1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kuba Janjikan Perubahan Baru

21 April 2011

Hasil Kongres Partai Komunis Kuba menjadi sorotan media internasional.

https://p.dw.com/p/10zPZ
President of Cuba Raul Castro, left, Fidel Castro, center, and Vice President Jose Ramon Machado Ventura, right, pose for a picture with members of the Cuban Communist Party after the closing ceremony of the 6th Congress of their party in Havana, Cuba, Tuesday April 19, 2011. Raul was named first secretary of Cuba's Communist Party on Tuesday, with Fidel not included in the leadership for the first time since the party's creation 46 years ago. Despite raising hopes during the gathering that a new generation of leaders was poised to take up important positions, Raul announced that Machado, an 80-year-old longtime confidante, would be his No. 2. (AP Photo/Ismael Francisco, Prensa Latina)
Presiden Kuba Raul Castro (kiri) dan tokoh revolusi Fidel (tengah)Foto: AP

Hasil Kongres Partai Komunis Kuba menjadi sorotan media internasional. Harian Spanyol El Periódico de Catalunya mengomentari hasil kongres tersebut. Harian itu menulis:

„Kalau ada yang mengharapkan dari kongres Partai Komunis Kuba sebuah perubahan politik, maka ia akan kecewa berat. Selalu ada anggota keluarga Castro yang mengambil alih kepemimpinan di Kuba. Kongres Partai Komunis akan mendorong perombakan ekonomi Kuba untuk membuka pasarnya. Sistem ekonomi Kuba akan tetap merupakan ekonomi terpimpin, dimana seluruh fasilitas ekonomi berada di tangan negara.“

Kemudian harian lain yang juga memberikan komentarnya terkait reformasi yang dicanangkan oleh Partai Komunis Kuba. Harian Swedia Svenska Dagbladet menulis:

„Fidel Castro telah melepaskan semua jabatannya di dalam Partai Komunis Kuba. Saudara laki-laki sekaligus pewarisnya, Raúl Castro mengumumkan, bahwa mulai sekarang masa jabatan di dalam pemerintahan akan dibatasi. Selama ini rakyat Kuba bertahan hidup di bawah pimpinan Fidel Castro. Dan hingga kini rezim diktatur Kuba masih ada. Dalam kongres Raul menyerukan kepada aktivis partai untuk melawan penentang revolusi.“

Media lain yang juga menyoroti Kuba adalah harian Perancis Libération yang terbit di Paris. Harian itu menulis:

„Di saat berseminya kebebasan di dunia Arab, dan sebagian besar kawasan di benua Amerika sudah menegakkan sistem demokrasi sejak 20 tahun lalu. Kini Raúl Castro memberikan kepada pemilik bengkel sepeda, restoran pizza keluasan usaha. Itu lelucon mengingat selama 40 tahun 12 juta warga Kuba hidup di bawah penindasan kekuasaan Castro. Dalam beberapa pidato terakhirnya Fidel Castro menyalahkan Amerika Serikat dan menjadikan embargo yang diberlakukan terhadap Kuba sebagai alasan pemerintah Kuba menindas rakyatnya selama ini. Sudah tentu, ia menyebut politik Amerika Serikat di Kuba sebagai absurd dan tidak berguna. Tetapi, apapun yang dilontarkan, tidak ada yang dapat dijadikan sebagai alasan mengapa dua generasi Kuba diambil hak dasarnya dan tidak diberikan kebebasan memilih pemimpinya."

Tema lain yang juga mendapat sorotan media internasional adalah hutang negara Amerika Serikat. Harian Perancis La Croix menulis:

"Tidak ada yang dapat membayangkan, suatu hari Amerika Serikat tidak mampu melunasi hutangnya. Dan selama ini juga tidak ada yang dapat membayangkan, sebuah lembaga pemeringkat kredit ternama meragukan stabilitas keuangan negara ekonomi terbesar dunia itu. Kalangan yang tidak menerima penilaian peringkat kredit lembaga tersebut mengatakan, hasil lembaga itu salah karena perhitungan mereka sering salh di tahun-tahun sebelumnya. Namun ada aspek lain yang ingin dicapai lembaga Standard & Poor's. Yaitu mendorong kubu Demokrat dan Republik, agar segera meraih kompromi dalam upaya mengurangi defisit anggaran negara AS."

Dan terakhir harian Perancis lain Le Monde menulis:

"Di bagian barat Samudra Atlantik maupun timur, masalah yang dihadapinya serupa. Yakni, siapa yang akan membayar hutang negara? Walaupun pernyataan berikut sebenarnya tidak boleh dilontarkan, hutang yang telah menggunung tidak mungkin dapat dilunasi semuanya. Apakah Amerika Serikat atau Eropa? Mungkin pada akhirnya pegawai negeri, para investor, pembayar pajak, bank dsb. yang akan diminta untuk ikut melunasi hutang negara. Andalan AS dalam krisis ini adalah senjata ampuhnya yakni dollar, mata uang dunia.“

AN/HP/dpa/afpd