1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Kebebasan PersJerman

Jerman Catat Rekor Jumlah Kejahatan terhadap Pers di 2022

13 Maret 2023

Sebuah laporan dari polisi federal Jerman mengungkap bahwa serangan terhadap jurnalis telah meningkat tiga kali lipat selama empat tahun terakhir. Seperlima di antaranya berkaitan langsung dengan protes virus corona.

https://p.dw.com/p/4OaL4
Foto ilustrasi Kebebasan Pers
Foto: Christoph Soeder/dpa/picture-alliance

Layanan pelaporan nasional dari Polisi Kriminal Federal Jerman (BKA) mencatat ada sebanyak 320 tindakan kriminal terhadap jurnalis pada tahun 2022. Angka kejahatan ini adalah yang tertinggi sejak tahun 2016, di mana pengumpulan data kejahatan semacam itu pertama kali dilakukan di Jerman.

Surat kabar Jerman, Welt, dengan mengutip laporan tersebut menyebutkan bahwa dari 320 serangan bermotif politik terhadap media tersebut, 46 di antaranya adalah tindakan yang melibatkan kekerasan, 41 melibatkan ancaman, 31 melibatkan kerusakan properti, dan 27 melibatkan penghasutan.

Saxony menjadi negara bagian dengan daftar kejahatan terbanyak, yaitu 69 kejahatan. Diikuti oleh Berlin dengan 66 kejahatan, dan Bayern dengan 40 kejahatan. Sementara di negara bagian terpadat Jerman, North Rhine-Westphalia, tercatat sekitar 20 kejahatan.

Statistik yang dikutip oleh Welt dan beberapa media Jerman lain tersebut menunjukkan bahwa tingkat kejahatan yang menargetkan media di Jerman telah meningkat tiga kali lipat selama empat tahun terakhir. Di tahun 2018, tercatat sebanyak 93 serangan terhadap media.

Kekerasan terhadap jurnalis karena corona?

Laporan tentang tindakan kriminal terhadap jurnalis sebelumnya diungkap oleh BKA ketika merespons penyelidikan parlemen yang dilakukan oleh Partai Kiri.

Penyelidikan tersebut juga secara khusus meminta data tentang jumlah tindakan kriminal yang berkaitan langsung dengan protes pembatasan virus corona di Jerman. Terungkap jumlahnya sebanyak 64 kejahatan, dengan 15 di antaranya melibatkan kekerasan.

Dalam hal ini, Saxony masih menjadi negara bagian dengan jumlah kejahatan terbanyak, dengan 34 kejahatan.

"Catatan kejahatan terhadap profesional media mencapai titik tertinggi baru yang menyedihkan pada tahun 2022. Ini juga berlaku untuk kejahatan yang dilakukan sehubungan dengan protes terkait COVID-19,” kata Petra Sitte, juru bicara kebijakan media dari Partai Kiri.

"Bahkan jika kesempatan untuk protes semacam itu hilang, sikap radikal dan anti-pers dari kelompok tertentu akan menjadi masalah yang terus berlanjut,” tambahnya.

Sitte pun menyerukan adanya strategi terstruktur dari negara bagian untuk melindungi kebebasan pers dan mereka yang bekerja untuk media-media di Jerman, dan meminta adanya evaluasi berkelanjutan dari situasi tersebut.

gtp/ha (AFP, dpa)