1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Putri Kim Jong Un Tampil Perdana saat Peluncuran Rudal Korut

19 November 2022

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengawasi peluncuran rudal terbaru Korut Hwasong-17 didampingi putrinya. Untuk pertama kalinya, Kim menampilkan anaknya di hadapan publik.

https://p.dw.com/p/4Jm0A
Kim Jong Un bersama putrinya pada saat peluncuran rudal, Jumat (18/11).
Kim Jong Un bersama putrinya Foto: Korean Central News Agency/Korea News Service/AP/picture alliance

Saat uji coba peluncuran rudal balistik Korea Utara 'Hwasong-17', pemimpin Korea Utara Kim Jong Un hadir didampingi putrinya. Ini adalah kali pertama, Kim membawa anaknya di hadapan publik. Kantor berita Korea Utara KCNA pada hari Sabtu (19/11) melaporkan bahwa Kim hadir di uji coba peluncuran rudal tersebut 'bersama istri dan anak tercintanya'.

Foto yang dirilis surat kabar utama Korut, Rodong Sinmun menurut para pengamat menjadi konfirmasi resmi perdana bahwa Kim punya seorang putri. Tidak ada informasi tambahan mengenai siapa nama putri Kim, dan umurnya.

Selama ini disebutkan bahwa Kim dan istrinya, Ri Sol Ju yang dinikahinya pada tahun 2009, memiliki tiga anak yang lahir pada tahun 2010, 2013, dan 2017.

Foto tersebut menarik perhatian karena menunjukkan generasi keempat dari dinasti keluarga yang sudah berkuasa di Korea Utara selama tujuh dekade. Sebelumnya sangat jarang bagi media Korea Utara untuk menunjukkan anak-anak Kim.

Korut luncurkan Hwasong-17 sebagai peringatan untuk AS

Pemimpin Korea Utara tersebut memantau peluncuran rudal pada hari Jumat (18/11), yang menurut KCNA adalah Hwasong-17. Para analis menjulukinya sebagai "rudal monster". KCNA mengatakan bahwa peluncuran "ICBM tipe baru" tersebut berhasil.

Kim mengatakan uji coba rudal balistik antarbenua yang baru dikembangkan menegaskan bahwa Pyongyang memiliki senjata lain yang "dapat diandalkan dan berkapasitas maksimum" untuk menahan ancaman dari luar.

Pemimpin Korut itu memperingatkan AS dan sekutunya bahwa apa yang dia sebut langkah provokatif mereka akan mengarah pada "penghancuran diri mereka sendiri," demikian disampaikan media pemerintah setelah peluncuran.

ja/ts (AFP, AP)