1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Negara-negara G20 Gelar KTT Khusus Bahas Krisis Afganistan

12 Oktober 2021

Dengan Italia sebagai tuan rumah, negara-negara G20 menggelar KTT secara virtual untuk membahas situasi di Afganistan. Kekhawatiran akan bencana kemanusiaan di negara itu meningkat sejak Taliban berkuasa.

https://p.dw.com/p/41YMS
Potret warga Afganistan di luar kantor imigrasi setelah pejabat Taliban membuka kembali pengurusan paspor di Kabul, Afganistan 6 Oktober 2021
Potret warga Afganistan di luar kantor imigrasi setelah pejabat Taliban membuka kembali pengurusan paspor di Kabul, Afganistan 6 Oktober 2021Foto: Jorge Silva/Reuters

Sejak Taliban mengambil alih kekuasaan pada 15 Agustus silam, Afganistan yang sejatinya sudah bergulat dengan kemiskinan parah setelah beberapa dekade perang, mengalami keterpurukan ekonomi. Hal ini tak pelak meningkatkan ancaman eksodus pengungsi ke negara lain.

Melihat ancaman bencana kemanusiaan di Afganistan semakin dekat, negara-negara G20 pun menggelar sebuah KTT khusus. Italia bertindak sebagai tuan rumah pertemuan. KTT yang digelar melalui konferensi video itu akan dimulai pada Selasa (12/10) pukul 1100 GMT (18.00 WIB).

KTT kali ini akan fokus membahas situasi di Afganistan, mulai dari masalah bantuan kemanusiaan, keamanan, hingga jaminan keselamatan terkait evakuasi ribuan orang sekutu Barat yang masih tertinggal di negara itu.

"Dukungan kemanusiaan bagi sebagai besar kelompok rentan sangat-sangat mendesak, terutama perempuan dan anak-anak, apalagi sebentar lagi musim dingin tiba,” kata seorang pejabat yang mengetahui agenda pertemuan seperti diberitakan Reuters.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dijadwalkan akan hadir dalam pertemuan. Kehadirannya dinilai menunjukkan peran sentral yang diberikan kepada PBB untuk mengatasi krisis di Afganistan – sebagian karena banyak negara tidak ingin menjalin hubungan langsung dengan Taliban.

Pandangan berbeda antar negara anggota

Italia, yang memegang jabatan kepresidenan bergilir G20, telah bekerja keras mengatur pertemuan tersebut, apalagi ada pandangan-pandangan berbeda antar negara anggota tentang bagaimana menangani Afganistan pascapenarikan pasukan AS dari negara itu.

"Masalah utamanya adalah negara-negara Barat ingin lebih membahas tentang cara Taliban menjalankan negara, bagaimana mereka memperlakukan perempuan misalnya. Sementara Cina dan Rusia di sisi lain punya kebijakan luar negeri non-intervensi,” kata seorang sumber diplomatik seperti dilansir dari Reuters.

Cina telah secara terbuka menuntut sanksi ekonomi terhadap Afganistan dicabut dan aset internasional Afganistan bernilai miliran dolar dicairkan kembali ke Kabul. Namun, apakah tema ini akan dibahas dalam pertemuan masih belum jelas.

Cina tidak akan hadir?

Presiden AS Joe Biden, Perdana Menteri India Narendra Modi dan para pemimpin G20 dari Eropa diperkirakan akan hadir dalam pertemuan. Namun, Presiden Cina Xi Jinping menurut media Cina tidak akan berpartisipasi. Sementara, Presiden Rusia Vladimir Putin masih belum jelas apakah akan ikut bergabung atau tidak.

Negara tetangga Afganistan, yaitu Pakistan dan Iran belum diundang dalam KTT virtual tersebut. Tetapi Qatar, yang telah memainkan peran kunci sebagai mediator Taliban dan Barat, akan ikut bergabung dalam diskusi, kata seorang sumber diplomatik.

KTT pada Selasa (12/10) ini terjadi kurang dari tiga minggu sebelum KTT resmi para pemimpin G20 di Roma Oktober mendatang. KTT yang diagendakan pada 30-31 Oktober itu akan fokus membahas perubahan iklim, pemulihan ekonomi global, penanganan gizi buruk dan pandemi COVID-19.

gtp/ (Reuters)