1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

180509 Indien Gandhi

Andriani Nangoy19 Mei 2009

Partai Kongres Nasional India INC memenangkan pemilu di negara demokrasi terbesar dunia. Hal ini berkat Rahul Gandhi yang berusia 38 tahun itu. Iakah "Gandhi Baru"?

https://p.dw.com/p/HtKz
Rahul Gandhi saat kampanye pemiluFoto: UNI

Ia muda, tampan, berpendidikan dan menyandang sebuah nama terkenal. Akhir pekan lalu, ketika di jalanan di kota New Delhi orang-orang bersorak sorai merayakan kemenangan Partai Kongres India INC, seorang mahasiswa mengatakan: "Rahul Gandhi adalah seorang tokoh yang penuh karisma. Ia berkualitas dan kami mengharapkan, ia akan mengambil langkah tepat untuk mengantar negeri kami.“

Rahul Gandhi adalah sang pemenang. Ia adalah bintang dan pantolan INC. Ia diharapkan akan membawa India ke arah yang baru. Di India hampir tidak ada yang meragukan lagi, bahwa politisi muda itu dalam waktu hanya satu atau dua tahun lagi akan mengambilalih jabatan pemimpin pemerintah.

Ibunya Sonia Gandhi adalah ketua partai INC. Ayahnya Rajiv Gandhi, dibunuh tahun 1991. Saat itu ia menjabat sebagai pemimpin pemerintah India. Neneknya pun yakni Indira Gandhi terbunuh dalam sebuah serangan. Meskipun demikian Rahul tetap terjun di dunia politik.

Setelah kemenangan partainya, Rahul Gandhi menyampaikan pesan jelas: "Saya betul-betul bahagia sekali, orang-orang muda di negeri ini, begitu juga kaum miskin, memutuskan hasil pemilihan ini. Saya kini mempunyai tugas yaitu membantu orang muda agar ikut terlibat dalam politik guna mengubah negeri ini.“

Rahul Gandhi tentu menyadari hal-hal mana yang diharapkan rakyat India darinya. Manmoham Singh, yang masih memangku jabatan perdana menteri, sudah berusia 77 tahun dan baru saja menjalani operasi jantung. Sementara Rahul Gandhi sendiri, baru berumur 38 tahun. Namun yang lebih penting adalah setengah penduduk India yang berjumlah 1,1 milyar itu berusia di bawah 25 tahun. Ini merupakan alasan utama, mengapa Rahul Gandhi diterima begitu baik oleh orang-orang muda dan partai kongres nasional INC secara mengejutkan memenangkan pemilu.

Namun tokoh yang masih paling berkuasa di negara demokrasi terbesar dunia ini adalah ibunya Rahul Gandhi. Kalangan pengritik menilai Sonia Gandhi sebagai arogan dan kalangan tertentu merasa terganggu dengan tempat kelahiran Sonia Gandhi yaitu Italia, yang terdengar dari aksennya.

Setelah pengumuman kemenangan partainya dalam pemilu, Rahul Gandhi terdengar seperti seorang negarawan: "Selalu ada pemenang dan yang kalah. Saya mau menekankan, bahwa lawan kami melakukan kampanye yang baik dan keras. Namun perbedaan yang paling mendasar dibandingkan dengan lawan kami, kami menginginkan politik yang lebih duniawi dan terbuka.“

India akan menghadapi pergantian generasi dan nama Gandhi yang sudah mengakar di India seperti sebuah mitos, akan tetap memainkan peranan yang menentukan.

Carsten Vick / Andriani Nangoy

Editor: Hendra Pasuhuk