1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Carles Puigdemont Diperiksa di Pengadilan di Jerman

26 Maret 2018

Mantan presiden Catalonia, Carles Puigdemont digiring ke pengadilan di Jerman untuk pemeriksaan identitas, sebelum penentuan apakah dia akan tetap tinggal dalam tahanan menunggu keputusan lebih lanjut soal ekstradisi.

https://p.dw.com/p/2uxmE
Spanien Demonstration nach Inhaftierung von Puigdemont in Barcelona
Foto: picture-alliance/AP Photo/M. Fernandez

Mantan pemimpin Catalonia Carles Puigdemont yang ditangkap menjalani sidang pertamanya di pengadilan Jerman, Senin (26/03).  Sidang hari Senin di Schleswig-Holstein ini diperkirakan bersifat prosedural, misalnya konfirmasi atas identitas Puigdemont dan atas tuduhan yang dia hadapi.

Spanyol harus mengklarifikasi kasus hukumnya terhadap Puigdemont, setelah Pengadilan Jerman memutuskan apakah tuduhan itu cukup untuk memenuhi syarat ekstradisi baru.

Puigdemont ditangkap di perbatasan Jerman/Denmark hari Minggu(25/03), saat dia mengemudi dari Finlandia untuk kembali ke Belgia, di mana dia bermukim dalam beberapa bulan terakhir.

Puigdemont adalah pemimpin Catalonia hingga tahun lalu. Dia melarikan diri dari  negaranya setelah mendorong dilakukannya  pemungutan suara atas pemisahan Catalonia. Tindakan tersebut oleh pemerintah pusat, dianggap sebagai tindakan melanggar hukum. 

Setelah itu Puigdemont melarikan diri dari Spanyol.  Ketika pemilu diadakan Desember lalu di Catalonia, partai-partai yang menuntut kemerdekaan kembali mendapat mayoritas suara di parlemen. Namun belum ada nama pemimpin baru yang disebutkan karena begitu banyak pemimpin separatis, seperti halnya Puigdemont,tengah menghadapi persidangan.

Dalam ketegangan terbaru atas masalah ini pada hari Jumat lalu,  para pejabat Spanyol mengeluarkan dakwaan baru terhadap banyak pemimpin separatis dan memperbarui  surat perintah penangkapan Eropa terhadap Puigdemont. Setelah referendum kemerdekaan diadakan di Catalonia Oktober 2017, Spanyol sudah meminta perintah penangkapan terhadap Puitdemont. Ketika pemeriksaan masih berjalan di Belgia, mahkamah tertinggi Spanyol sempat  menarik kembali permintaan itu pada bulan Desember silam. Namun  Jumat malam lalu, permintaan kembali diajukan.

Baca juga: 

Partai-Partai Separatis Menangkan Mayoritas di Parlemen Catalonia

Catalonia Langsungkan Pemilu Regional Di Tengah Krisis Perpecahan

Wakil presiden parlemen Catalonia mengecam penangkapan itu

Dalam sebuah wawancara dengan DW,  wakil presiden parlemen Catalonia, Josep Costa mengecam penangkapan terhadap Carles Puigdemont.

Jika mantan presiden Catalonia itu diekstradisi, maka  dia akan menghadapi  ancaman 25 tahun penjara di Spanyol atas tuduhan pemberontakan dan hasutan untuk mengatur referendum kemerdekaan yang dianggap ilegal tahun lalu.

Costa mengatakan kepada DW bahwa penangkapan itu bermotif politik dan bahwa ia berharap pengadilan Jerman akan melihat tuduhan itu sebagai sebuah tatanan bermotif politik. "Ini tentang hak rakyat untuk memilih pemerintahan mereka sendiri, ini bukan tentang kemerdekaan," kata Costa. "Kami sekarang memiliki parlemen yang terpilih pada bulan Desember yang mencoba untuk memilih pemerintah."

Beberapa politisi Jerman menyerukan pembebasan

Beberapa politisi Jerman menuntut pembebasan Puigdemont sesegera mungkin. Andrej Hunko, anggota parlemen Jerman, Bundestag dan anggota Majelis Parlemen Dewan Eropa untuk Partai Kiri, menyebut penangkapan itu sebagai hal yang ‘memalukan‘: "Kejahatan pemberontakan tidak ada di Jerman," katanya.

Wolfgang Kubicki dari Partai Demokrat Bebas (FDP) mengeluarkan komentar serupa. Namun pengkhianatan tingkat tinggi, yang bisa serupa dengan pemberontakan adalah delik kejahatan di Jerman.

Di Catalonia, pihak berwenang mengatakan lebih dari 50 orang terluka dalam bentrokan dengan polisi dan dalam protes di luar gedung konsular Jerman. Ketua Parlemen Catalonia Roger Torrent, menyerukan ‘front sosial dan demokrasi yang luas untuk membela hak dan kebebasan‘ terhadap serangan Spanyol pada ‘jantung demokrasi‘.

ap/hp (afp, dpa, rtr, ap)