1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sosial

Pemuda Indonesia Turut Peringati Sumpah Pemuda di Jerman

Hani Anggraini
28 Oktober 2019

Mahasiswa Indonesia di Jerman memperingati hari Sumpah Pemuda dengan menghasilkan sebuah manifesto yang mencakup bidang politik, ekonomi, dan keadilan sosial.

https://p.dw.com/p/3S2o5
Deutschland Diskussion Sumpah Pemuda in Bonn
Foto: DW/H. Anggraini

Tidak dapat dipungkiri kemerdekaan Indonesia salah satunya adalah karena gerakan pemuda. Pada masa itu, mahasiswa Indonesia yang sedang studi di luar negeri juga turut ambil bagian dalam sejarah kelahiran bangsa. Mereka di antaranya adalah Bung Hatta, Tan Malaka, Bung Sjahrir, dan lainnya.

Pemuda Indonesia yang tengah studi di luar negeri saat ini juga masih membuat sejumlah gerakan untuk mengisi kemerdekaan. Seperti di kota Bonn, Jerman, para pemuda yang tergabung dalam Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Jerman dan PPI Bonn menggelar acara Cafe Bonn dan Pesta Rakyat dengan tema "Gebrakan Anak Muda" dalam rangka peringatan Sumpah Pemuda ke-91.

Bertempat di Hochschule Bonn-Rhein-Sieg di kota Rheinbach, Jerman, sejumlah kegiatan diadakan untuk mengisi hari Sumpah Pemuda. Acara yang dimulai sejak pukul 10 waktu setempat dibuka dengan diskusi mengenai Gebrakan Pemuda 1928, dilanjutkan dengan diskusi Gebrakan Pemuda Modern dalam bidang ekonomi dan sosial.

Puluhan mahasiswa dan masyarakat Indonesia yang mendatangi acara ini tampak antusias mengikuti jalannya diskusi yang diisi oleh para akademisi, tokoh masyarakat, hingga korban ketidakadilan.

Diskusi mengenai politik, ekonomi, dan sosial, yang dipaparkan oleh para akademisi seperti Dr. Ingo Wandelt, seorang pengamat politik orde baru dan kemiliteran, dan Airlangga Pribadi, Ph.d, dosen FISIP Universitas Airlangga mendapati berbagai pertanyaan dan tanggapan dari para tamu yang datang ke acara ini.

Salah satunya ialah Ketua PPI Jerman, Yitzhak Simatupang, yang menanggapi para pelajar di era millenial saat ini dapat memaknai sumpah pemuda dengan tetap harus memikirkan kondisi sosial Indonesia. 

Sementara Wakil Duta Besar RI untuk Jerman, Perry Pada, juga hadir dan mengapresiasi gebrakan anak muda yang diprakarsai oleh para mahasiswa di Jerman ini. Ia mengungkapkan kegiatan ini adalah momentum yang tepat dalam memperingati hari Sumpah Pemuda.

"Kaum muda perlu muncul kembali mendefinisikan ulang komitmen-komitmen pemuda pada waktu itu. Pemuda-pemudi masa ini, terutama yang ada di Jerman, ingin memunculkan satu masukan baru, yang disebut manifesto. Sekarang ini nilai-nilai apa, gerakan apa yang perlu dilakukan dalam rangka kaitannya dengan kebangkitan pemuda zaman now," ucap Perry.

Manifesto gebrakan anak muda

Hasil kesimpulan dari seluruh diskusi ini lalu dirumuskan dalam sebuah manifesto. Tiga poin yang terkandung dalam manifesto tersebut mencakup bidang politik, ekonomi, dan keadilan sosial.

Agar nilai Sumpah Pemuda semakin relevan dengan kondisi masa kini, Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Jerman dan PPI Bonn pun menyampaikan sejumlah poin, di antaranya yaitu turut  mengawal secara kritis pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH. Ma'aruf Amin agar bebas korupsi, sehingga dapat memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Para mahasiswa juga mendorong pemerintah Indonesia untuk mendukung dan melibatkan pemuda dan pelajar Indonesia, termasuk yang sedang berada di luar negeri, untuk membangun ekonomi kreatif dan inovatif.

Hal lain yang juga dituntut adalah penegakan hukum dan perlindungan hak individu tanpa membedakan agama/keyakinan, orientasi seksual, suku dan ras, serta menuntut penyelesaian tragedi kemanusiaan pasca kemerdekaan yang ada di Indonesia mulai dari 30 September 1965, Mei 1998, Papua, sampai dengan kematian mahasiswa yang terjadi di bulan September 2019.

Para mahasiswa Indonesia di Jerman berkomitmen untuk berperan aktif dalam memberikan tenaga dan pikiran berlandaskan ilmu pengetahuan dan kemanusiaan demi terwujudnya cita-cita kemerdekaan.

Acara ini ditutup dengan festival budaya sebagai diplomasi budaya dengan memperkenalkan budaya Indonesia dengan tarian, musik, dan seni, salah satunya adalah penampilan pencak silat dari padepokan Tapak Suci. (ha/ae)