1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

290711 Castro Kuba

31 Juli 2011

31 Juli 1008, Fidel Castro yang sudah sakit-sakitan menyerahkan jabatannya kepada adiknya Raul Castro. Sedikit demi sedikit Raoul melakukan reformasi ekonomi, dengan harapan mempertahankan sosialisme Kuba.

https://p.dw.com/p/1271I
ARCHIV - Die Kombo zeigt den kubanischen Staatschef Fidel Castro (l., Archivfoto vom 13.8.2000) und seinen Bruder und Stellvertreter Raul Castro (Archivfoto vom 12.03.2003). Zwei Wochen vor seinem 80. Geburtstag hat Fidel Castro wegen gesundheitlicher Probleme die Regierungsgeschäfte vorläufig an seinen fünf Jahre jüngeren Bruder und Stellvertreter Raúl abgegeben. Der «Revolutionsführer» habe sich am Montag (31.08.2006) in Havanna einer komplizierten Darm-Operation unterzogen und deshalb seinen Bruder mit den Amtsgeschäften betraut, teilten die Behörden in Havanna mit. Es ist das erst Mal seit der Revolution von 1959, dass Castro die Regierungsgeschäfte abgegeben hat. Fotos: Adalberto Roque/Alejandro Ernesto (zu dpa 0163 vom 01.08.2006) +++(c) dpa - +++
Fidel Castro (kiri) telah menyerahkan jabatannya kepada adiknyaRaoul Castro (kanan)gibt Amtsgeschäfte vorläufig an Bruder Raul abFoto: picture alliance/dpa

Sebuah jalan kecil di Havanna. Di kanan-kiri jalan terdapat pedagang. Ada yang menjual cerutu, suvenir bergambarkan Che Guevara dan perhiasan. Semua bekerja untuk dirinya sendiri, menggunakan modal sendiri. Ini kebebasan pasar baru dalam sosialisme di Kuba. Kati setiap hari berdiri di depan tokonya, menjual lukisan. Ia bercerita, "Kadang kami menjual lebih banyak dan kadang lebih sedikit. Tergantung berapa banyak turis yang datang dari Kanada, Spanyol dan negara lain. Tetangga saya yang itu juga jualan lukisan, tapi dia pasang harga sendiri. Kami berdelapan belas bekerja di sini.“

320.000 warga Kuba kini memiliki ijin usaha. Di antaranya, ada pensiunan yang mencari penghasilan tambahan, ada orang-orang muda yang baru di-phk dan bertarung untuk menyambung hidup. Rencananya mendatang, satu juta pegawai negeri akan diputuskerjakan. Presiden Raul Castro menyebut kebijakannya sebagai modernisasi sosialisme. Raul Castro mengambil alih kepemimpinan Kuba dari abangnya, Fidel Castro. Lebih setahun lalu, kondisi ekonomi yang semakin darurat mendorong Raul untuk mulai menggulirkan reformasi ekonomi, "Ini merupakan perubahan konsep yang tak bisa dihentikan. Pilihannya, kami harus mengoreksi kesalahan sebelumnya, atau kami akan hancur. Kami akan tenggelam, berikut seluruh usaha beberapa generasi.“

A picture dated April 17, 2011 shows Cuban President Raul Castro delivering a speech at the opening of the 6th Congress of the Communist Party of Cuba (PCC) in Havana, Cuba. The PCC will seek to strengthen its 'internal democracy' in its next national conference scheduled for January 8, announced the official press.April 20, 2011. Photo: Jose Goitia/dpa
Raul Castro ketika membuka kongres Partai Komunis Kuba (PCC) di Havana, April 2011Foto: picture alliance/dpa

Lebih banyak kapitalisme agar sosialme bisa bertahan. Itulah resepnya. Sementara di sektor politik, hampir tidak ada perubahan. Raul Castro setidaknya telah membebaskan kebanyakan disiden dari penjara dan mengirim mereka ke pengasingan. Meski begitu, organisasi hak azasi manusia masih menuding pemerintah Kuba mengintimidasi oposisi.

Pada peringatan revolusi Kuba, Selasa 26 Juli lalu partai Komunis menegaskan tekadnya untuk memelihara warisan Fidel Castro dan mempertahankan kesatuan rakyat. Di lapangan Ciego de Avila, berkumpul ribuan warga Kuba berkaos Che dan mengibarkan bendara-bendara kecil. Jajaran pemimpin partai berada di deretan pertama. Banyak di antaranya kawan seperjuangan Raul Castro yang berusia 80 tahunan. Kemudian di tempat khusus, sang pemimpin revolusi, Fidel Castro. Bila ada jajaran pemimpin muda, mereka tidak terlihat. Pada hari peringatan ini, tidak terdengar kritik mengenainya.

Perubahan di Kuba dipimpin oleh partai. Di Havanna, penjual lukisan Kati gembira bahwa telah ada perubahan. Namun ia pun belum betul-betul merasakan, apakah situasi ekonominya membaik. Ia masih menunggu untuk melihat bagaimana perkembangannya nanti.

Martin Polansky / Edith Koesoemawiria
Editor: Andriani Nangoy