1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Hadapi Krisis Global, AS dan Cina Akan Tingkatkan Kerjasama

17 November 2009

Dalam pertemuan di Beijing, Cina, Selasa ((17/11) Presiden AS Barack Obama dan Presiden Cina Hu Jintao belum dapat menyingkirkan perbedaan pendapat dalam politik ekonomi, hak asasi manusia, masalah Iran serta Tibet.

https://p.dw.com/p/KZ3q
Presiden AS Barack Obama (kiri) bersama Presiden Cina Hu Jintao di Beijing, Selasa (17/11)Foto: AP

Obama menegaskan, tetap akan mengintesifkan kerjasama dalam semua bidang dengan Cina. Juga Hu Jintao menyatakan, kerjasama yang semakin erat dengan Amerika Serikat merupakan sebuah keharusan, dalam situasi global dimana negara-negara semakin tergantung satu dengan yang lainnya.

Dalam konferensi pers bersama setelah pertemuan tersebut, Obama memuji Cina yang memainkan peranan semakin penting dalam panggung politik dunia. Juga presiden AS itu menyambut pernyataan presiden Cina, yang siap menerapkan sistem nilai tukar mata uang berorientasi pasar.

Dalam kesempatan itu, Hu Jintao mendesak AS agar melakukan tindakan lebih tegas memerangi proteksionisme pada saat krisis ekonomi global. Kedua negara hendaknya menyelesaikan sengketa perdagangannya secara signifikan, kata Hu. Sementara Obama sekali lagi mengingatkan Cina untuk menghormati hak asasi manusia, yang harus berlaku universal untuk semua etnis maupun agama minoritas. Juga ditegaskan, bahwa AS memandang Tibet sebagai bagian dari Cina. Karena itu, presiden AS mendesak segera dilanjutkannya dialog dengan perwakilan Dalai Lama.

Tema utama lainnya dalam pembicaraan antara Barack Obama dan Hu Jintao adalah perlindungan iklim. Namun tidak terdapat terobosan berarti dalam tema ini. Kedua kepala negara secara diplomatis menyatakan, hendak mendorong suksesnya KTT Iklim di Kopenhagen bulan Desember mendatang. Sebelumnya Obama juga menekankan peran AS dan Cina dalam perlindungan iklim global.

“Tidak banyak masalah di dunia yang dapat dipecahkan tanpa melibatkan AS dan Cina. Karena itu, kepala pemerintahan negara-negara lainnya akan memperhatikan, bagaimana sikap Cina dan AS. Jika keduanya tidak melakukan sesuatu, mereka akan mengatakan kami juga tidak perlu bertindak,“ demikian Obama..

Obama mengatakan, dalam KTT Iklim di Kopenhagen target yang diharapkan AS adalah kesepakatan nyata yang memiliki efek praktis segera. Karena itulah, AS dan Cina sebagai produsen terbesar gas rumah kaca harus bertindak bersama. Sedangkan dalam tema sengketa atom Iran, Obama memperingatkan, Teheran harus dapat membuktikan bahwa programnya memang untuk tujuan damai. Jika tidak negara itu akan menghadapi konsekuensinya. Sebliknya Hu Jintao kembali menegaskan, sengketa program atom Iran tetap harus diselesaikan lewat dialog dan negosiasi.

AS/YF/´dpa/afp