1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
PolitikKorea Utara

Korea Utara Lakukan Uji Coba Peluncuran Satelit Mata-mata

19 Desember 2022

Selangkah lebih dekat, Pyongyang bakal memiliki satelit mata-mata militer di luar angkasa. Sebuah kantor berita yang dikelola pemerintah telah menerbitkan foto-foto Seoul, yang diambil oleh perangkat uji coba tersebut.

https://p.dw.com/p/4L91t
Foto uji coba peluncuran satelit oleh Korea Utara, pada 18 Desember 2022.
Foto: KCNA/KNS/AP/picture alliance

Korea Utara meluncurkan satelit uji coba pada hari Minggu (18/22) sebagai bagian tahap akhir dari rencana untuk membawa satelit mata-mata ke luar angkasa pada April tahun depan, lapor media milik Pemerintah, pada Senin (19/12).

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un sebelumnya menyoroti pentingnya memiliki satelit mata-mata sebagai bagian dari kemampuan militer yang dianggapnya penting untuk melawan Amerika Serikat dan para sekutunya.

Korea Selatan, Jepang dan Amerika Serikat sebelumnya melaporkan ada peluncuran rudal balistik dari daerah Tongchang-ri di barat laut Korea Utara pada hari Minggu.

Korean Central News Agency (KCNA) agensi media resmi milik Pyongyang kemudian merilis foto hitam putih yang tampak seperti foto Seoul dan Incheon di dekatnya, yang diambil dari luar angkasa.

Langkah 'penting' untuk program satelit mata-mata

Peluncuran uji coba satelit dilakukan dengan menggunakan satelit tiruan yang membawa beberapa kamera bersama dengan perangkat kontrol, penerima dan pemancar gambar.

Administrasi Pengembangan Dirgantara Nasional (NADA) yang melaksanakan peluncuran, menyebut hasilnya sebagai "keberhasilan penting yang telah melalui proses akhir peluncuran satelit pengintai."

Seorang juru bicara dari NADA mengatakan kepada KCNA, "Kami mengkonfirmasi indikator teknis penting seperti teknologi pengoperasian kamera di lingkungan luar angkasa, pemrosesan data dan kemampuan transmisi perangkat komunikasi, akurasi pelacakan dan kendali sistem kontrol darat."

Satelit uji coba itu dilaporkan mencapai ketinggian 500 meter dan diduga mengambil foto dua kota besar di Korea Selatan
Satelit uji coba itu dilaporkan mencapai ketinggian 500 meter dan diduga mengambil foto dua kota besar di Korea SelatanFoto: Yonhap/picture alliance

Soo Kim, seorang analis keamanan di RAND Corporation yang berbasis di California, mengatakan kepada Associated Press bahwa gambar pertama itu kurang dari kualitas standar yang dibutuhkan untuk penggunaan militer.

"Dari gambar-gambar yang dirilis, resolusi itu tampaknya tidak begitu mengesankan untuk pengintaian militer,'' katanya, menambahkan, "Namun, saya mencatat bahwa ini mungkin merupakan perkembangan yang sedang berlangsung, jadi kita mungkin melihat lebih banyak peningkatan pada kemampuan pengintaian militer Korea Utara dari waktu ke waktu."

Pengembangan teknologi militer di Pyongyang

Peluncuran hari Minggu dilakukan di tengah upaya terbaru Korea Utara untuk mengembangkan kemampuan rudal nuklir jarak jauhnya.

Pengembangan tersebut dilakukan dengan sejumlah peluncuran uji coba nuklir di awal tahun, dengan beberapa diantaranya mampu mencapai sejauh daratan AS selain Korea Selatan dan Jepang.

Pada Hari Jumat (16/12), Korea Utara melakukan uji coba rudal dengan mesin berbahan bakar padat dengan daya dorong tinggi yang diyakini akan memungkinkan negara itu untuk menembakkan lebih banyak rudal balistik yang lebih cepat.

Pyongyang juga mengesahkan undang-undang yang mengizinkan penggunaan serangan nuklir pendahulu dalam berbagai skenario.

Tes tersebut telah memunculkan kekhawatiran dan kecaman di negara tetangga Korea Selatan dan Jepang serta di Amerika Serikat, tetapi perlindungan dari anggota Dewan Keamanan PBB Rusia dan Cina telah mencegah pembalasan sanksi PBB.

yas/gtp (AP, Reuters)