1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Menteri Pertahanan Baru AS Tiba di Irak

20 Desember 2006

Dalam penerbangannya ke Bagdad, Menteri Pertahanan AS Robert Gates mengatakan bahwa ia ingin banyak belajar.

https://p.dw.com/p/CPAH
Menteri Pertahanan AS Robert Gates
Menteri Pertahanan AS Robert GatesFoto: AP

Bagi Robert Gates, kunjungan singkat ini dilaksanakan terutama untuk berrbicara dengan para perwira dan warga Irak serta mendengarkan keluhan mereka.

Baru Senin lalu, Gates mengambil alih jabatan Menteri Pertahanan Amerika Serikat dari Donald Rumsfeld. Situasi sulit di Irak saat ini juga merupakan warisan dari pendahulunya itu. Kenyataan bahwa Irak menjadi negara pertama yang dikunjunginya, tentu berkaitan dengan betapa besarnya tantangan kondisi di Irak bagi Amerika Serikat. Seprti halnya dalam kemungkinan penambahan pasukan Amerika di Irak.

Namun Gates mengatakan bahwa ia masih dalam tahap mengumpulkan penilaian, apakah penambahan pasukan memang dibutuhkan. Untuk itu, Gates menilai penting baginya untuk bertemu dengan beberapa orang yang berkaitan langsung dengan kondisi di Irak. Dalam kunjungannya tersebut Gates didampingi oleh Peter Pace, Panglima Angkatan Bersenjata Amerika Serikat serta para petinggi Pentagon dan Gedung Putih. Gates direncanakan akan berbicara dengan Perdana Menteri Irak Nuri al Maliki yang lebih menginginkan pengalihan tanggung jawab keamanan di Irak kepada pasukannya ketimbang penambahan jumlah pasukan Amerika Serikat. Selain itu, Gates juga akan berbicara dengan Jenderal John Abizaid, pemegang komando tertinggi pasukan Amerika Serikat di Timur Tengah dan Jenderal George Casey, pemegang komando pasukan Koalisi di Irak.

Dalam kesempatan itu, Gates juga menambahkan bahwa pemerintahan Bush tidak hanya memandang perlunya penambahan pasukan Amerika di Irak saja melainkan juga secara keseluruhan. Namun bentuk peningkatan apa pun, tergantung pada anggaran rumah tangga Amerika yang tersedia untuk itu. Presiden Amerika George W. Bush sendiri baru akan memberikan keputusan masalah penambahan pasukan di Irak tahun depan, supaya Gates memiliki waktu untuk memberikan masukan penilaiannya sendiri.

Hingga kini, Gates belum membuka taktik yang akan diambilnya bagi Irak. Namun sepertinya, bersamaan dengan kedatangan Gates, ada sikap realistis baru yang datang dari Pentagon. Seperti misalnya pernyataan kementrian pertahanan Amerika Serikat yang mengakui bahwa kekerasan di Irak dalam tiga bulan terakhir bertambah lebih dari 20 persen dan Irak berada dalam kondisi terburuk semenjak jatuhnya Saddam Hussein.

Walau pun demikian, militer Amerika Serikat masih meneruskan beberapa serah terima tanggung jawab keamanan kepada pihak Irak. Rabu kemarin misalnya, pasukan Irak mengambil alih pertanggungjawaban keamanan di propinsi Najaf. Ini adalah propinsi ketiga yang diserahkan pasukan pimpinan Amerika kepada Irak. Seorang Jenderal Amerika mengatakan ini adalah sebuah langkah maju. Tapi sebenarnya, penyerahan ini hanyalah simbolis saja. Karena kota Najaf termasuk daerah yang cukup aman dan secara de facto warga Irak sudah sejak lama memegang tanggung jawab disana. (vd)