1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
PolitikUkraina

Kapal Pertama dari Ukraina Masuk Perairan Turki Hari Ini

2 Agustus 2022

Kapal “Razoni” yang mengangkut gandum meninggalkan pelabuhan Odesa di Ukraina menuju Lebanon, Senin (1/8), kata pejabat Ukraina dan Turki. Inilah keberangkatan kapal yang pertama sejak invasi Rusia.

https://p.dw.com/p/4F06b
Kapal Razoni berbendera Sierra Leone meninggalkan pelabuhan Odessa
Kapal Razoni berbendera Sierra Leone meninggalkan pelabuhan OdessaFoto: UKRAINIAN NAVAL FORCES/REUTERS

Kapal kargo pertama yang mengangkut gandum Ukraina meninggalkan pelabuhan Odessa pada Senin (1/8) di bawah kesepakatan penting untuk mencabut blokade angkatan laut Moskow di Laut Hitam. Kapal itu akan tiba di selat Bosporus di Turki hari Selasa (2/8).

Penghentian pengiriman gandum selama lima bulan dari Ukraina -- salah satu pengekspor biji-bijian terbesar dunia -- telah berkontribusi pada melonjaknya harga pangan, yang sangat memukul negara-negara termiskin di dunia. Kyiv mengatakan keberangkatan kapal kargo Razoni akan membawa "kelegaan bagi dunia".

Tetapi Presiden Volodymyr Zelenskyy memperingatkan bahwa terlalu dini untuk merayakan ini. "Saat ini, terlalu dini untuk menarik kesimpulan dan membuat perkiraan apa pun," kata Zelenskyy dalam pidato video hariannya. "Mari kita tunggu dan lihat bagaimana kesepakatan itu bekerja dan apakah keamanan akan benar-benar dijamin."

Kesepakatan antara Rusia-Turki-Ukraina di bawah pendampingan PBB yang ditandatangani pada akhir Juli adalah kesepakatan signifikan pertama yang melibatkan Ukraina dan Rusia, sejak Moskow menginvasi tetangganya pada 24 Februari. Tetapi sehari setelah kesepakatan ditandatangani, rudal Rusia menghantam Odessa.

Para pejabat menerangkan, kapal Razoni, yang terdaftar di Sierra Leone, melewati koridor yang dibersihkan secara khusus di perairan Laut Hitam yang dipenuhi ranjau dengan membawa 26.000 ton bahan makanan di dalamnya menuju Lebanon. Pejabat Ukraina, Turki dan PBB mengatakan lebih banyak pengiriman akan menyusul.

Razoni mengangkut 26 ribu ton biji-bijian menuju Lebanon
Razoni mengangkut 26 ribu ton biji-bijian menuju LebanonFoto: Michael Shtekel/AP/picture alliance

Pertempuran terus berlangsung

Meskipun ada kemajuan dalam ekspor biji-bijian, pertempuran sengit terus berlangsung, dengan serangan Rusia menghantam kota-kota di selatan dan timur. Negara-negara barat juga terus mengirim senjata presisi tinggi ke Ukraina.

Kyiv menyatakan, telah menerima sistem roket yang lebih presisi dari Amerika Serikat dan Jerman, menambah persenjataan artileri jarak jauhnya. Menteri Pertahanan Ukraina Oleksiy Reznikov di Twitter menulis, empat peluncur roket canggih mobilitas tinggi HIMARS dari Washington dan sistem MARS-II Jerman yang pertama telah tiba di Ukraina.

Dengan paket baru bantuan militer AS senilai 550 juta dolar, negara itu seluruhnya sudah menyalurkan bantuan lebih dari 8 miliar dolar kepada Ukraina sejak Presiden Joe Biden memangku jabatannya, kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby kepada wartawan.

Infografik Weizen Export Russland Ukraine EN
Ekspor gandum Ukraina tahun 2020

"Secercah harapan”

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, yang menengahi kesepakatan pembukaan jalur pelayaran bersama Turki, menyambut baik keberangkatan Razoni. Uni Eropa dan NATO memujinya sebagai langkah positif pertama.

Sedangkan Kremlin memuji perkembangan "sangat positif" ini, dengan mengatakan itu adalah "kesempatan bagus untuk menguji efektivitas mekanisme" yang disepakati di Istanbul. Turki mengatakan, Razoni diperkirakan akan tiba pada Selasa (2/8) di Istanbul, di mana ia akan diperiksa sebelum melanjutkan perjalanannya. Konvoi lain akan menyusul, kata Turki.

Menteri Infrastruktur Ukraina Oleksandr Kubrakov mengatakan ada 16 kapal lagi, yang diblokir sejak awal invasi, sedang "menunggu giliran" untuk berlayar. Kyiv berulang kali menuduh Rusia menyita dan mengekspor sereal secara ilegal dari wilayah yang didudukinya.

Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan, Program Pangan Dunia WFP berencana untuk "membeli, memuat dan mengirimkan 30.000 metrik ton gandum dari Ukraina dengan kapal sewaan PBB". Ini baru langkah awal, katanya.

hp/as (rtr, afp, ap, dpa)