1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Cina Marah karena Menteri Inggris Bertemu Presiden Taiwan

7 November 2022

Cina mengecam kunjungan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands selama dua hari ke Taiwan pada Senin (07/11). Sikap Inggris dianggap tidak menghormati kedaulatan Cina, serta prisip ‘satu-Cina‘

https://p.dw.com/p/4J9Y9
Prsiden Taiwan Tsai Ing Wen saat peringatan hari Nasional di Taipe
Foto: Ann Wang/REUTERS

Menteri Kebijakan Perdagangan Inggris Greg Hands menjadi pejabat asing terbaru untuk menentang peringatan Beijing terkait menjalin hubungan dengan Taiwan. Teguran ini dilakukan karena Beijing mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya sendiri dan mengancam akan mencaploknya dengan paksa.

Inggris disebutkan harus "sungguh-sungguh menghormati kedaulatan Cina, menjunjung tinggi prinsip satu-Cina, menghentikan segala bentuk kontak resmi dengan Taiwan dan berhenti mengirimkan sinyal yang salah untuk pasukan separatis kemerdekaan Taiwan,'' kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Zhao Lijian, Senin (07/11).

Cina juga berusaha untuk mengisolasi Taiwan secara diplomatis, dengan mendesak semua negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Beijing agar menghormati prinsip "satu-Cina" yang diusung negara itu terkait Taiwan.

Agenda kunjungan menteri Inggris ke Taiwan

Senin (07/11), Inggris mengumumkan bahwa menteri perdagangan mereka sedang menuju ke Taiwan untuk melakukan pembicaraan langsung pertama sejak pandemi corona dengan pemerintah Taiwan demi memperkuat hubungan antar kedua negara.

Departemen Perdagangan menyebutkan bahwa dalam kunjungan selama dua hari itu, Hands akan bertemu dengan Presiden Tsai Ing-wen. Kehadirannya di sana juga sekaligus sebagai tuan rumah bersama dengan Taiwan untuk menyelenggarakan  Pembicaraan Perdagangan Tahunan ke-25 antara kedua belah negara.

Kunjungan itu "merupakan sinyal yang jelas dari komitmen Inggris untuk meningkatkan hubungan perdagangan Inggris-Taiwan. Seperti Inggris, Taiwan juga merupakan pemenang dari perdagangan bebas dan adil, yang didukung oleh sistem perdagangan global berbasis aturan," tulis departemen itu dalam pernyataannya.

Seorang juru bicara kedutaan de facto Inggris di Taiwan mengatakan kepada AFP bahwa program resmi Greg Hands akan dimulai pada Selasa (08/11).

Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands
Kedatangan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands ke Taiwan menjadi kunjungan pertama pemerintah Inggris sejak tahun 2018Foto: Michal Wachucik/empics/picture alliance

Ada apa di balik kunjungan menteri Inggris ke Taiwan?

Seperti banyak negara lainnya, termasuk Indonesia, Inggris secara diplomatis tidak mengakui kedaulatan Taiwan, tetapi mempertahankan hubungan tidak resmi dengan pulau itu melalui sebuah kantor perwakilan. Terakhir kali seorang menteri Inggris melakukan perjalanan ke Taiwan adalah pada tahun 2018.

Greg Hands mengatakan meningkatkan perdagangan dengan "mitra penting" seperti Taiwan adalah "bagian dari kecenderungan Inggris pasca-Brexit menuju Indo-Pasifik, dan kolaborasi yang lebih erat akan membantu kita membuktikan masa depan ekonomi kita dalam beberapa dekade mendatang".

Pembicaraan Inggris dan Taiwan pekan ini misalnya, akan mencoba untuk mengatasi hambatan di beberapa sektor termasuk "fintech, makanan dan minuman serta farmasi." Perdagangan antara kedua negara telah meningkat 14 persen dalam dua tahun terakhir menjadi £8 miliar ($9 miliar).

Taiwan sibuk menerima kunjungan pejabat asing

Bukan kali ini saja Cina dibuat geram dengan kunjungan pejabat asing ke Taiwan. Beberapa bulan terakhir ini, Taiwan memang terlihat sibuk menerima kunjungan sejumlah pejabat asing dan anggota parlemen. Kunjungan yang paling membuat geger Cina adalah kedatangan Ketua DPR AS Nancy Pelosi.

Taiwan sendiri sebenarnya memiliki hubungan diplomatik formal hanya dengan 14 negara. Taiwan juga bukan naggota resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa dan organisasi multinasional besar lainnya, atas tekanan dari Beijing.

Namun,demokrasi Taiwan yang berkembang pesat,  didukung perkembangan ekonomi berteknologi tinggi serta lokasi strategis di Asia-Pasifik membuat Taiwan mendapat dukungan yang kuat dari berbagai negara, terlepas dari kecaman dan ancaman Beijing.

Seorang pria menggunakan kaca pembesar untuk membaca headline media Cina terkait kunjungan Nancy Pelosi ke Taiwan.
Ketegangan militer antara Cina dan taiwan terjadi setelah kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi Agustus laluFoto: Andy Wong/AP Photo/picture alliance

Cina ancam negara yang berani kunjungi Taiwan

Cina tidak mengeluarkan izin visa serta memberlakukan bentuk pembalasan lainnya terhadap pejabat asing dan pemerintah yang menjalin kontak ke Taiwan.

Setelah kunjungan Nancy Pelosi pada Agustus lalu, Cina menembakkan rudal melewati Taiwan ke Pasifik Barat dan menempatkan pesawat dan kapal di dekat Taiwan sebagai bentuk blokade virtual pulau tersebut.

Latihan militer Cina yang demikian belum pernah terjadi sebelumnya dan menyebabkan ketegangan tingkat tertinggi setelah beberapa dekade. Meski begitu, gertakan Cina tersebut tampaknya tidak berdampak signifikan karena kunjungan dari pejabat Eropa dan Amerika Utara terus berlanjut.

Mengacu pada partai penguasa Tsai dan dukungan kuat dari AS dan negara-negara demokrasi Barat lainnya, Cina memperingatkan para pejabat Taiwan bahwa "usaha mereka untuk mendapatan kemerdekaan dengan dukungan asing akan gagal."

Dampak kedekatan Cina dengan Rusia

Hubungan dekat Beijing dengan Moskow setelah invasi Rusia ke Ukraina memiliki masalah yang lebih rumit. Latvia dan Estonia meninggalkan forum yang didukung Cina, yang bertujuan untuk meningkatkan hubungan dengan negara-negara Eropa Timur, setelah Cina semakin mendekat ke Rusia.

Cina telah menolak untuk mengkritik Rusia atas serangannya terhadap Ukraina dan mengutuk sanksi ekonomi Barat yang dikenakan atas Moskow. Invasi Rusia di Ukraina saat ini membuat meningkatnya sorotan atas niat militer Cina terhadap Taiwan. Pemerintah Taiwan juga semakin giat meningkatkan kekuatan tempur dan teknologinya untuk menghalau rencana agresi Cina.

ts/hp (AP, AFP)