1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Menlu AS Rice: Amerika Serikat Rencanakan Konferensi Timur Tengah

20 September 2007

Di tengah konflik yang memanas di Timur Tengah, Condoleeza Rice tiba-tiba menyebut rencana pemerintah Amerika Serikat untuk mempertemukan negara-negara Timur Tengah yang bersengketa untuk melakukan upaya perdamaian.

https://p.dw.com/p/CIqH
Situasi keamanan di Timur Tengah semakin buruk
Situasi keamanan di Timur Tengah semakin burukFoto: AP

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Condoleezza Rice terkesan setengah memaksa mempromosikan rencana Washington untuk mengadakan pertemuan Timur Tengah. Pertemuan itu rencananya akan dihadiri Perdana Menteri Israel Ehud Olmert dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Selain itu kehadiran negara-negara Arab lainnya juga diharapkan, termasuk Arab Saudi. Usai bertemu dengan Abbas di Ramallah, Rice berbicara dalam konperensi pers bersama:

„Saya rasa, pekerjaan yang dihasilkan Presiden Abbas dan Perdana Menteri Olmert bersama dengan tim mereka, akan mewujudkan dasar bagi persiapan pertemuan tersebut sehingga kita semua bisa bergerak ke arah suatu negara Palestina. Dan dengan demikian kita bisa mulai membahas tema konflik yang ada. Pertemuan internasional ini harus digarap secara serius.“

Presiden Palestina Mahmud Abbas mengulang tuntutannya, dimana konferensi Timur Tengah ini harus bisa menunjukkan hasil yang mengikat. Abbas menekankan, sudah tiba waktunya pembentukan suatu negara Palestina. Mahmud Abbas:

„Kami membicarakan banyak permasalahan dengan Dr. Rice. Yang menjadi prioritas adalah proses perdamaian dan persiapan yang matang, supaya KTT internasional yang akan berlangsung pertengahan November nanti, bisa berhasil, dan menjadi awal yang serius dari suatu perundingan yang akan mengakhiri pendudukan Israel di negara kami dan negara-negara Arab.“

Kalimat terakhir Abbas menyangkut masalah Bukit Golan yang diduduki Israel. Suriah telah menuntut dikembalikannya Bukit Golan semenjak akhir perang enam hari 40 tahun yang lalu. Presiden Palestina yang bertemu dengan kepala pemerintahan Israel beberapa minggu yang lalu, menuntut Olmert untuk menetapkan jangka waktu yang jelas bagi perwujudan hal tersebut. Condoleezza Rice juga menekankan, Presiden Amerika Serikat George W. Bush tidak akan mengadakan pertemuan di Washington jika hanya digunakan sebagai kesempatan untuk berfoto bersama.

Perdana Menteri Ehud Olmert berencana mengeluarkan pernyataan tekad dengan Presiden Palestina dimana tertera tujuan pembentukan suatu negara Palestina. Sementara Menteri Luar Negeri Israel Tzipi Livni mengatakan, harapan yang ada harus tetap realistis.

Selain itu, mengenai pernyataan Israel tentang penetapan Jalur Gaza sebagai kawasan musuh, ditanggapi oleh Presiden Palestina Mahmoud Abbas dengan mengatakan, bahwa dengan ini situasi antara Hamas dan Fatah semakin rumit. Sementara dari rombongan delegasi Amerika Serikat beredar kabar bahwa Condoleezza Rice tidak diberitahu sebelumnya oleh pemerintahan Israel bahwa mereka akan menyatakan Jalur Gaza sebagai kawasan musuh. Negara-negara Arab, Sekjen PBB Ban Ki Moon dan Pejabat Urusan Luar negeri Uni Eropa Javier Solana telah meminta Israel untuk mempertimbangkan kembali keputusan masalah Gaza tersebut.