanisme untuk mengurangi risiko terburuk.

Baik pihak Cina maupun AS tidak berkomentar tentang apakah invasi Rusia ke Ukraina dibahas dalam pembicaraan yang berlangsung selama lebih dari dua jam.

Cina belum secara terbuka mengutuk invasi militer Rusia sampai sekarang, meskipun Biden mengumumkan akibat jika Cina memberikan dukungan material kepada Rusia pada Maret lalu.

rs/ha (dpa, AFP, Reuters)