1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jalan Panjang Menuju Angsuran Bailout Yunani

20 Juni 2011

Jalan berat bagi Yunani menuju pinjaman baru. Parlemen Athena harus menyetujui paket penghematan bernilai 50 miliar Euro demi mendapatkan angsuran bailout Uni Eropa dan IMF sebesar 12 miliar Euro.

https://p.dw.com/p/11fbO
Foto: AP

Sebagian warga Yunani jelas tidak setuju. Rangkaian unjuk rasa terus digelar. Teriakan 'IMF, pergi saja ke neraka!' terdengar hingga tengah malam di Athena. Tepatnya di depan gedung parlemen.

Pendukung partai sayap kanan khawatir Yunani akan dijual ke negara-negara asing. Warga Yunani akan kehilangan segalanya. Sedangkan demonstran kiri memperingatkan masa depan tanpa prospek. Generasi muda Yunani akan terjebak membayar utang kepada Uni Eropa dan IMF untuk waktu yang lama. "Semua pinjaman dari luar negeri tidak menjadi solusi. Terlalu berat untuk warga. Tidak akan pernah berhenti," ujar Eliana, salah seorang pengunjuk rasa yang berusia 28 tahun. Ia lulus studi di bidang medis dengan nilai memuaskan, namun tidak mampu mendapatkan pekerjaan. Semua karena krisis.

'Maling, maling!' berulang kali diteriakkan demonstran ke arah gedung parlemen. Para pengunjuk rasa menuding 300 anggota parlemen bertanggung jawab atas utang negara yang begitu besar akibat politik korup dalam beberapa tahun terakhir.

Papandreou berusaha rebut hati parlemen

Justifikasi Perdana Menteri Giorgos Papandreou, 'Setiap politisi pernah berbuat salah.' Ia pun terus mendesak diloloskannya paket penghematan baru oleh parlemen. "Saya meminta kepada parlemen, menunjukkan kepercayaan pada pemerintahan saya. Ini sangat penting karena negara kami dilanda krisis dan berada di persimpangan."

Papandreou menyerukan digelarnya sesi parlemen untuk mencapai konsensus nasional terkait paket penghematan yang mengharuskan warga membayar pajak lebih tinggi. Konsensus yang saat ini mustahil tercapai.

Oposisi ingin menurunkan pajak

Partai oposisi terbesar di bawah Antonis Samarras justru menyerukan pemotongan pajak untuk menghidupkan kembali perekonomian Yunani. Di hadapan parlemen, Samarras menuding paket penghematan yang selama ini sudah dijalani Papandreou justru memperparah krisis. "Segala pengorbanan warga dalam beberapa bulan terakhir apa hasilnya? Nihil."

Partai Samarras sudah jelas akan berkata tidak bagi paket penghematan baru dalam voting mosi kepercayaan yang diusulkan partai sosialis Papandreou, PASOK. Voting rencananya digelar Selasa (21/6) malam. Sementara pengunjuk rasa akan terus berkumpul di lingkaran Sintagma di depan gedung parlemen. Semakin lantang menyuarakan keberatan atas kebijakan penghematan Papandreou.

Wakil perdana menteri Evangelos Venizelos merangkap jabatan menteri keuangan Yunani sejak 17 Juni 2011
Wakil perdana menteri Evangelos Venizelos merangkap jabatan menteri keuangan Yunani sejak 17 Juni 2011Foto: dapd

Uni Eropa, IMF: Yunani harus bersatu untuk dapat bailout

Tekanan bagi pemerintahan Papandreou juga datang dari Uni Eropa dan IMF. Kedua institusi tersebut tidak akan mengucurkan angsuran bailout bernilai 12 miliar Euro jika belum tercapai kesepakatan di parlemen Yunani. Terlebih lagi memberikan bailout baru.

Sikap ini diperjelas menteri keuangan Jerman Wolfgang Schäuble, "Amatlah penting bagi Yunani untuk mengambil keputusan yang seharusnya. Perlu konsensus mendasar diantara partai politik, sehingga kami yakin kalau Yunani mampu memenuhi komitmen."

Selain sepakat terus menyokong Yunani, para menkeu zona Euro yang bertemu di Luxembourg Senin (20/6) dini hari menyetujui sejumlah kondisi lainnya untuk bailout Yunani berikutnya. Seperti diungkapkan Presiden Eurogroup Jean-Claude Juncker, "Kami telah sepakat mengenai partisipasi sukarela dari kreditor swasta. Namun harus benar-benar sukarela untuk menghindari kerumitan nantinya." Uni Eropa dan IMF berencana mengirim wakil untuk kembali berdialog dengan menkeu baru Yunani Evangelos Venizelos hari Rabu (22/6) ini.

Thomas Bormann/afp/Carissa Paramita

Editor: Hendra Pasuhuk