1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jokowi Sedih Budi Pekerti Bangsa Mulai Hilang

Detik News
16 Agustus 2023

Presiden Jokowi mengatakan tidak sedikit yang mencacinya. Mengaku tak masalah, tetapi Jokowi merasa sedih karena budaya santun menghilang. Hal itu disampaikan Jokowi saat menyampaikan Pidato Kenegaraan, Rabu (16/08).

https://p.dw.com/p/4VDaO
Presiden Joko Widodo mengenakan baju adat Suku Tanimbar di Sidang Tahunan MPR
Presiden Joko Widodo memberikan pidato dalam sidang tahunan MPR/DPR/DPD RI 2023, Rabu (16/08)Foto: Presidential Secretariat Press Bureau

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sedih budaya santun mulai hilang di Indonesia. Kebebasan dan demokrasi, kata Jokowi, digunakan untuk melampiaskan kedengkian dan fitnah.

Hal ini disampaikan Jokowi saat menyampaikan Pidato Kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD, di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Senin (16/08). Jokowi mulanya bicara mengenai hinaan yang fitnah yang kerap diterimanya. Dia pun mengaku tak masalah.

"Saya tahu ada yang mengatakan Saya ini bodoh, plonga-plongo, tidak tahu apa-apa, Fir'aun, tolol. Ya nda apa, sebagai pribadi saya menerima saja," kata Jokowi.

Namun, Jokowi sedih lantaran hal itu menunjukkan budaya santun di Indonesia mulai hilang. Menurut Jokowi, kebebasan dan demokrasi di Indonesia justru digunakan untuk melampiaskan kedengkian dan fitnah.

"Tapi yang membuat saya sedih budaya santun budi pekerti luhur bangsa ini, kok kelihatannya mulai hilang? Kebebasan dan demokrasi digunakan untuk melampiaskan kedengkian dan fitnah. Polusi di wilayah budaya ini sangat melukai keluhuran budi pekerti bangsa Indonesia," ujarnya.

Jokowi menyadari tidak semua masyarakat seperti itu. Menurutnya, mayoritas masyarakat pun kecewa dengan polusi budaya.

"Memang tidak semua seperti itu. Saya melihat mayoritas masyarakat juga sangat kecewa dengan polusi budaya tersebut," kata Jokowi.

Selain itu, menurut Jokowi, ada juga hikmah di balik cacian dan makian yang makin merajalela. Menurutnya, cacian dan makian itu justru membangunkan nurani bangsa untuk bersatu menjaga moralitas ruang publik.

"Cacian dan makian yang ada justru membangunkan nurani bangsa untuk bersatu menjaga moralitas ruang publik. Bersatu menjaga mentalitas masyarakat sehingga kita bisa tetap melangkah maju, menjalankan transformasi bangsa. Menuju Indonesia Maju. Menuju Indonesia Emas 2045," pungkas dia. (ha)

 

Baca selengkapnya di: Detik News

Jokowi Sedih Budi Pekerti Bangsa Mulai Hilang, Sentil Polusi Budaya