1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Ekonomi

Inilah Para Taipan Internet Yang Makin Kaya Selama Pandemi

20 Oktober 2020

Pandemi corona meningkatkan kekayaan para Taipan Cina. Kekayaan pendiri raksasa belanja online Alibaba, Jack Ma, dan pendiri WeChat, Ma Huateng, naik hampir 50 persen, menurut survei Hurun Research Institute.

https://p.dw.com/p/3kAsK
China Alibaba Gruppe
Alibaba Grup, raksasa internet dari CinaFoto: picture-alliance/Imaginechina/H. Lili

Jack Ma, pendiri raksasa e-commerce Alibaba, mempertahankan statusnya sebagai taipan terkaya Cina tahun ini. Pemicunya, lonjakan permintaan belanja online dan layanan lainnya selama pandemi virus corona. Kekayaan para pengusaha internet meningkat tajam,demikian menurut survei Hurun Research Institute yang dirilis Selasa (20/10).

Jack Ma, 56 tahun, yang juga pemegang saham layanan pembayaran online Ant Group, sedang mempersiapkan penawaran saham publik senilai 150 miliar dolar AS, yang akan semakin menambah kekayaannya. Kekayaan Jack Ma tahun 2019 sudah naik 45% menjadi USD 58,8 miliar, kata Hurun Research Institute yang mendata kekayaan para pengusaha Cina.

Pony Ma Huateng (picture-alliance/dpa/ImaginechinPony Ma Huateng, Direktur utama Tencent Holdingsa/L. Jingyu)
Pony Ma Huateng, Direktur Utama Tencent HoldingsFoto: picture-alliance/dpa/Imaginechina/L. Jingyu

Pendiri Tencent, Pony Ma Huateng, berada di peringkat kedua orang terkaya Cina, dengan kekayaan USD 57,4 miliar, naik 50%. Tencent mengoperasikan layanan pesan online WeChat. Di posisi ketiga ada Zhong Shanshan, pemilik pabrik air kemasan Nongfu Spring, dengan kekayaan USD 53,7 miliar, setelah debut perusahaannya di pasar saham Hong Kong September lalu.

Kenaikan saham dongkrak kekayaan selama corona

Kenaikan harga saham milik lima pengusaha teratas Cina, menambah kekayaan mereka setidaknya 1 miliar dolar setiap minggu selama tahun ini, kata pendiri Hurun Research Institute, Rupert Hoogewerf.

"Dunia belum pernah melihat kekayaan sebanyak ini tercipta hanya dalam satu tahun,'' kata Hoogewerf dalam sebuah pernyataan."Para pengusaha Cina telah menunjukkan performa jauh lebih baik dari yang diharapkan. Meskipun ada pandemi Covid-19, mereka telah meningkat ke level rekor.''

Perempuan terkaya Cina dalam daftar Husun adalah Yang Huiyan dari pengembang real estate Country Garden. Dia berada di urutan keenam dengan kekayaan USD 33 miliar, naik 29% dari tahun lalu.

Yang Huiyan (kanan), perempuan terkaya Cina, bersama suaminya dalam pernikahan mereka tahun 2007
Yang Huiyan (kanan), perempuan terkaya Cina, bersama suaminya dalam pernikahan mereka tahun 2007Foto: picture alliance/ROPI

Eric Yuan dari platform video Zoom, yang bermarkas di California, terdaftar dengan kekayaan USD 16,2 miliar, naik lebih 10 miliar dolar. Sedangkan kekayaan Li Yongxin dari Offcn, platform pelatihan kerja online, meningkat lebih dua kali lipat menjadi USD 20,6 miliar. Chen Xiangdong dari platform bimbingan belajar Genshuixue berhasil meningatkan kekayaan delapan kali lipat, menjadi USD 11,8 miliar.

Kekayaan pengusaha mobil listrik dan smartphone juga meningkat

Pengusaha industri mobil listrik Zeng Yuqun dari pabrik baterai CATL, kekayaannya naik tiga kali lipat menjadi USD 17,6 miliar. Sedangkan kekayaan pemilik mobil listrik Xpeng, He Xiaopen, naik 80% menjadi USD 6,6 miliar, setelah debut perusahaannya di pasar saham New York.

Walau begitu, ada yang mengalami penurunan kekayaan, salah satunya Ren Zhengfei, pendiri raksasa teknologi Huawei. Kontrol ekspor dan larangan yang diterapkan pemerintah AS terhadap Huawei memukul bisnis teknologi internet dan smartphone itu. Kekayaan bersih Ren Zhengfei turun 10% menjadi USD 2,8 miliar, menurut Hurun Research Institute.

Sebaliknya kekayaan pengusaha Lei Jun, pemilik merek smartphone Xiaomi, meningkat lebih dari dua kali lipat, menjadi USD 25 miliar, setelah harga sahamnya meningkat tajam.

hp/as (afp, ap)