1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Duterte Ancam Lempar Koruptor dari Helikopter

29 Desember 2016

Presiden Filipina mengancam para koruptor dengan tindakan melemparkan mereka dari helikopter yang mengudara di atas Manila. Duterte menegaskan, ia telah melakukan tindakan seperti itu sebelumnya.

https://p.dw.com/p/2UzkT
Philippinen Präsident Rodrigo Duterte in Manila
 Duterte akui dulu telah melemparkan penjahat dari atas helikopterFoto: Reuter/E. Acayan

Presiden Filipina, Rodrigo "Digong" Duterte, setelah menggebrak para bandar, pengedar dan pengguna narkoba, kini membidik para koruptor. Ia mengancam melemparkan pejabat yang mencuri anggaran publik dari atas helikopter yang sedang terbang.

Ancaman ini disiarkan lewat televisi nasional Filipina. "Saya akan ajak pejabat yang terbukti mengkorupsi anggaran publik naik helikopter ke Manila, dan mendorongnya keluar helikopter saat kami berada di udara", kata presiden Filipina yang programnya mengundang pro dan kontra itu.

Duterte menyebutkan, di masa lalu ia pernah melemparkan seseorang dari atas helikopter. Media lokal melaporkan, hal itu memang benar terjadi di masa lalu, dan orang yang dilempar dari helikopter adalah tersangka pemerkosa dan pembunuh. Korban disebutkan mati akibat aksi itu. Sekretaris komunikasi kepresidenan, Martin Andanar mengkonfirmasi kepada wartawan :"Ya hal itu terjadi di masa lalu".

Tindakan tegas habisi kriminalitas

Pengakuan presiden Duterte, bahwa ia telah membunuh penjahat, bukan yang pertama kali ia lontarkan. Dalam sebuah forum bisnis awal bulan ini, presiden Filipina itu mengatakan, ia membunuh seorang tersangka penjahat dengan tangannya sendiri saat menjadi walikota Davao.

Sebelumnya, Duterte juga dituduh membantai seorang pejabat pemerintah menggunakan senapan mesin UZI. Sejumlah senator di Filipina memperingatkan presiden, bahwa pengakuan atau komentarnya bisa memicu impeachment atau pemakzulan. Tapi Duterte bergeming dan melanjutkan program tegas anti narkoba dan anti korupsinya.

Dalam pidato bagi para korban badai taifun (29/12), Duterte juga menegaskan akan meneruskan program keras pemberantasan narkoba. Ia mengatakan, pekan lalu enam orang yang ditangkap di ibukota Manila, karena terbukti memiliki setengah ton shabu atau methamphetamine bernasib mujur.

"Kebetulan hari itu saya tidak berada di bukota Manila. Jika saya ada di ibukota dan tahu ada bandar narkoba memiliki setengah ton shabu, saya pasti akan membunuh mereka", ujar Duterte. Presiden Filpina itu menyebutkan, tidak usah banyak cingcong, saya akan tembak mati mereka, jika tidak ada aparat yang menembak.

Sebelumnya Komisioner Tinggi untuk hak asasi manusia PBB, Zeid Ra'ad al Hussein mengimbau pejabat pemerintah Filipina untuk melakukan investigasi Duterte dengan tuduhan melakukan pembunuhan. Sebagai reaksinya, presiden Filipina itu memaki al Hussein sebagai "bodoh" dan "anak pelacur" yang harus disekolahkan lagi.

as/rzn(rtr,ap)