1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Mesir Gempur Penyerang Masjid di Sinai

25 November 2017

Mesir serbu kelompok militan yang dicurigai menyerang sebuah masjid di utara Semenanjung Sinai di Mesir yang menewaskan sedikitnya 300-an orang. Aksi mematikan di masjid ini diduga dilakukan ISIS terhadap kelompok sufi.

https://p.dw.com/p/2oFCv
Ägypten Sinai Al Arish Anschlag auf Rawda Moschee
Foto: picture-alliance/AA

Angkatan udara Mesir mengebom lokasi "teroris" di daerah utara di sekitar Bir al-Abed,  dekat al-Arish, sebagai reaksi atas serangan teror paling mematikan dalam sejarah negara tersebut.

Sebelumnya pada hari Jumat (24/11), militan membom dan melepaskan tembakan di sebuah masjid di Sinai utara yang bergolak di Mesir. Selain menewaskan lebih dari 300 orang, serangan itu melukai sekitar 109 lainnya, demikian menurut kantor kejaksaan setempat.

Juru bicara angkatan udara Mesir Tamer-el Refai mengatakan pesawat angkatan udara yang dikirim ke Bir al-Abed telah "menghancurkan beberapa kendaraan yang digunakan dalam serangan tersebut" dan juga tempat persembunyian senjata dan amunisi ditimbun.

Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sissi mengadakan pertemuan darurat keamanan segera setelah serangan teroris. Pemerintah Mesir juga mengumumkan tiga hari masa berkabung setelah serangan itu. Sementara masyarakat internasional mengutuk serangan tersebut dan ikut berbelasungkawa.

Simpati dunia intenasional

Presiden Amerika Serikat  Donald Trump menggambarkan kekerasan tersebut sebagai "serangan teroris yang mengerikan dan pengecut". Di Perancis, Walikota Paris, Anne Hidalgo juga mengumumkan bahwa Menara Eifel menjadi gelap pada tengah malam untuk menghormati korban serangan mematikan di Mesir. Menara tengara kota tersebut mematikan lampu, sebagai ungkapan solidaritasnya  dengan kota-kota lain yang pernah terkena teror, seperti Barcelona, ​​Spanyol dan Mogadishu, Somalia.

Perserikatan Bangsa-Bangsa tak luput mengecam serangan tersebut dan menyampaikan belasungkawa atas keluarga korban dan rakyat Mesir. Mesir juga menerima pesan solidaritas dan duka cita dari Israel, Iran, Irak, Arab Saudi, Rusia dan Vatikan.

Kekerasan pada saat shalat

Pihak berwenang mengatakan bahwa tak lama setelah waktu shalat di siang hari, para pria yang menumpangi  empat kendaraan mengelilingi masjid Al Rawdah, sekitar 40 kilometer sebelah barat ibukota provinsi tersebut, kota Arish, sebelum memasang bahan peledak.

Setelah bom meledak, para penyerang menembaki orang-orang yang melarikan diri. Laporan media menggambarkan setidaknya terdapat 20 orang bersenjata dan bertopeng menggunakan senapan otomatis  dalam serangan tersebut.

Baca juga: Lebih dari 20 Orang Tewas Dalam Serangan Terhadap Kaum Kristen Koptik di Mesir

Korbannya termasuk warga sipil dan wajib militer

Jamaah masjid ini sebagian besar adalah  pengikut aliran sufi. Para kaum ekstremis kerapmenganggap sufi sebagai bi‘dah. Meski belum  ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, dicurigai serangan ini dilakukan oleh organisasi ISIS.

Sebelumnya pasukan keamanan Mesir memerangi  pemberontakan kelompok yang berafiliasi dengan ISIS di Sinai, dimana  kaum militan telah membunuh ratusan polisi dan tentara selama tiga tahun terakhir sebagai buntut pertempuran di wilayah tersebut yang semakin intensif.

Kaum militan juga sebelumnya menargetkan sasaran pada kaum sufi dan Kristen Koptik, serta warga sipil yang dituduh bekerja sama dengan pasukan pemerintah.

Baca juga:

 Polisi Sufi Jerman

Sufisme 'Terancam' di Pakistan

ap/vlz (dpa, AFP, AP)