Indonesia dan AS Akan Kembali Jalin Kerjasama Militer
22 Juli 2010Menteri Pertahanan AS Robert Gates dalam pertemuan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta hari Kamis (22/7) ini, menegaskan bahwa kerjasama militer dengan TNI akan dimulai kembali secara bertahap dan terbatas. Niat ini disampaikan Gates, menimbang hasil reformasi militer indonesia dalam dekade terakhir, proses profesionalisasi TNI yang terus berjalan, serta hasil dari langkah Kementrian Pertahanan menyangkut hak asasi manusia yang menuju ke arah perbaikan.
Kerjasama militer antara AS dengan Indonesia khususnya menyangkut komando pasukan khusus Kopassus dihentikan pada tahun 1998 lalu. Alasannya adalah undang-undang di AS yang melarang kerjasama dengan militer asing yang diduga melakukan pelanggaran hak asasi manusia. Kopassus dituduh melakukan pelanggaran HAM di Timor Leste dan di Aceh pada tahun 90-an di zaman berkuasanya Presiden Suharto.
Menanggapi pernyataan Gates untuk dimulainya lagi kerjasama militer itu secara bertahap dan terbatas, Menteri Pertahanan Poernomo Yusgiantoro menjelaskan lebih lanjut, bahwa pemerintah Indonesia menjamin tidak akan terulang kembali kasus yang bisa mencoreng korps tentara nasional. Pernyataan Menham ini dipertegas oleh Panglima TNI Djoko Santoso. Berkaitan dengan reformasi di tubuh TNI, Djoko Santoso menyampaikan, TNI telah memiliki kurikulum mengenai HAM dan telah menyusun buku petunjuk untuk menjamin TNI tidak akan melanggar HAM baik di wilayah aman maupun pertempuran.
Sebagai langkah lanjutan dari dimulainya kembali kerjasama militer antara Amerika Serikat dan Indonesia itu, Menteri Pertahanan Poernomo Yusgiantoro mengungkapkan akan melakukan konsultasi dengan panglima militer serta jajaran yang terkait dalam hal tersebut. Menhan juga mengungkapkan, Presiden SBY sudah menjanjikan, aksi pelanggaran HAM oleh TNI seperti yang terjadi beberapa dekade lalu tidak akan terulang lagi.
Zaki Amrullah/Agus Setiawan
Editor: Yuniman Farid